5.2.8. Perhitungan Biaya
Besarnya biaya yang muncul pada saat perusahaan melakukan proses pengeringan dapat dihitung dengan mempertimbangkan faktor tenaga kerja dan
faktor bahan. Proses pengeringan yang menggunakan kondisi awal akan dibandingkan dengan proses pengeringan pada kondisi optimal yang diperoleh.
Perbandingan tersebut akan ditinjau dari segi biaya. Jika dilihat dari faktor-faktor yang diteliti, faktor lama pengeringan akan berpengaruh terhadap biaya tenaga
kerja, sedangkan faktor tinggi tumpukan akan berpengaruh terhadap volume bahan yang diproses.
Pada kondisi awal untuk proses pengeringan, setting yang digunakan yaitu lama pengeringan 2 jam, tinggi tumpukan 1,5 cm, dan frekuensi pengadukan 4
kalijam. Untuk kondisi optimal yang diperoleh menggunakan RSM, setting yang digunakan yaitu lama pengeringan 2,3 jam, tinggi tumpukan 4,6 cm, dan frekuensi
pengadukan 7,5 kalijam. Faktor frekuensi pengadukan dapat diabaikan pengaruhnya karena tidak memberikan perubahan yang berarti pada biaya.
Tenaga kerja yang digunakan untuk proses pengeringan yaitu pekerja pria yang berjumlah 13 orang. Uraian gaji yang dibayarkan kepada setiap pekerja
dapat dilihat pada Tabel 5.9. Hari kerja dalam sebulan adalah sebanyak 24 hari. Jumlah gaji yang dibayarkan untuk setiap pekerja adalah sebesar Rp 2.682.600
setiap bulan atau Rp 670.650 setiap minggu. Jumlah jam kerja di PT. Pawani adalah 40 jam per minggu dengan enam hari kerja mulai dari Hari Senin hingga
Sabtu. Proses pengeringan dilakukan pada siang hari pada saat cuaca cukup cerah dengan waktu pengeringan yang tersedia lebih kurang 4 jam setiap harinya.
Apabila kita asumsikan dari enam hari kerja terdapat satu hari dengan cuaca mendung atau hujan yang tidak memadai untuk dilakukan proses pengeringan,
maka pengeringan dilakukan sebanyak lima kali dalam satu minggu.
Tabel 5.9. Uraian Gaji Pekerja Jenis Gaji
Jumlah Rp
Gaji pokok 1.197.000
Upah harian 24 hari x Rp 39.900hari 957.600
Uang makan 24 hari x Rp 21.000hari 504.000
Asuransi tenaga kerja 24.000
Total 2.682.600
Gaji Mingguan 670.650
Sumber: PT. Pawani 2010
Dari data di atas, dapat kita hitung berapa biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk proses pengeringan setiap minggunya. Perhitungannya yaitu:
1. Untuk proses pengeringan dengan kondisi awal lama pengeringan = 2 jam Lamanya pengeringan = 2 x 2 jam = 4 jam
Besarnya biaya tenaga kerja: mingguan
gaji minggu
per kerja
jam minggu
per n
pengeringa frekuensi
n pengeringa
lama
minggu 650
. 670
Rp jamminggu
40 u
harimingg 5
jamhari 4
= Rp 335.325minggu
Total biaya tenaga kerja yang diperlukan setiap minggu: = 13 orang x Rp 335.325orang
= Rp 4.359.225
2. Untuk proses pengeringan dengan kondisi optimal lama pengeringan = 2,3 jam
Lamanya pengeringan = 2 x 2,3 jam = 4,6 jam Besarnya biaya tenaga kerja:
mingguan gaji
minggu per
kerja jam
minggu per
n pengeringa
frekuensi n
pengeringa lama
minggu 650
. 670
Rp jamminggu
40 u
harimingg 5
jamhari 6
, 4
= Rp 385.623minggu
Total biaya tenaga kerja yang diperlukan setiap minggu: = 13 orang x Rp 385.623orang
= Rp 5.013.108
Pada kondisi pengeringan awal dengan tinggi tumpukan 1,5 cm, banyaknya biji kopi yang dapat dijemur di lapangan untuk satu siklus pengeringan adalah
sebanyak 10 bungkus atau 1000 kg. Untuk mencari banyaknya biji kopi yang dapat dijemur pada kondisi optimal dengan tinggi tumpukan 4,6 cm, dapat
dihitung dengan cara interpolasi. kg
3067 kg
1000 cm
5 ,1
cm 6
, 4
kopi biji
berat
Dari perhitungan interpolasi dapat dilihat bahwa berat biji kopi yang dapat dikeringkan setiap satu siklus pengeringan dengan tinggi tumpukan 4,6 cm adalah
sebanyak 3067 kg.
Saat ini, harga biji kopi yang dibeli dari petani berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kg. Harga yang akan digunakan untuk perhitungan yaitu Rp
15.000. Dengan menggunakan data tersebut, dapat dihitung bahwa nilai bahan yang dapat diproses di bagian pengeringan dalam satu hari kerja yaitu:
1. Untuk proses pengeringan dengan kondisi awal tinggi tumpukan = 1,5 cm Nilai bahan yang diproses:
= 2 kalihari x 1000 kg x Rp 15.000kg = Rp 30.000.000hari
2. Untuk proses pengeringan dengan kondisi optimal tinggi tumpukan = 4,6 cm Nilai bahan yang diproses:
= 2 kalihari x 3067 kg x Rp 15.000kg = Rp 92.010.000hari
Tabel 5.10. Perbedaan Biaya dan Volume Produksi antara Kondisi Awal dan Kondisi Optimal
Parameter Kondisi Awal
Kondisi Optimal
Biaya tenaga kerja Rp 4.359.225minggu
Rp 5.013.108minggu Volume produksi
2000 kghari atau Rp 30.000.000hari
6134 kghari atau Rp 92.010.000hari
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Faktor, Level, dan Variabel Respon
Tiga buah faktor yang digunakan di dalam penelitian yaitu lama pengeringan, tinggi tumpukan, dan frekuensi pengadukan. Ketiga faktor tersebut
merupakan variabel bebas yang paling mungkin diubah-ubah nilainya dan juga dianggap berpengaruh di dalam proses pengeringan biji kopi. Level awal
penelitian untuk tiap faktor diambil berdasarkan setting yang umumnya dan telah digunakan pada proses pengeringan sehari-hari.
Untuk faktor lama pengeringan, level awal yang digunakan yaitu sebesar 2 jam. Untuk faktor tinggi tumpukan, level awal yang digunakan yaitu 1,5 cm.
Untuk faktor frekuensi pengadukan, level awal yang digunakan yaitu 4 kali pengadukan per jam. Ketiga level awal tersebut, meskipun sudah digunakan
secara umum, belum tentu merupakan level-level yang optimal untuk memperoleh hasil pengeringan yang baik. Karena itu persamaan orde pertama akan dibuat
berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan berdasarkan desain faktorial 2
3
dengan 3 kali replikasi pada titik pusat.
6.2. Analisis Model Orde Pertama
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, model orde pertama yang berbentuk persamaan linear dapat diperoleh, yaitu: