102 signifikan terhadap hasil belajar matematika peserta didik.. Hasil yang diperoleh
pada penelitian ini yaitu peserta didik yang memperoleh metode mathemagics memiliki pengaruh lebih baik daripada peserta didik yang memperoleh metode
konvensional terhadap kemampuan penalaran matematisnya. Berdasarkan hal tersebut terbukti bahwa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode mathemagics memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis.
2. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar tinggi, sedang, rendah terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
Motivasi seorang siswa terhadap pembelajaran matematika ternyata memiliki pengaruh terhadap hasil postes siswa itu sendiri. Hal tersebut terlihat dari hasil
postes kemampuan penalaran matematis yang diberikan di akhir pembelajaran. Siswa yang memperoleh nilai tinggi pada postes tersebut ternyata merupakan
siswa yang memiliki motivasi tinggi pada pelajaran matematika. Pada kelas eksperimen penulis memberikan perlakuan khusus pada siswa dengan
menggunakan metode mathemagics, sedangkan pada kelas kontrol penulis mengajar dengan metode konvensional tanpa perlakuan khusus.
Pada pertemuan awal pembelajaran matematika, penulis merasakan perbedaan antusias siswa antara siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas
kontrol. Penulis menjumpai antusias yang tinggi pada kelas eksperimen ketika
103 penulis menggunakan sebuah permainan pada saat proses pembelajaran
matematika, berbeda dengan kelas kontrol yang hanya mendapatkan metode sama dengan yang dipakai guru seperti biasanya yaitu metode konvensional. Kesan
pada pertemuan kedua hingga pertemuan akhir ternyata berbeda dengan kesan pada pertemuan pertama. Penulis menjumpai antusias siswa pada kelas kontrol
ternyata tidak jauh berbeda dengan antusias siswa pada kelas eksperimen. Meskipun terdapat beberapa siswa pada kelas kontrol yang tidak memperhatikan
materi pelajaran, namun siswa yang lain tetap aktif dan serius ketika belajar matematika. Hal ini sesuai dengan hasil uji komparansi ganda pada tabel 4.14
nomor 7, 8, dan 9 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara motivasi tinggi, sedang, rendah pada kelas eksperimen dengan
motivasi tinggi, sedang, rendah pada kelas kontrol. Menurut pendapat penulis, faktor penyebab tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara motivasi tinggi, sedang, rendah pada kelas eksperimen dengan motivasi tinggi, sedang, rendah pada kelas kontrol adalah sebagian besar siswa
pada kelas kontrol sudah terbiasa aktif ketika belajar matematika dengan metode konvensional yang digunakan oleh guru. Hal tersebut berlaku ketika penulis
menggunakan metode yang sama pada saat proses pembelajaran. Siswa memperhatikan pelajaran matematika yang diberikan oleh penulis dengan baik.
Faktor berikutnya adalah waktu yang terbatas pada saat penulis mengajar dengan menggunakan metode mathemagics pada kelas eksperimen.
104
3. Hipotesis Ketiga