Kader yang Memberikan Pelayanan

Menurut Gibson et al. 1996 kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan memengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi baik secara kuantitas maupun kualitas dan kinerja dapat berupa penampilan kerja perorangan maupun kelompok. Hasil wawancara dengan lansia dan observasi tentang kinerja kader posyandu lansia diuraikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Kader yang Memberikan Pelayanan

Hasil wawancara dengan lansia sebanyak 34 orang pada 8 desa tentang kinerja kader, sebagian besar menyatakan kader tidak mempunyai rasa keperdulianperhatian dalam melayani pasien di Posyandu lansia. Kader di Posyandu lansia kurang terampil dalam melayani lansia pada saat kegiatan posyandu berlangsung pelayanan pada Meja I,II dan III. Berdasarkan hasil wawancara terhadap Lansia yang datang ke Posyandu menyatakan bahwa kader dalam memberikan pelayanan kurang ramah serta jam pelayanan belum sesuai dengan jadwal, sehingga lansia menjadi kurang termotivasi dalam memanfaatkan Posyandu. Hal ini juga sejalan dengan hasil observasi atas kinerja kader pada saat kegiatan posyandu berlangsung ditemui sebagain besar jadwal buka posyandu belum sesuai dengan jadwal yang ditetapkan Lampiran 5. Universitas Sumatera Utara Kader mempunyai peranan sentral dalam pelaksanaan program Posyandu yang terintegrasi di masyarakat. Konsep posyandu, yaitu pelayanan dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. Agar penampilan kerja kader posyandu dapat meningkat maka perhatian terhadap kemampuan kader posyandu dan motivasi kerja kader merupakan prasyarat untuk meraih prestasi kerja yang optimal. Kader selain mempunyai tugas dan fungsinya juga harus mampu berkomunikasi dengan efektif, baik dengan individu, kelompok maupun masyarakat, kader juga harus dapat membina kerjasama dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan Posyandu, serta dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan Lansia Depkes RI, 2006. Citra diri kader sebagai salah satu petugas dalam pelayanan Posyandu harus diperhatikan dan meningkatkan kualitas diri sebagai orang yang dianggap masyarakat dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan, melengkapi diri dengan keterampilan yang memadai, membuat kesan pertama yang baik dan memperhatikan citra yang positif, menetapkan dan memutuskan perhatian lebih cermat pada kebutuhan masyarakat, menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu sendiri, mendorong keinginan masyarakat untuk datang ke Posyandu Depkes RI, 2006. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian Kristiani 2006 di Kota Denpasar, bahwa pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat sangat dipengaruhi oleh peran kader sebagai motor penggerak. Hal tersebut dikarenakan Universitas Sumatera Utara salah satu tugas utama kader adalah menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu.

b. Fasilitas atau Peralatan yang Tersedia di Posyandu Lansia