Uji Hipotesis Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

60 5 Keputusan Uji H = ditolak jika harga statistik , yakni berarti variansi dari populasi tidak homogen. 6 Kesimpulan a. Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika terima H . b. Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal jika tolak H .

2. Uji Hipotesis

a. Uji Anava Dua Arah Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka penelitian ini menggunakan uji ANOVA dua jalan: χ ijk = μ + α i + β j + αβ ij + ε ijk Keterangan: χ ijk = data nilai ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j μ = rerata dari seluruh data amatan rerata besar, grand mean = efek baris ke-i pada variabel terikat dengan i = 1, 2 = efek kolom ke-j pada variabel terikat dengan j = 1, 2, 3 = = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat = deviasi data terhadap rerata populasinya yang berdistribusi normal dengan rerata 0, deviasi amatan terhadap rataan populasi juga disebut eror galat. 61 i = 1, 2 yaitu 1 = pembelajaran dengan metode mathemagics 2 = pembelajaran dengan metode konvensional j = 1, 2, 3 yaitu 1 = motivasi tinggi 2 = motivasi sedang 3 = motivasi rendah 83 Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama yaitu sebagai berikut: 1 Hipotesis i. H 0A : α i = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan pengaruh antar kolom terhadap variabel terikat H 1A : ≠ 0 terdapat perbedaan pengaruh antar kolom terhadap variabel terikat ii. H 0B : β j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada pengaruh antar baris terhadap variabel terikat H 1B : ≠ 0 terdapat pengaruh antar baris terhadap variabel terikat iii. H 0AB : αβ ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi antar kolom dan baris terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada satu αβ ij yang tidak nol terdapat interaksi antar kolom dan baris terhadap variabel terikat 83 Budiyono, Op.Cit. h.228 62 2 Komputasi a. Notasi dan Tata Letak Bentuk tabel analisis variansi berupa bentuk baris dan kolom. Adapun bentuk tabelnya sebagai berikut : Tabel 3.7 Notasi dan Tata Letak B A Motivasi Motivasi Tinggi Motivasi Sedang Motivasi Rendah Metode Pembelajaran Mathemagics Konvensional 63 Keterangan: = metode pembelajaran = motivasi peserta didik = pembelajaran dengan metode pembelajaran mathemagics = pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional = motivasi tinggi = motivasi sedang = motivasi rendah = kemampuan penalaran matematis peserta didik dengan metode i motivasi j i = 1,2 dan j = 1,2,3 n ij = banyaknya data amatan pada sel ij χ h = rerata harmonik frekuensi seluruh sel = N = banyaknya seluruh data amatan C = SS ij = - = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ke-ij AB ij = rerata pada sel ke-ij A i = = jumlah rerata pada baris ke-i B j = = jumlah rerata pada baris ke-j G = = jumlah rerata pada semua sel. 84 84 Ibid h.228-229 64 b. Komponen jumlah kuadrat Didefinisikan besaran-besaran 1, 2, 3, 4, 5 sebagai berikut: 1 = ; 2 = ; 3 = ; 4 = ; 5 = Selanjutnya didefinisikan beberapa jumlah kuadrat yaitu: JKA = JKB = JKAB = JKG = JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Dengan : JKA = jumlah kuadrat baris JKB = jumlah kuadrat kolom JKAB = jumlah kuadrat interaksi antar baris dan kolom JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total 85 85 Ibid h. 229 65 c. Derajat Kebebasan dk Derajat kebebasan untuk masing-masing kuadrat tersebut adalah: dkA = p - 1 dkB = q - 1 dkAB = dkT = N - 1 dkG = N – pq d. Rataan Kuadrat RK Berdasarkan jumlah kuadrat dan kebebasan masing-masing diperoleh rataan sebagai berikut: RKA = ; RKB = ; RKAB = ; RKG = . 86 3 Statistik Uji Statistik uji analisis ANOVA dua jalan dengan sel tak sama ini adalah: a. Untuk H 0A = adalah F a = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq; 86 Ibid h.230 66 b. Untuk H 0B = adalah F b = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq; c. Untuk H 0AB = adalah F ab = yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan dan N – pq; 4 Taraf Signifikan α = 0,05 5 Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritiknya adalah: a Daerah kritik untuk F a adalah DK = b Daerah kritik untuk F b adalah DK = c Daerah kritik untuk F ab adalah DK = 6 Rangkuman analisis variansi dua jalan Berikut ini merupakan tabel rangkuman anova dua jalan: Tabel 3.8 Rangkuman ANOVA Dua Jalan 87 Sumber DK JK RK F abs F a A baris B kolom AB Galat dkA dkB dkAB dkG JKA JKB JKAB JKG RKA RKB RKAB RKG F a F b F ab - F F F - Total dkT JKT - - - 87 Ibid h.213 67 Keterangan: F : nilai F yang diperoleh dari tabel dk : derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat JKA : jumlah kuadrat baris JKB : jumlah kuadrat kolom JKAB : jumlah kuadrat interaksi JKG : jumlah kuadrat galat JKT : jumlah kuadrat total RKA : rata-rata kuadrat baris = RKB : rata-rata kuadrat baris = RKAB : rata-rata kuadrat interaksi = RKG : rata-rata kuadrat galat =

3. Uji Non Parametrik

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2016/2017)

0 32 59

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARBAU TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 28

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 22

Pengaruh metode hypnoteaching terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMP IT Insan Mulia Batanghari tahun ajaran 2016 2017

5 19 184

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

4 23 194

PENERAPAN METODE CERITA BERGAMBAR DI RA RAIHAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 5 82

Kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran ditinjau dari gaya belajar pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan tahun ajaran 2016 2017

1 19 287

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN STRATEGI BRAINSTORMING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS DITNJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 125

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SIDAREJA

1 9 16