Tahap pengamatan observasi Deskripsi Permasalahan Penelitian

commit to user melakukan refleksi pada siswa serta memberi tindak lanjut dengan mengingatkan siswa supaya rajin belajar dan meningkatkan aktivitas dalam belajar. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Tahap pengamatan observasi

Pengamatan tindakan dilakukan oleh observer pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran PKn dengan menerapkan metode jigsaw. Pengamatan ini difokuskan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi aktivitas guru, aktivitas siswa dan dokumentasi dengan foto dan video. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran PKn materi susunan pemerintahan pusat dengan menerapkan metode jigsaw dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran PKn yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada pemahaman siswa pada materi susunan pemerintahan pusat. Dalam pengamatan ini, peneliti meminta bantuan guru kelas yang bertindak sebagai observer dan teman sejawat untuk mengambil gambar foto dan video. Observer sebagai partisipan pasif berada di bangku paling belakang untuk mengamati jalannya pembelajaran melalui pedoman observasi yang telah dibuat. Pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pembelajaran PKn berlangsung, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn dengan rincian sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, suasana kelas belum tertib karena ada beberapa siswa yang masih di luar kelas meskipun jam pelajaran sudah mulai. Pada saat berlangsungnya diskusi belum berjalan begitu maksimal karena siswa commit to user bingung harus berpindah – pindah kelompok dari kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal, hal itu menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh dan siswa tidak konsentrasi dalam membahas soal diskusi bersama teman kelompoknya. Kegaduhan juga terjadi karena jumlah siswa dan materi yang tidak seimbang, misalnya pada materi yang dibahas dalam kelompok ahli struktur pemerintahan, jumlah siswanya terlalu banyak sehingga ada siswa yang berbicara sendiri dan bermain bersama teman yang lain. Saat siswa kembali ke kelompok asal, belum semua siswa dapat menginformasikan hasil diskusinya dikelompok ahli. Kemudian saat kelompok pertama menyampaikan hasil diskusi, tampak beberapa anggota kelompok yang lain tidak memperhatikan. Mereka malah asyik berbicara sendiri. Hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh. Melihat hal tersebut, guru memberi tahu siswa tentang pentingnya menghargai seseorang yang sedang berbicara jadi harus memperhatikan teman lainnya yang sedang membacakan hasil diskusinya. Pada pertemuan kedua keadaan kelas sudah lebih baik dari pertemuan pertama. Saat diskusi juga siswa sudah agak mengerti dan tidak bingung lagi ketika berpindah – pindah dari kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal. Ketika kembali ke kelompok asal siswa masih belum bisa menginformasikan materi kepada temannya yang lain. Saat ada kelompok yang maju membacakan hasi diskusinya juga masih banyak siswa yang tidak memperhatikan, dan juga baru sedikit sekali siswa yang berani menungkapkan pendapat di depan kelas untuk mengajukan pertanyaan juga tampak kebanyakan siswa masih terlihat malu – malu. Dari lampiran 9 dan lampiran 10 tentang observasi aktivitas belajar siswa dapat dibuat Tabel 3 sebagai berikut: commit to user Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Aspek Yang Diamati Jumlah Skor Rata – Rata Kategori Keterangan I II I II I II 1 Perhatian 47 52 1,5 1,7 c c Keterangan : a = baik sekali = 3 b = baik 3 c = kurang 2 d = kurang sekali 1 2 Kerja sama 43 53 1,4 1,7 c c 3 Ketekunan 48 55 1,5 1,8 c c 4 Keaktifan 40 52 1,3 1,7 c c 5 Tanggung jawab 45 51 1,5 1,6 c c Nilai rata – rata aktivitas siswa = 1,6 kurang Berdasarkan data pada Tabel 3, terlihat bahwa rata – rata aktivitas belajar PKn siswa masih kurang. Selain mengamati aktivitas siswa, observer juga mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran. Dari lampiran 11 tentang aktivitas kinerja guru dalam pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Dalam membuka pelajaran masih kurang, guru sudah melakukan absensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran akan tetapi guru belum memberikan motivasi yang bisa membuat siswa lebih semangat dalam pembelajaran. 