2.2. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi, Mowday,1979. Komitmen
organisasi terbangun jika individu mengembangkan tiga sikap yang berhubungan dengan organisasi yaitu identification, involvement, dan loyalty, terdapat pula tiga
komponen komitmen organisasi yaitu affective, continence, dan normative commitment, Meyer, 1993 dalam Lestari., Cahyono, 2003
Komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi dan kemauan mengerahkan usaha atas nama
organisasi guna meningkatkan kinerja manajerial Nouri dan Parker, 1998 dalam Rahman, 2002. Penelitian Nouri dan Parker 1998 ini menunjukkan hasil hubungan
yang positif antara dimensi anggaran partisipasi anggaran, komitmen organisasi dan kinerja menejerial.
Dalam penelitian Fiedler 1978, komitmen organisasi dimasukkan pada bagian behaviour observability yang merupakan jenis observability faktor sehingga dapat
dinyatakan sebagai variabel kontijensi. Begitu pula jika mengacu pada contingency model of management control yang digambarkan secara komprehensif, maka
komitmen organisasi termasuk pada Contextual factor dari individual sehingga dapat dinyatakan sebagai variabel kontijensi.
Komitmen organisasi dapat ditambah karena individu memiliki ikatan emosional terhadap organisasi yang meliputi dukungan moral dan menerima nilai yang ada serta
tekad dalam dirinya untuk mengabdi kepada organisasi Porter et.al, 1974, Wiener, 1982 dalam Fitri, 2004 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai dorongan dari
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
dalam individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan
dengan kepentingan sendiri. Komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi dan kemauan
mengarahkan usaha atas nama organisasi guna menyehatkan kinerja manajerial Nouri dan Parker, 1998.
2.3. Anggaran dan Proses Penyusunannya