Analisis Data 1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

71

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data 1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

Penelitian ini dilakukan di kelas X yaitu kelas X A sebagai kelas kontrol dan kelas X B sebagai kelas eksperimen. Data nilai uji coba tes kemampuan penalaran matematis dan angket motivasi belajar diperoleh dengan melakukan uji coba tes kemampuan penalaran matematis yang terdiri dari 17 butir soal uraian dan angket motivasi belajar yang terdiri dari 32 butir pernyataan pada populasi di luar sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan pada 27 siswa kelas XI TKJ B dan uji coba angket dilakukan pada 31 siswa kelas XI TKJ A SMKN 1 Bandar Lampung. Hasil uji coba tersebut digunakan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal sebelum digunakan pada sampel yang akan diteliti, apakah soal tersebut layak atau tidak untuk mengukur kemampuan penalaran matematis dan motivasi belajar pada siswa.

a. Analisis Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Penalaran Matematis

1 Validitas Isi Validitas isi merupakan suatu penilaian terhadap kesesuain tes dengan tujuan instruksional khusus dari suatu materi pelajaran kisi-kisi tes. Validitor yang memvalidasi isi tes kemampuan penalaran matematis tersebut adalah guru 72 mata pelajaran matematika dari SMKN 1 Bandar Lampung yaitu Dra. Ani Rosalia dan Dra. Rini Fatimah. Rangkuman validasi isi tes kemampuan penalaran matematis terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Rangkuman Validasi Isi Tes Kemampuan Penalaran Matematis No Validator Saran Perbaikan Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan 1 Dra. Ani Rosalia Pada soal no 10 bahasa yang digunakan terlalu sulit. Perbaiki soal dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa. Perhatikan pernyataan di bawah ini: “Peristiwa pertukaran baris dan kolom dari sebuah matriks A menjadi , dengan matriks A = . a. Kajilah pernyataan diatas kemudian tentukan hasil dari 3 b. Mungkinkah suatu matriks sama dengan transposnya? Jelaskan Diberikan sebuah pernyataan berikut ini: “Semua barisan dari matriks A menjadi kolom pada matriks dan semua kolom dari matriks A menjadi baris pada matriks ”, dan misalkan matriks A = . a. Kajilah pernyataan diatas kemudian tentukan hasil dari 3 b. Mungkinkah suatu matriks sama dengan transposnya? Jelaskan 2 Dra. Rini Fatimah Perjelas perintah pada soal no 5 dan no 8 soal no 5 Diketahui matriks A = , carilah: a. 2A b. -2 soal no 5 Diketahui matriks A = , tentukan: a. 2A b. -2 73 soal no 8 Simaklah pernyataan berikut ini: “Pada operasi penjumlahan dua matriks berlaku sifat komutatif yaitu jika A B adalah matriks maka A+B = B+A”. Periksalah pernyataan diatas soal no 8 Simaklah pernyataan berikut ini: “Pada operasi penjumlahan dua matriks berlaku sifat komutatif yaitu jika A B adalah matriks maka A+B = B+A”. Periksalah pernyataan diatas apakah benar atau tidak bahwa A+B = B+A Menurut ibu Ani soal no 10 terlalu sulit karena bahasa yang digunakan pada soal tersebut susah untuk dipahami oleh siswa. Beliau menyarankan untuk menggunakan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami sehingga siswa mampu untuk menyelesaikannya, sedangkan ibu Rini menyarankan untuk memperjelas perintah pada setiap soalnya. Berdasarkan uji validasi isi menunjukan bahwa instrumen penelitian yang berupa soal sebanyak 17 butir soal yang sudah diperbaiki telah terpenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi lampiran 6 dengan butir soal yang dipakai lampiran 7. 