2 Kejelasan dan sistematika dalam menyampikan materi kurang, guru agak terlihat gugup sehingga penguasaan materi yang disampikan pada siswa belum begitu maksimal. 3 Pengelolaan kelas kurang karena keadaan kelas gaduh sehingga suasana tidak kondusif. 4 Penggunaan bahasa sudah baik akan tetapi karena suasana yang gaduh jadi suara guru tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. 5 Media yang digunakan sudah baik dan melibatkan siswa dalam penggunaannya sehingga menarik perhatian siswa. commit to user 6 Ketepatan menggunakan metode jigsaw cukup baik, karena kurang jelas dalam memberi pengarahan hal itu membuat siswa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. 7 Guru masih kurang bisa untuk membuat siswa aktif karena masih banyak siswa yang bertanya ataupun mengajukan pendapat. 8 Guru sudah menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa dengan cara menghargai setiap pendapat siswa yang mengajukan pendapatnya. 9 Guru sudah cukup baik dalam menunjukan hubungan antar pribadi yang kondusif dengan berkata yang baik dan sopan pada siswanya. 10 Guru sudah mengadakan penilaian proses dan hasil belajar dengan cukup baik 11 Ketepatan dalam menggunakan strategi pembelajaran masih kurang. 12 Guru telah melakukan penilaian hasil belajar atau tes formatif dengan baik. 13 Guru sudah menutup pelajaran dengan cukup baik. Rata – rata observasi guru dalam pembelajaran mendapatkan nilai kurang. Selain observasi guru dan siswa diatas dapat dilihat hasil nilai pemahaman konsep siswa dari hasil evaluasi siklus I dan hasil diskusi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2, ketiga nilai itu djumlah dan di rata – rata sehingga jadi nilai siklus I. Dari lampiran 6 dapat dibuat Tabel 4 distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4. Frekuensi Data Nilai Pemahaman Konsep PKn Siklus I No Interval Frekuensi fi Nilai Tengah xi fi.xi Persentase 1 50 – 55 4 52,5 210 13 2 56 – 61 3 58,5 175,5 10 3 62 – 67 1 64.5 64,5 3 4 68 – 73 11 70,5 775,5 35 5 74 – 79 5 76,5 382,5 16 6 80 – 85 7 82,5 577,5 23 Nilai rata – rata kelas 70,5 commit to user Dari Tabel 4 dapat disajikan dengan Grafik 2 sebagai berikut : Grafik 2. Hasil Data Nilai Pemahaman Konsep PKn Siklus I Berdasarkan tabel 4 dan grafik 2 di atas, nilai evaluasi siswa kelas IV SD Negeri 02 Jati pada siklus I mendapat rata – rata sebesar 70,5. Siswa yang memperoleh nilai 50 – 55 sebanyak 4 siswa atau 13. Siswa yang memperoleh nilai 56 – 61 sebanyak 3 siswa atau 10. Siswa yang memperoleh nilai 62 – 67 sebanyak 1 siswa atau 3. Siswa yang memperoleh nilai 68 – 73 sebanyak 11 siswa atau 35. Siswa yang memperoleh nilai 74 – 79 sebanyak 5 siswa atau 16. Siswa yang memperoleh nilai 80 – 85 sebanyak 7 siswa atau 23. Berdasarkan tabel 4 siswa yang mendapat nilai di bawah 60 KKM yaitu sebanyak 5 siswa atau 16, dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 26 siswa atau 84. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 84.

d. Refleksi

Dokumen yang terkait

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 03 SIDANEGARA KEDUNGREJA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 6 75

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENGUKURAN SUDUT DALAM PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN NYAMPLUNG GAMPING SLEMAN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 4 80

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV Penerapan Strategi Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas Dalam Pembelajaran PKn Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Bangsri Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG PEMERINTAHAN PUSAT PADA PELAJARAN PKn MELALUI METODE POINT Peningkatan Pemahaman Konsep Tentang Pemerintahan Pusat Pada Pelajaran PKn Melalui Metode Point Counter Point (PCP) Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Plo

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 2 43

MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE JIGSAW BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT DALAM PEMBELAJARAN PKn (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tempursari Sambi Boyolali Tahun

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT DALAM PEMBELAJARAN PKn.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV DI SDN KLEDOKAN DEPOK.

0 2 204