Analisis Faktor, Level, dan Variabel Respon Analisis Model Orde Pertama

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Faktor, Level, dan Variabel Respon

Tiga buah faktor yang digunakan di dalam penelitian yaitu lama pengeringan, tinggi tumpukan, dan frekuensi pengadukan. Ketiga faktor tersebut merupakan variabel bebas yang paling mungkin diubah-ubah nilainya dan juga dianggap berpengaruh di dalam proses pengeringan biji kopi. Level awal penelitian untuk tiap faktor diambil berdasarkan setting yang umumnya dan telah digunakan pada proses pengeringan sehari-hari. Untuk faktor lama pengeringan, level awal yang digunakan yaitu sebesar 2 jam. Untuk faktor tinggi tumpukan, level awal yang digunakan yaitu 1,5 cm. Untuk faktor frekuensi pengadukan, level awal yang digunakan yaitu 4 kali pengadukan per jam. Ketiga level awal tersebut, meskipun sudah digunakan secara umum, belum tentu merupakan level-level yang optimal untuk memperoleh hasil pengeringan yang baik. Karena itu persamaan orde pertama akan dibuat berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan berdasarkan desain faktorial 2 3 dengan 3 kali replikasi pada titik pusat.

6.2. Analisis Model Orde Pertama

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan, model orde pertama yang berbentuk persamaan linear dapat diperoleh, yaitu: y = 14,1375 0,0125 x 1 0,1375 x 2 0,0875 x 3 Dari persamaan orde pertama tersebut diuji tiga buah hipotesis, yaitu uji model linear, uji efek lengkung, dan uji lack of fit. Untuk uji model linear, diperoleh bahwa hipotesis awal diterima. Hipotesis awal tersebut yaitu tidak ada variabel di dalam persamaan model linear yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan nilai variabel respon. Ini berarti bahwa dari ketiga faktor yang diteliti tidak ada faktor yang akan memberikan pengaruh yang besar terhadap penurunan kadar air. Untuk uji efek lengkung, diperoleh bahwa hipotesis awal ditolak. Hipotesis yang diterima yaitu persamaan orde pertama memiliki efek kuadratis yang signifikan. Ini berarti bahwa hasil eksperimen yang diperoleh menunjukkan sifat kuadratis yang belum dapat terwakili dengan baik oleh persamaan orde pertama, sehingga perlu ditentukan dengan menggunakan persamaan orde kedua. Untuk uji lack of fit, diperoleh bahwa hipotesis awal diterima. Hipotesis awal tersebut yaitu model yang dibuat tidak memiliki ketidak sesuaian terhadap variabel respon yang diperoleh. Ini berarti bahwa persamaan orde pertama yang diperoleh dapat memberikan estimasi hasil yang sesuai dengan hasil eksperimen yang sebenarnya dengan kesalahan yang tidak signifikan.

6.3. Analisis Steepest Descent