2 Validitas Konstruk Upaya untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria yang baik. Tes yang penulis gunakan untuk diujikan pada kelas eksperimen X B dan kelas kontrol X A sebelumnya telah diuji coba diluar populasi yaitu pada kelas XI B. Uji coba tes dimaksud untuk mengetahui apakah item soal tersebut dapat mengukur kemampuan penalaran matematis siswa. Berdasarkan hasil uji coba tes 74 kemampuan penalaran matematis dengan menggunakan rumus korelasi produk momen diperoleh 12 soal yang konsisten valid. Hasil analisis validasi item soal tes kemampuan penalaran matematis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Validasi Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis No Soal R xy Koefesien Korelasi Interprestasi Kriteria 1 ≥ Valid 2 0.640 ≥ Valid 3 0.511 ≥ Valid 4 Tidak Valid 5 0.579 ≥ Valid 6 0.456 ≥ Valid 7 0.526 ≥ Valid 8 0.506 ≥ Valid 9 0.284 Tidak Valid 10 0.628 ≥ Valid 11 0.247 Tidak Valid 12 0.608 ≥ Valid 13 0.441 ≥ Valid 14 0.372 Tidak Valid 15 0.445 ≥ Valid 16 0.656 ≥ Valid 17 0.297 Tidak Valid Sumber : Pengolahan Data Lampiran 8 Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan validasi item soal tes terhadap 17 item soal yang diujicobakan menunjukan terdapat 5 item yang tergolong tidak valid karena diperoleh kurang dari r tabel yaitu item soal nomor 4, 9, 11, 14, dan 17, sedangkan soal yang tergolong valid yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, dan 16 karena lebih besar dari atau sama dengan r tabel ≥ dengan = . Berdasarkan kriteria validitas item soal 75 yang akan digunakan untuk mengambil data maka butir soal nomor 4, 9, 11, 14, dan 17 tidak dipakai atau tidak dapat diujikan kepada sampel karena item soal tersebut tidak dapat mengukur kemampuan penalaran matematis siswa. Item soal yang dapat diujikan pada penelitian ini yaitu item soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, dan 16. 3 Uji Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui taraf kesukaran butir soal. Apakah soal tersebut tergolong sukar, sedang, dan mudah. Adapun analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis No. Soal Tingkat Kesukaran Keterangan 1 0.500 Sedang 2 0.361 Sedang 3 0.556 Sedang 4 0.315 Sedang 5 0.694 Sedang 6 0.796 Mudah 7 0.491 Sedang 8 0.731 Mudah 9 0.120 Sukar 10 0.296 Sukar 11 0.167 Sukar 12 0.741 Mudah 13 0.519 Sedang 14 0.019 Sukar 15 0.185 Sukar 16 0.407 Sedang 17 0.019 Sukar Sumber: Pengolahan data perhitungan lampiran 10 76 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran terhadap 17 butir soal yang diuji cobakan menunjukan terdapat 3 butir soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran mudah TK 0,70 yaitu soal nomor 6, 8, dan 12. 8 butir soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran sedang 0,30 ≤ TK ≤ 0,70 yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, dan 16. Selebihnya 6 soal lainnya tergolong dalam tingkat kesukaran sukar TK 0,30 yaitu butir soal nomor 9, 10, 11, 14, 15, dan 17. 