commit to user
Dari pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Diantaranya adalah model pembelajaran
konstektual, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Quantum, model pembelajaran terpadu, model pembelajaran berbasis masalah, dll. Dari
kesekian banyak model pemblajaran yang ada, peneliti mencoba menggunakan model kooperatif dalam penelitian ini. Setiap pengajar dapat memilih model
pembelajaran tersebut secara bergantian atau simultan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapainya, namun ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran, seperti yang diutarakan oleh Sugiyanto 2009:3 bahwa ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model pembelajaran yaitu : 1 tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2 sifatbahan materi ajar, 3
kondisi siswa, 4 ketersediaan sarana prasarana belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
kelompok. Menurut Slavin 2008:4 Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan setting kelompok
– kelompok kecil dan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja
sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok – kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Setiap kelompok
yang heterogen yaitu terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Anita Lie dalam Isjoni 2010:23 menyatakan bahwa Cooperative
Learning atau pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang
commit to user
memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Sependapat dengan pendapat tersebut, Johnson dalam Isjoni 2010 : 22 mengemukakan Cooperative means working together to accomplish shared
goals. Within cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other groups members. Cooperative learning is the
intructional use of small group that allows students work together to maximize their own and each other as learning. Berdasarkan uraian tersebut,
pembelajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk
memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Dalam jurnal internasional yang ditulis JacobsHannah dalam
http:www.georgejacobs.netcooperative.html, diakses pada tanggal 4 Januari 2011 menyatakan bahwa cooperative learning, also known as collaborative
learning, is a body of concepts and techniques for helping to maximize the benefits of cooperation among students. Artinya, pembelajaran kooperatif yang
juga dikenal sebagai pembelajaran kolaboratif, adalah suatu bentuk dari konsep dan tehnik untuk membantu memaksimalkan keuntungan-keuntungan
kerjasama diantara siswa. Sugiyanto 2009:37 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
cooperatve learning adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalam
kelompok yang heterogen. Maksudnya, kelompok heterogen dapat dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, agama, sosio-ekonomi, dan
etnik serta kemampuan akademis.
commit to user
c. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif