interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan budaya paternalistik pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan meningkatkan kinerja manajerial 0.700.
• Koefesien regresi variabel moderat-2 sebesar -0.942 menyatakan bahwa setiap
interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial -0.942.
4.2 Pembahasan
Dari hasil uji secara interaksi menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian Supriyono 2004, Argyris 1952 dalam Fitri 2004 yang menyimpulkan partisipasi anggaran mempunyai hubungan
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, tetapi tidak sejalan dengan penelitian Kurnia 2004, yang menyimpulkan bahwa budgetary goal characteristics tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Marchant 1981, menyimpulkan terdapat hubungan negatif antara anggaran
partisipatif dan kinerja manajerial dapat terjadi akibat tingkat partisipasi yang tinggi berdampak terhadap menurunnya kinerja yang disebabkan oleh adanya pengaruh
budgetary slack. Hal ini menunjukkan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Manajemen tingkat atas sering mengikut sertakan manajer tingkat menengah dan bawah
dalam proses penyusunan anggaran. Keikutsertaan para manajer ini sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan perusahaan.
Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi.
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
Budaya paternalistik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian Frucot dan Shearon 1991 dalam Supriyono 2004, yang
menyimpulkan bahwa perilaku dan budaya manajer berpengaruh terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum PDAM yang ada di Indonesia khususnya di
Sumatera Utara juga menganut budaya paternalistik di mana masyarakat Indonesia masih menganut budaya Timur dan PDAM merupakan perusahaan milik daerah yang
pemiliknya adalah Kepala Daerah. Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini
sejalan dengan penelitian Nouri dan Parker 1998 dalam Rahman 2002, yang menyimpulkan bahwa komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan
menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi dan kemauan mengerahkan usaha atas nama organisasi guna meningkatkan kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial tidak sejalan
dengan penelitian Kurnia 2004, yang menyimpulkan bahwa budaya paternalistik bukan merupakan kesesuaian terbaik dan tidak mampu bertindak sebagai variabel moderat
terhadap hubungan antara kelima dimensi budgetary goal characteristics dan kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh Kurnia 2004
meneliti budgetary goal characteristics dengan indikator lima dimensi yaitu budgetary participation, budget goal clarity, budgetary evaluation, budgetary feedback dan
budgetary goal difficulty. Sedangkan penelitian ini hanya memasukkan satu dimensi sebagai variabel independen, yaitu partisipasi penyusunan anggaran. Selain itu yang
menjadi responden penelitian Kurnia 2004 adalah para manajer pusat pertanggung
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
jawaban pada Kopertis Wilayah III, sedangkan peneliti hanya pada para manajer pusat pertanggung jawaban pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa komitmen organisasi tidak dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Kurnia 2004, yang menyimpulkan bahwa bahwa komitmen organisasi bukan kesesuaian terbaik dan tidak mampu bertindak
sebagai variabel moderat terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, namun sejalan dengan hasil penelitian Coryanata 2001
yang menyimpulkan bahwa komitmen organisasi dapat bertindak sebagai variabel moderat dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 62,70 variasi kinerja manajerial di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dapat dijelaskan oleh variabel independen
partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, budaya paternalistik, variabel moderat 1 dan variabel moderat 2, sedangkan sisanya sebesar 37,30 dijelaskan oleh
variabel lain di luar penelitian ini. Disamping itu model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat memprediksi kinerja manajerial atau dapat dikatakan bahwa variabel
partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik, komitmen organisasi, variabel moderat 1 dan variabel moderat 2 secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data tentang Pengaruh Budaya Paternalistik dan Komitmen organisasi terhadap hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja
manajerial dan hasil analisis dapat dilihat pada bab IV, maka penulis membuat beberapa kesimpulan, sebagai berikut :
1. Partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik dan komitmen organisasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian Supriono 2004, Argryris 1952 dalam Fitri 2004,
Frucot dan Shearon 1981 dalam Supriono 2004, Nouri dan Parker 1998 dalam Rahman 2002, dan tidak sejalan dengan Kurnia 2004 dan Merchant 1981.
2. Budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan
kinerja manejerial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurnia 2004.
3. Komitmen organisasi dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan
kinerja manajerial. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Coryanata 2001, namun tidak sejalan dengan penelitian Kurnia
2004. 4.
Variabel independen partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik, komitmen organisasi, variabel moderat 1 dan variabel moderat 2 secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial atau model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat memprediksi kinerja manajerial.
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008