Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Kader

Salah satu permasalahan yang berkaitan dengan kader dewasa ini adalah tingginya angka drop out kader. Persentase kader aktif secara nasional adalah 69,2, sehingga angka drop out kader sekitar 30,8 Wiku, 2007.

2.2.1 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Kader

Kinerja kader di Posyandu lansia dapat dimonitor melalui keaktifan kader atau keterlibatan kader dalam kegiatan kemasyarakatan yang merupakan pencerminan akan usahanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang dirasakan dan pengabdian terhadap pekerjaannya sebagai kader melalui tugas yang diembankan kepadanya. Menurut Gibson et al. 1996, bahwa kinerja individu dapat diartikan sebagai perilaku dan prestasi kerja individu yang dipengaruhi oleh variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Sedangkan Robbin 2006 dalam teori harapan menyatakan bahwa kekuatan dari kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu. Dalam hal ini ada tiga variabel yang dikemukakan, yaitu: a. Daya tarik : Pentingnya individu mengharapkan out come dan penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja. Variabel ini mempertimbangkan kebutuhan–kebutuhan individu yang tidak terpuaskan. b. Kaitan kinerja-penghargaan : Keyakinan individu bahwa dengan mewujudkan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang di inginkan. c. Kaitan upaya-kinerja : probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan kinerja. Universitas Sumatera Utara Menurut Robbin 2006 yang mengutip pendapat Maslow 1970 menyatakan bahwa sebagian besar perilaku manusia berdasarkan adanya motif kebutuhan tertentu. Disebut pula bahwa motif memiliki tingkatan-tingkatan mulai dari yang terendah sampai tertinggi. Motif terendah adalah kebutuhan psikologis seperti makan, minum, seks dan sebagainya. Diatas kebutuhan dasar adalah kebutuhan aman, kebutuhan akan rasa disukai dan menyukai, kebutuhan akan kedudukan dan status, dan yang tertinggi adalah kebutuhan akan meningkatkan peran serta diri atau pengabdian. Rasa pengabdian sesungguhnya dimiliki oleh orang yang telah mencapai kebutuhan tinggi.

2.2.2 Keaktifan dan Pembentukan Kader