4 Uji Daya Pembeda Uji daya pembeda digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan butir soal dapat membedakan antara peserta didik berkemampuan tinggi dan peserta didik yang berkemampuan rendah. Adapun hasil analisis daya pembeda butir soal tes kemampuan penalaran matematis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Daya Pembeda Butir Soal Tes Kemampuan Penalaran Matematis No. Soal Daya Pembeda Keterangan 1 0.393 Cukup 2 0.429 Baik 3 0.250 Cukup 4 0.143 Jelek 5 0.286 Cukup 6 0.143 Jelek 7 0.464 Baik 8 0.214 Cukup 9 0.071 Jelek 10 0.393 Cukup 11 0.179 Jelek 12 0.214 Cukup 13 0.214 Cukup 77 No. Soal Daya Pembeda Keterangan 14 0.071 Jelek 15 0.214 Cukup 16 0.750 Sangat Baik 17 0.071 Jelek Sumber: Pengolahan data perhitungan lampiran 12 Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal menyatakan bahwa terdapat 6 butir soal tergolong jelek yaitu nomor 4, 6, 9, 11, 14 dan 17. Sedangkan 8 butir soal tergolong cukup yaitu butir soal nomor 1, 3, 5, 8, 10, 12, 13, dan 15. Serta 2 soal yang tergolong baik yaitu soal nomor 2 dan 7. Selebihnya adalah 1 butir soal yang tergolong sangat baik yaitu soal nomor 16. Berdasarkan kritera tersebut maka soal yang akan digunakan pada tes kemampuan penalaran matematis berjumlah 12 soal yaitu soal no 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8,10, 12, 13, 15, dan 16. Soal-soal tersebut merupakan soal yang tergolong valid dan masing-masing memiliki daya pembeda cukup, baik, dan sangat baik. Daya pembeda pada soal nomor 6 ternyata tergolong jelek, sehingga penulis melakukan revisi pada soal tersebut kemudian di uji cobakan kembali. Hasil dari perhitungan analisis daya pembeda menunjukkan bahwa soal no 6 yang telah direvisi memiliki daya pembeda cukup. 5 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui soal reliabel atau tidak layak untuk digunakan atau tidak. Uji reliabilitas soal menggunakan rumus alpha . Berdasarkan uji reliabel yang telah dilakukan didapat nilai , selanjutnya nilai dibandingkan dengan . Sehingga dapat 78 disimpulkan bahwa , dengan demikian butir-butir soal tersebut telah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 15. 6 Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes Kemampuan Penalaran Matematis Berdasarkan hasil perhitungan validitas, uji tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabelitas maka dapat dibuat tabel kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.5 Rekapitulasi Uji Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Reliabilitas No Uji Validitas Uji Tingkat Kesukaran Uji Daya Pembeda Uji Reliabilitas Keterangan 1 Valid Sedang Cukup Reliabel Dipakai 2 Valid Sedang Baik Dipakai 3 Valid Sedang Cukup Dipakai 4 Tidak Valid Sedang Jelek Tidak Dipakai 5 Valid Sedang Cukup Dipakai 6 Valid Mudah Jelek Dipakai 7 Valid Sedang Baik Dipakai 8 Valid Mudah Cukup Dipakai 9 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai 10 Valid Sukar Cukup Dipakai 11 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai 12 Valid Mudah Cukup Dipakai 13 Valid Sedang Cukup Dipakai 14 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai 15 Valid Sukar Cukup Dipakai 16 Valid Sedang Sangat Baik Dipakai 17 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai Berdasarkan hasil analisis uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas instrumen, dari 17 butir soal yang telah diuji cobakan. Diperoleh 5 soal dengan kriteria tidak valid dan 12 soal dengan kriteria valid. Pada analisis reliabilitas instrumen diperoleh koefisien reliabilitasnya yang berarti 79 lebih dari sehingga sesuai dengan ketentuan koefisien reliabilitas. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesukaran dan daya beda yang dimiliki serta kesesuaian indikator kemampuan penalaran matematis maka instrumen yang dinyatakan layak digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 12 soal. Jadi soal yang dapat digunakan pada penelitian ini yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 12, 13, 15, dan 16.

