Reliabilitas Metode Analisis Data

mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan valid Lampiran 2. 2 Variabel Kemampuan Kerja Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa variabel bebas kemampuan kerja indikator kemampuan intelektual 10 pernyataan, dan kemampuan fisik 17 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kemampuan kerja valid Lampiran 2. 3 Variabel Kinerja Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Correlation diketahui bahwa variabel terikat kinerja indikator kualitas reliability kehandalan, responsiveness daya tanggap, assurance jaminan, empathy perhatian, masing-masing 5 pernyataan dan tangibles penampilan 6 pernyataan mempunyai nilai koefisien korelasi r 0,3, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kinerja valid Lampiran 2.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien alpha cronbach, apabila nilai alpha cronbach 0,6, maka alat ukur tersebut reliabel Ghozhali, 2005. Hasil uji reliabilitas variabel bebas motivasi dan kemampuan kerja serta variabel terikat kinerja diketahui bahwa seluruh pertanyaan pada variabel bebas dan Universitas Sumatera Utara terikat mempunyai nilai r-alpha cronbach 0,6, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel bebas dan terikat reliabel Lampiran 2.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel motivasi dan kemampuan, sebagai definisi operasional dalam penelitian sebagai berikut: 1. Motivasi adalah dorongan dari dalam diri masing-masing kader posyandu lansia dalam melaksanakan kegiatan posyandu lansia yang berlangsung secara sadar karena hal-hal yang ingin diperoleh dari tindakan tersebut dalam memenuhi kebutuhan, meliputi : a kebutuhan fisik, b kebutuhan rasa aman, c kebutuhan sosial, d kebutuhan penghargaan, dan e kebutuhan aktualisasi. 2. Kemampuan kerja merupakan potensi yang dimiliki oleh kader posyandu lansia dalam menyelesaikan tugasnya sebagai tenaga pembantu pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu lansia meliputi ; kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. a. Kemampuan intelektual adalah kemampuan mental kader meliputi; inovatif dan kreatif yang diperlukan pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. b.Kemampuan fisik adalah kemampuan fisik kader meliputi; stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan yang diperlukan pada saat pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang kader didalam melakukan tugasnya tentang kegiatan posyandu lansia diukur secara kualitas dan kuantitas pada saat kegiatan posyandu berlangsung. Kinerja kader dalam hal ini ditanyakan kepada lansia dan dilakukan observasi terhadap kinerja kader. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas Pengukuran variabel bebas meliputi variabel motivasi dan kemampuan dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Bebas No Variabel Jumlah Indikator Indikator Kategori Skala Ukur 1 Motivasi X 1 22 a. Kebutuhan fisik b. Kebutuhan rasa aman c. Kebutuhan sosial d. Kebutuhan penghargaan e. Kebutuhan aktualisasi a.Tinggi 82-110 b.Sedang 52-81 c.Rendah 22-51 Interval 2 Kemampuan kerja X 2 27 a.Kemampuan intelektual b.Kemampuan fisik a.Baik 83-108 b.Kurang baik 55-82 c.Tidak baik 27-54 Interval Universitas Sumatera Utara

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat

Pengukuran variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Pengukuran Variabel Terikat No Variabel Jumlah Indikator Indikator Kategori Skala Ukur 1 Kinerja Kader Y 28 a.Kualitas b.Kuantitas a. Baik 104-138 b. Kurang baik 66-103 c. Tidak baik 28-65 Interval

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi: a. Analisis univariat, yaitu untuk menjelaskan setiap variabel penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi. b. Analisis bivariat, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel bebas dengan terikat, dengan menggunakan uji Pearson correlation pada taraf uji nyata α = 0,05 c. Analisis multivariat, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 dengan persamaan: Y = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 Y = Kinerja + μ b X = Konstanta 1 X = Motivasi 2 b = Kemampuan kerja 1 -b 2 μ = error of term = Koefisien regresi Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Bener Meriah secara administrasi merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah dengan Ibukota Simpang Tiga Redelong yang terietak antara 4 3350- 4 5450 Lintang Utara dan 96° 4075-97°1750 Bujur Timur di median Provinsi Aceh. Luas wilayah Kabupaten Bener Meriah adalah 1.919,70 Km 2 a. Kabupaten Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah . Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 10 kecamatan dengan 233 desa 551 dusun, dengan batas-batas sebagai berikut: b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Birueun d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Aceh Tengah Secara Tofografi Wilayah Kabupaten Bener Meriah berada di dataran bukit barisan dengan tanah yang berbukit bukit dan sedikit berlembah dengan kemiringan tanah berkisar antara 0° - 3° sekitar 2, 3° - 8° sekitar 8,5, 5° - 40° sekitar 54,4 dan diatas 400 sekitar 35,36. Tinggi rata-rata diatas permukaan laut 100-2500 meter. Kondisi ini menjadikan Bener Meriah merupakan daerah yang amat subur sebagai wilayah pertanian. Universitas Sumatera Utara