3.6. Kopi
Kopi merupakan bahan minuman yang tidak saja terkenal di Indonesia, tetapi juga terkenal di seluruh dunia. Hal ini disebabkan karena kopi, baik yang
berbentuk bubuk maupun seduhan, memiliki aroma khas yang tidak dimiliki oleh bahan minuman lainnya.
Kegemaran minum kopi cepat meluas ke seluruh dunia setelah ditemukan cara-cara penggunaan dan pengolahan yang lebih sempurna, yaitu dengan
menggunakan kopi yang sudah masak terlebih dahulu dikeringkan dan kemudian bijinya disangrai lalu dijadikan bubuk sebagai bahan minuman.
Sebelum kopi dipergunakan sebagai bahan minuman, terlebih dahulu dilakukan proses roasting. Rasa kopi yang dihasilkan selama proses roasting
tergantung dari jenis kopi yang digunakan, cara pengolahan biji kopi, penyangraian, penggilingan, penyimpanan, dan metode penyeduhannya.
Cita rasa kopi akan ditentukan akhirnya oleh cara pengolahan di pabrik- pabrik. Penyangraian biji kopi akan mengubah secara kimiawi kandungan-
kandungan di dalam biji kopi, disertai penyusutan bobot, pertambahan ukuran biji kopi, dan perubahan warna bijinya. Biji kopi setelah disangrai akan mengalami
perubahan kimia yang memberikan unsur cita rasa yang lezat.
3.6.1. Tanaman Kopi
Tanaman kopi termasuk di dalam famili Rubiaceae dan terdiri dari banyak jenis, diantaranya Coffea arabica, Coffea robusta, dan Coffea liberica. Tanaman
kopi robusta tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m di
atas permukaan laut dengan suhu sekitar 20°C. Tanaman kopi arabika memerlukan daerah dengan ketinggian sekitar 1700 m di atas permukaan laut
dengan suhu sekitar 10-16°C. Tanaman kopi liberika dapat tumbuh di dataran rendah.
Agar tanaman kopi tumbuh subur, diperlukan curah hujan sekitar 2000- 3000 mm tiap tahun dan waktu musim kering sekurang-kurangnya 1-2 bulan pada
waktu berbunga dan waktu pemetikan buah. Tanaman kopi mulai dapat menghasilkan setelah berumur 4-5 tahun, tergantung pada pemeliharaan dan iklim
setempat. Tanaman kopi dapat memberi hasil tinggi mulai umur 8 tahun dan dapat berbuah baik selama 15-18 tahun. Jika dipelihara dengan cukup baik, tanaman
kopi dapat menghasilkan sampai umur sekitar 30 tahun.
3.6.2. Panen Kopi
Buah kopi yang sudah masak umumnya akan berwarna kuning kemerahan sampai merah tua. Ada pula buah yang belum cukup tua tapi telah terlihat
berwarna kuning kemerahan pucat yang disebabkan oleh hama bubuk buah kopi. Buah kopi yang terserang bubuk ini ada yang sampai mengering di tangkai atau
luruh ke tanah. Buah kopi yang kering tersebut dipetik dan yang luruh di lahan dipungut terpisah dari buah yang masak dan dinamakan pungutan lelesan . Pada
akhir masa panen, dikenal panen rampasan atau rucutan yaitu memetik semua buah yang tertinggal di pohon sampai habis, termasuk yang masih muda. Petikan
rampasan ini dimaksudkan untuk memutus siklus hidup hama bubuk buah. Pemetikan buah kopi dilakukan secara manual.
Untuk memperoleh hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik setelah betul-betul matang. Kopi memerlukan waktu dari kuncup bunga selama 8-
11 bulan untuk robusta dan 6-8 bulan untuk arabika. Beberapa jenis kopi seperti kopi liberika dan kopi yang ditanam di daerah basah akan menghasilkan buah
sepanjang tahun, sehingga pemanenan bisa dilakukan sepanjang tahun. Kopi jenis robusta dan kopi yang ditanam di daerah kering biasanya menghasilkan buah pada
musim tertentu, sehingga pemanenan juga dilakukan secara musiman. Musim panen biasanya terjadi mulai bulan Oktober dan berakhir pada bulan April untuk
daerah Takengon dan Sidikalang.
3.6.3. Sifat Fisik dan Kimia Kopi