b. Analisis Hasil Uji Coba Angket Motivasi Belajar

1 Validitas Isi Validitas isi merupakan suatu penilaian terhadap kesesuain tes angket motivasi dengan tujuan instruksional khusus dari kisi-kisi tes angket motivasi belajar. Validitor yang memvalidasi isi tes angket tersebut adalah dosen dari jurusan Bimbingan Konseling Islam IAIN Raden Intan Lampung Andi Thahir, S.Sos.I, M.A dan guru bimbingan konseling dari SMKN 1 Bandar Lampung Tiara Dewi, S.Pd. Rangkuman validasi isi angket motivasi belajar terdapat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Rangkuman Validasi Isi Angket Motivasi Belajar Validator Saran Perbaikan Soal Angket Motivasi Belajar Sebelum Perbaikan Sesudah Perbaikan Andi Thahir, S.Sos.I, M.A Perhatikan setiap kata pada angket. Gunakan kata- kata yang mudah dipahami oleh siswa.  Materi pelajaran ini lebih sulit dipahami dari yang saya harapkan  Saya mengikuti bimbingan belajar  Pelajaran matematika sangat membosankan bagi saya  Saya sering mengulangi 80 matematika diluar jam sekolah  Saya merasa cukup terbantu dengan fasilitas di sekolah dalam belajar matematika pelajaran matematika yang disampaikan di sekolah melalui les tambahan sehingga saya menjadi lebih mengerti  Fasilitas dan kondisi belajar yang terdapat di sekolah sangat mendukung Berdasarkan tabel di atas, bapak Andi menyarankan untuk memperhatikan setiap kata pada angket yaitu kata-kata yang digunakan harus jelas sehingga siswa akan mudah memahami setiap pernyataannya. Menurut ibu Tiara angket yang dibuat sudah cukup baik sehingga dapat digunakan untuk uji coba. Berdasarkan uji validasi isi menunjukan bahwa instrumen angket motivasi yang berupa pernyataan sebanyak 32 butir soal yang sudah diperbaiki telah terpenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi tes angket lampiran 4 dengan butir soal angket yang dipakai lampiran 5. 2 Validitas Konstruk Upaya untuk mendapatkan data yang akurat maka tes angket motivasi yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria yang baik. Berdasarkan hasil uji coba tes angket motivasi belajar dengan menggunakan rumus korelasi produk momen diperoleh 25 soal yang konsisten valid. Hasil analisis validasi item soal tes angket motivasi belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 81 Tabel 4.7 Validasi Soal Tes Angket Motivasi Belajar No Soal R xy Koefesien Korelasi Interprestasi Kriteria 1 -0.002 r xy 0.355 Tidak Valid 2 0.224 r xy 0.355 Tidak Valid 3 0.390 r xy ≥ 0.355 Valid 4 0.380 r xy ≥ 0.355 Valid 5 -0.185 r xy 0.355 Tidak Valid 6 0.454 r xy ≥ 0.355 Valid 7 0.142 r xy 0.355 Tidak Valid 8 0.450 r xy ≥ 0.355 Valid 9 0.058 r xy 0.355 Tidak Valid 10 0.437 r xy ≥ 0.355 Valid 11 0.465 r xy ≥ 0.355 Valid 12 0.416 r xy ≥ 0.355 Valid 13 0.367 r xy ≥ 0.355 Valid 14 0.445 r xy ≥ 0.355 Valid 15 0.418 r xy ≥ 0.355 Valid 16 0.416 r xy ≥ 0.355 Valid 17 0.475 r xy ≥ 0.355 Valid 18 0.397 r xy ≥ 0.355 Valid 19 0.414 r xy ≥ 0.355 Valid 20 0.397 r xy ≥ 0.355 Valid 21 0.403 r xy ≥ 0.355 Valid 22 0.134 r xy 0.355 Tidak Valid 23 0.392 r xy ≥ 0.355 Valid 24 0.415 r xy ≥ 0.355 Valid 25 0.391 r xy ≥ 0.355 Valid 26 0.364 r xy ≥ 0.355 Valid 27 0.391 r xy ≥ 0.355 Valid 28 0.396 r xy ≥ 0.355 Valid 29 0.448 r xy ≥ 0.355 Valid 30 0.358 r xy ≥ 0.355 Valid 31 0.211 r xy 0.355 Tidak Valid 32 0.391 r xy ≥ 0.355 Valid Sumber : Pengolahan Data Lampiran 16 82 Berdasarkan tabel di atas, perhitungan uji validitas instrumen angket motivasi belajar sebanyak 32 butir angket dengan responden sebanyak 31 siswa, dimana dan maka didapat 25 angket yang valid dan 7 angket yang tidak valid yaitu nomor 1, 2, 5, 7, 9, 22, dan 31. Berdasarkan kriteria tersebut maka angket yang akan digunakan berjumlah 25 soal yaitu angket nomor 3, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 32. Soal angket yang akan digunakan merupakan angket yang tergolong valid yaitu dapat mengukur motivasi belajar siswa serta masuk ke dalam indikator motivasi belajar. 