91 2.
dan , karena daerah kritik
adalah DK =
; DK, dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa H
0B
ditolak, artinya terdapat pengaruh motivasi belajar tinggi, sedang, rendah terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
3. dan
, karena daerah kritik adalah
DK = ;
= DK, dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa H
0AB
diterima karena tidak berada didaerah kritik,
artinya tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
2. Uji Komparansi Ganda Metode Scheffe’
Uji komparansi ganda digunakan sebagai tindak lanjut dari uji analisis variansi dua jalan. Uji komparasi ganda perlu dilakukan untuk melihat manakah
yang secara signifikan mempunyai rataan yang berbeda. Dari hasil uji analisis variansi dua jalan diperoleh data rataan marginal. Data tersebut akan digunakan
pada perhitungan uji komparasi ganda dengan metode scheffe‟. Rangkuman
rataan dan rataan marginal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Rangkuman Rataan dan Rataan Marginal
Metode motivasi belajar
Rataan Pembelajaran
Tinggi Sedang
Rendah Marginal
Mathemagics 93.429
83.545 75.25
84.07 Konvensional
88 79.190
70 79.06
Rataan Marginal 90.71
81.37 72.63
Sumber: pengolahan data perhitungan pada lampiran 51
92 Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan uji
komparasi ganda dengan metode scheffe‟. Uji komparasi ganda dilakukan pada
tiap kelompok data, yaitu kelompok rataan mathemagics motivasi tinggi dengan motivasi sedang
vs , kelompok rataan mathemagics motivasi tinggi
dengan motivasi rendah vs
, kelompok rataan mathemagics motivasi sedang dengan motivasi rendah
vs , kelompok rataan konvensional
motivasi tinggi dengan motivasi sedang vs
, kelompok rataan konvensional motivasi tinggi dengan motivasi rendah
vs , kelompok
rataan konvensional motivasi sedang dengan motivasi rendah vs
, kelompok rataan mathemagics motivasi tinggi dengan konvensional motivasi
tinggi vs
, kelompok rataan mathemagics motivasi sedang dengan konvensional motivasi sedang
vs , kelompok rataan mathemagics
motivasi rendah dengan konvensional motivasi rendah vs
. Rangkuman uji komparansi ganda antar kolom dapat dilihat pad tabel berikut:
Tabel 4.16 Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom
No. Interaksi
Kesimpulan
1 vs
9.49 6,300
H ditolak
2 vs
15.36 6,300
H ditolak
3 vs
4.26 6,300
H diterima
4 vs
4.73 6,300
H diterima
5 vs
14.19 6,300
H ditolak
6 vs
7.11 6,300
H ditolak
7 vs
1.37 6,300
H diterima
8 vs
3.61 6,300
H diterima
9 vs
1.21 6,300
H diterima
93 Hasil perhitungan uji komparasi ganda selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 51. Berdasarkan hasil perhitungan uji komparasi ganda pada Tabel 4.14 dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H ditolak, artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara motivasi tinggi dengan motivasi sedang pada kelas mathemagics.
2. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H ditolak, artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara motivasi tinggi dengan motivasi rendah pada kelas mathemagics.
3. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara motivasi sedang dengan motivasi rendah pada kelas mathemagics.
4. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H diterima, artinya tidak terdapat
94 perbedaan yang signifikan antara motivasi tinggi dengan motivasi sedang
pada kelas konvensional 5. Interaksi antara
vs diperoleh
dan .
DK = {F F q
– 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H ditolak, artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara motivasi tinggi dengan motivasi rendah pada kelas konvensional.
6. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H ditolak, artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara motivasi tinggi dengan motivasi rendah pada kelas konvensional.
7. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara motivasi tinggi pada kelas mathemagics dengan motivasi tinggi pada kelas konvensional.
8. Interaksi antara vs
diperoleh dan
. DK = {F F
q – 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H diterima, artinya tidak terdapat
95 perbedaan yang signifikan antara motivasi sedang pada kelas mathemagics
dengan motivasi sedang pada kelas konvensional. 9. Interaksi antara
vs diperoleh
dan .
DK = {F F q
– 1
; q – 1, N – pq
} = {F F 2 3,150} = {F
F 6,300};
DK berarti bahwa H diterima, artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara motivasi rendah pada kelas mathemagics dengan motivasi rendah pada kelas konvensional.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data