commit to user
anggota kelompok, oleh karena itu semua anggota kelompok harus memberi kontribusi demi kemajuan kelompok.
4 Keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan
sosial yang secara sengaja diajarkan Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sopan terhadap sesama
teman, berani mempertahankan pemikiran yang logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam
menjalin hubungan antar pribadi interpersonal relationship tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat
menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa.
d. Macam – macam Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe pembelajaran model kooperatif, yaitu di antaranya:
1 Student Team Achievement Division STAD
Merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yaitu pendekatan dengan pembagian siswa melalui kelompok
– kelompok untuk belajar bersama.
2 Teams Games Tournament TGT
Yaitu metode pembelajaran dalam bentuk pertandingan tournament antara kelompok yang satu dengan yang lain.
3 Group Investigation
Model koperatif tipe GI dengan sintaks: Pengarahan, buat kelompok heterogen dengan orientasi tugas, rencanakan pelaksanaan investigasi, tiap
kelompok menginvestigasi proyek tertentu bisa di luar kelas, misal mengukur tinggi pohon, mendata banyak dan jenis kendaraan di dalam
sekolah, jenis dagangan dan keuntungan di kantin sekolah, banyak guru dan staf sekolah, pengolahan data penyajian data hasil investigasi,
presentasi, kuis individual, buat skor perkembangan siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward.
commit to user
4 Metode TAI Team assisted Individualization
Merupakan metode pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang diterapkan bimbingan antar teman, yaitu siswa yang pandai bertanggung
jawab terhadap siswa yang lemah. 5
Metode pembelajaran Jigsaw yang menjadi kajian dalam penelitian ini dan akan dibahas lebih jauh.
e. Pengertian Model Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran tipe jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Elliot Arronson di Universitas Texas dan
merupakan salah satu metode pembelajaran yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Menurut Arends seperti yang dikutip oleh Novi Emildadiany
2008 dalam http:akhmadsudrajat.wordpress.com diunduh tanggal 19 Desember 2011 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Berdasarkan pengertian tersebut model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
menekankan pada diskusi kelompok dengan jumlah anggota relatif kecil dan bersifat heterogen. Metode ini serupa dengan STAD, dalam pelaksanaannya
jigsaw juga dituntut pembagian siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen. Dengan heterogen tersebut diharapkan masing
– masing siswa dapat saling melengkapi. Maksudnya, tidak bisa dipastikan siswa tertentu bisa menguasai dengan benar materi yang menjadi tanggung
jawab siswa tersebut, harus dipastikan dalam setiap kelompok diwakili
setidaknya satu siswa yang masuk kategori siswa berkemampuan tinggi,
sedang, dan rendah.
Menurut Linda Lundgren 1994:17 on a reading assignment of one or two pages that does not have sequential importance, divede up
the reading among the members of a group of three or four. Each person reads his or her part of the assignment and then teach it to the
other group members. Other group members should be quissed by the teacher to make sure that they understand the material. Do not divede
commit to user
up entire chapters or units until students have developed expertise in cooperative learning.
Berdasarkan uraian tersebut, jigsaw adalah pemberian tugas yang dikerjakan dalam kelompok yang jumlahnya 3 atau 4 siswa. Salah seorang
siswa dalam kelompok itu mempelajari materi yang diberikan bersama siswa dari kelompok lain yang mempelajari materi yang sama. Selanjutnya masing
– masing perwakilan kelompok tersebut kembali ke kelompok asalnya untuk
mengajarkan pada kelompoknya yang lain. Guru sebaiknya tidak mengembangkan ke bab selanjutnya sampai siswa mengembangkannya sendiri
dalam kelompok ahli di pembelajaran yang kooperatif. Jadi tugas guru disini sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang mengarahkan dan memotivasi
siswa untuk belajar mandiri dan menumbuhkan rasa tanggung jawab serta siswa akan merasa senang berdiskusi tentang materi itu dengan teman
sebayanya. Senada dengan hal tersebut Isjoni 2010:77 menambahkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai
materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Hal utama yang membedakan jigsaw dengan diskusi kelompok biasa
adalah bahwa dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw masing –
masing individu mempelajari bagian masing – masing dan kemudian bertukar
pengetahuan dengan temannya, sehingga akan terjadi ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal home team, yaitu kelompok induk siswa
yang beranggotakan siswa dengan kemampuan asal dan latar belakang yang beragam. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota
kelompok asal yang berbeda dan mempunyai topik yang sama yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas
– tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada
kelompok asal. Para anggota kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi
commit to user
commit to user
KELOMPOK AHLI
KELOMPOK ASAL KELOMPOK ASAL
Gambar 2. Ilustrasi Desain Jigsaw Pada gambar pertama menunjukkan bahwa ada 4 kelompok asal dan
setiap kelompok masing-masing membawa hal yang harus diselesaikan, kemudian masing-masing mengelompokkan diri sesuai dengan masalahnya
ke dalam kelompok ahli, seperti pada gambar kedua. Masalah tersebut didiskusikan dalam kelompok, setelah mereka menemukan jawaban
kemudian mereka bergabung seperti pada kelompok pertama kembali ke kelompok asal, seperti gambar di atas. Kemudian dalam kelompok asal,
masingmasing anggota kelompok mengemukakan masalah dan hasil penyelesaiannya, atau materi yang telah dipelajari di kelompok ahli. Dengan
demikian setiap orang memperoleh informasi yang sama dari berbagai masalah yang dipecahkan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran salah satu model
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 1 1 1 4 4 4 4
3 3 3 3 2 2 2 2
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
commit to user
f. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw