2.6 Landasan Teori
Kinerja kader di Posyandu Lansia merupakan tugas pokok dan fungsi seorang kader dipengaruhi oleh variabel psikologis motivasi dan variabel individu
kemampuan. Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada teori Maslow dalam Robbins, 2006, seseorang berperilaku atau bekerja karena
adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, bahwa kebutuhan manusia berjenjang, artinya bila kebutuhan yang
pertama telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan kedua telah terpenuhi maka muncul kebutuhan ketiga
tingkat ketiga dan seterusnya sampai pada tingkat kebutuhan kelima. Kebutuhan manusia diklasifikasikan pada lima tingkatannya atau hierarki hierarchy of needs
yaitu: 1 kebutuhan fisik physiological needs, 2 kebutuhan akan rasa aman safety needs, 3 kebutuhan sosial social needs, 4 kebutuhan penghargaan appreciation
needs, dan 5 kebutuhan aktualisasi diri self actualization. Variabel kemampuan kerja kader dalam penelitian ini mengacu kepada teori
Gibson et al. 1996 dan Robbins 2006 yang mendefinisikan kemampuan sebagai suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Seluruh kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Sedangkan kinerja kader dalam penelitian ini diukur melalui kualitas dan kuantitas. Kualitas pelayanan mengacu kepada teori Parasuraman et al. 1988
Universitas Sumatera Utara
menyatakan kualitas pelayanan kesehatan dinilai oleh pasien melaui lima dimensi, yaitu a kehandalan, b daya tanggap, c jaminan, d empati dan e bukti fisik.
2.7 Kerangka Konsep Penelitian
Mengacu kepada landasan teori yang telah diuraikan di atas, maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian
Motivasi X
1
a. Kebutuhan fisik b. Kebutuhan rasa aman
c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Kinerja Kader Y
a. Kualitas b. Kuantitas
Kemampuan X
2
1. Kemampuan intelektual 2. Kemampuan fisik
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei explanatory. Menurut Singarimbun, 1995, survei explanatory adalah penelitian yang dirancang untuk menjelaskan hubungan
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa yang bertujuan menganalisis pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja kader
Posyandu lansia di Puskesmas Lampahan, Kabupaten Bener Meriah. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja di Puskesmas Lampahan, Kabupaten Bener Meriah dengan pertimbangan bahwa kader belum mampu untuk menggerakkan
lansia ke posyandu lansia dan jumlah cakupan, yaitu sebesar 27,9, paling rendah dari seluruh Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bener Meriah.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 4 tiga bulan terhitung mulai bulan Mei
sampai dengan Agustus 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader pada 8 delapan desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lampahan, Kabupaten Bener Meriah berjumlah
Universitas Sumatera Utara