3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui soal reliabel atau tidak layak untuk digunakan atau tidak. Uji reliabilitas soal menggunakan rumus Alpha . Berdasarkan uji reliabel yang telah dilakukan didapat nilai selanjutnya nilai di bandingkan dengan Sehingga dapat disimpulkan bahwa , dengan demikian butir-butir soal angket motivasi tersebut telah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Perhitungan uji reliabilitas angket motivasi dapat dilihat pada lampiran 18. 4 Hasil Kesimpulan Uji Coba Angket Motivasi Belajar Tabel 4.8 Kesimpulan Uji Coba Instrumen Angket Motivasi No r hitung r tabel Kriteria Kesimpulan 1 -0.002 0.355 Tidak Valid Dibuang 2 0.224 0.355 Tidak Valid Dibuang 3 0.390 0.355 Valid Digunakan 83 No r hitung r tabel Kriteria Kesimpulan 4 0.380 0.355 Valid Digunakan 5 -0.185 0.355 Tidak Valid Dibuang 6 0.454 0.355 Valid Digunakan 7 0.142 0.355 Tidak Valid Dibuang 8 0.450 0.355 Valid Digunakan 9 0.058 0.355 Tidak Valid Dibuang 10 0.437 0.355 Valid Digunakan 11 0.465 0.355 Valid Digunakan 12 0.416 0.355 Valid Digunakan 13 0.367 0.355 Valid Digunakan 14 0.445 0.355 Valid Digunakan 15 0.418 0.355 Valid Digunakan 16 0.416 0.355 Valid Digunakan 17 0.475 0.355 Valid Digunakan 18 0.397 0.355 Valid Digunakan 19 0.414 0.355 Valid Digunakan 20 0.397 0.355 Valid Digunakan 21 0.403 0.355 Valid Digunakan 22 0.134 0.355 Tidak Valid Dibuang 23 0.392 0.355 Valid Digunakan 24 0.415 0.355 Valid Digunakan 25 0.391 0.355 Valid Digunakan 26 0.364 0.355 Valid Digunakan 27 0.391 0.355 Valid Digunakan 28 0.396 0.355 Valid Digunakan 29 0.448 0.355 Valid Digunakan 30 0.358 0.355 Valid Digunakan 31 0.211 0.355 Tidak Valid Dibuang 32 0.391 0.355 Valid Digunakan Berdasarkan data pada tabel di atas, maka butir angket yang akan digunakan berjumlah 25 soal angket yaitu angket nomor 3, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, dan 32. Soal angket yang digunakan merupakan angket yang tergolong dalam kriteria valid, reliabel, serta masuk ke dalam indikator motivasi belajar matematika. 84

B. Deskripsi Data Amatan 1. Deskripsi Data Amatan Tes Kemampuan Penalaran Matematis

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2016/2017)

0 32 59

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARBAU TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 28

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 22

Pengaruh metode hypnoteaching terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMP IT Insan Mulia Batanghari tahun ajaran 2016 2017

5 19 184

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

4 23 194

PENERAPAN METODE CERITA BERGAMBAR DI RA RAIHAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 5 82

Kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran ditinjau dari gaya belajar pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan tahun ajaran 2016 2017

1 19 287

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN STRATEGI BRAINSTORMING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS DITNJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 125

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SIDAREJA

1 9 16