4.1.5.2 Uji Interaksi
Tabel 4.14 : Koeffisien Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficie
nts Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
t Sig. Tolera
nce VIF 1 Constant -3.454 4.961 -.696
.490 Rata-rata
Partisipasi Penyusunan
Anggaran 2.538 1.189
1.177 2.135
.038 .273
3.663 Rata-rata
Budaya Paternalistik
-3.253 .738 -2.423
-4.410 .000
.358 2.793
Rata-rata Komitmen
Organisasi 4.170 1.155
1.977 3.610
.001 .319
3.135 Moderating-
1 .700 .171
2.505 4.096
.000 .226
4.425 Moderating-
2 -.942 .271
-2.948 -3.478
.001 .114
8.772
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan SPSS data diolah
Dari data tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa variabel partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial. Variabel partisipasi penyusunan anggaran memberikan nilai koefesien parameter 2.538 dengan tingkat signifikansi 0.038, variabel budaya
paternalistik memberikan nilai koefesien parameter -3.253 dengan tingkat signifikansi 0.000, dan komitmen organisasi memberikan nilai koefesien paremeter 4.170 dengan
tingkat signifikansi 0.001. Variabel moderat-1 yang merupakan interaksi antara variabel partisipasi
penyusunan anggaran dan budaya paternalistik merupakan variabel moderat.Variabel moderat-1 memberikan nilai koefesien paramater 0.700 dengan tingkat signifikansi
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
0.000, sehingga dapat dijelaskan dalam penelitian ini bahwa budaya paternalistik dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial.
Variabel moderat-2 yang merupakan interaksi antara variabel partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi bukan merupakan variabel moderat.
Variabel moderat-2 memberikan nilai koefesien paramater -0.942 dengan tingkat signifikansi 0.001, sehingga dapat dijelaskan dalam penelitian ini bahwa variabel
komitmen organisasi bukanlah variabel moderating dalam penelitian ini. Dari hasil uji statistik dapat disusun persamaan matematis sebagai berikut :
Y = -3.454 + 2.358 X
1
- 3.253 X
2
+ 4.170 X
3
+ 0.700 X
1
X
2
-0.942X
1
X
3
Dari model regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : •
Konstanta sebesar -3.454 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap konstan maka rata-rata kinerja manajerial sebesar -3.454
• Koefesien regresi budaya paternalistik sebesar 2.358 menyatakan bahwa setiap
peningkatan partisipasi manajer pusat pertanggung jawaban dalam penyusunan anggaran sebesar1 akan meningkatkan kinerja manajerial 2.358.
• Koefesien regresi partisipasi penyusunan anggaran sebesar -3.253 menyatakan
bahwa setiap peningkatan budaya paternalisitk manajer pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial - 3.253.
• Koefesien regresi komitmen organisasi sebesar 4.170 menyatakan bahwa setiap
peningkatan komitmen organisasi pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan meningkatkan kinerja manajerial 4.170.
• Koefesien regresi variabel moderat-1 sebesar 0.700 menyatakan bahwa setiap
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008
interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan budaya paternalistik pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan meningkatkan kinerja manajerial 0.700.
• Koefesien regresi variabel moderat-2 sebesar -0.942 menyatakan bahwa setiap
interaksi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan komitmen organisasi pusat pertanggung jawaban sebesar 1 akan menurunkan kinerja manajerial -0.942.
4.2 Pembahasan
Dari hasil uji secara interaksi menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran, budaya paternalistik dan komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja manajerial. Hal ini sejalan dengan penelitian Supriyono 2004, Argyris 1952 dalam Fitri 2004 yang menyimpulkan partisipasi anggaran mempunyai hubungan
positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, tetapi tidak sejalan dengan penelitian Kurnia 2004, yang menyimpulkan bahwa budgetary goal characteristics tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Marchant 1981, menyimpulkan terdapat hubungan negatif antara anggaran
partisipatif dan kinerja manajerial dapat terjadi akibat tingkat partisipasi yang tinggi berdampak terhadap menurunnya kinerja yang disebabkan oleh adanya pengaruh
budgetary slack. Hal ini menunjukkan di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Manajemen tingkat atas sering mengikut sertakan manajer tingkat menengah dan bawah
dalam proses penyusunan anggaran. Keikutsertaan para manajer ini sangat penting dalam upaya memotivasi bawahan untuk turut serta mencapai tujuan perusahaan.
Partisipasi memungkinkan terjadinya komunikasi yang semakin baik, interaksi satu sama lain serta bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi.
Panangaran Ritonga: Pengaruh Budaya Paternalistik Dan Komitmen Organisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Pada PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara, 2008.
USU e-Repository © 2008