commit to user
memperoleh nilai 90 – 96 sebanyak 2 siswa atau 6. Berdasarkan tabel 8
siswa yang mendapat nilai di bawah 60 KKM yaitu sebanyak 1 siswa atau 3, dan siswa yang mendapat nilai sama atau di atas KKM yaitu 30
siswa atau 97. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 97.
d. Refleksi
Analisis hasil tindakan siklus I direfleksi sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Data yang diperoleh melalui
observasi dikumpulkan
kemudian dianalisis.
Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
1 Seluruh siswa mengikuti pembelajaran PKn. Hasil evaluasi rata–
rata PKn siswa pada siklus II yaitu 75,2. 2
Berdasarkan hasil evaluasi PKn pada siklus II siswa yang memperoleh nilai 60 KKM ada 1 siswa atau 3 dan siswa
yang memperoleh nilai ≥60 KKM yaitu 30 siswa atau 97.
Data hasil perkembangan nilai siswa yang diambil dari lampiran 6 yang berisi nilai siswa pada siklus I dan lampiran 14 yang
berisi nilai siswa pada siklus II dapat dibuat tabel perkembangan nilai siswa dan dapat dilihat pada Tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II
Keterangan Siklus I
Siklus II
Nilai terendah 50
50 Nilai tertinggi
83,3 95
Rata- rata nilai 70,5
75,2 Ketuntasan Klasikal
84 97
Dari Tabel 8 dapat digambarkan dalam Grafik 5 sebagai berikut:
commit to user
Grafik 5. Perkembangan Nilai Pemahaman Konsep Siklus I dan Siklus II
a Nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 50 pada
siklus II tetap 50 dan pada siswa yang sama yang mendapat nilai terendah itu. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I
sebesar 83,3 pada siklus II naik menjadi 95. b
Nilai rata – rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 70,5 pada siklus II naik menjadi 75,2.
c Untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah 84 dan pada
siklus II 97 setelah dilakukan refleksi terdapat 1 siswa yang tidak tuntas nilai ulangan dibawah 60, namun secara keseluruhan sudah
meningkat nilai pemahaman konsepnya bila dilihat dari persentase ketuntasan siswa pada siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II dan melihat hasil evaluasi yang diperoleh pada masing
– masing pertemuan, maka pembelajaran PKn materi susunan pemerintahan pusat menggunakan metode jigsaw pada
siklus II sudah berhasil karena sudah mencapai target pencapaian sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran
melalui penerapan
metode jigsaw
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri
02 Jati tahun pelajaran 20102011.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Siklus I Siklus II
nilai terendah nilai tertinggi
rata - rata nilai ketuntasan klasikal
commit to user
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan melihat hasil penelitian di atas, dapat dijelaskan perhitungan rata –
rata nilai evaluasi PKn dan ketuntasan belajar PKn siswa kelas IV SD Negeri 02 Jati Jaten Karanganyar. Peningkatan terlihat dari sebelum tindakan dan setelah
tindakan yaitu siklus I dan siklus II yang masing – masing terdiri dari 2
pertemuan. Dari tabel 5 dan tabel 8 tentang perkembangan nilai siswa dapat dibuat tabel 9 tentang peningkatan dari sebelum tindakan sampai siklus II sebagai
berikut: Tabel 9. Nilai Rata
– Rata Pemahaman Konsep PKn dan Persentase Ketuntasan Klasikal Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM
Nilai Rata-Rata Pemahaman konsep PKN
Persentase Sebelum
Tindakan Siklus
I Siklus
II Sebelum
Tindakan Siklus
I Siklus
II
60 59,9
70,5 75,2
45 84
97 Dari Tabel 9 diatas dapat digambarkan menjadi Grafik 6 sebagai berikut :
Grafik 6. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Pemahaman Konsep dan Ketuntasan Belajar PKn setiap Siklus
20 40
60 80
100
Nilai Rata - rata Pemahaman Konsep Prosentase Ketuntasan
sebelum tindakan Siklus I
Siklus II