104
3. Hipotesis Ketiga
Secara teori bahwa terdapat hal yang dapat mempengaruhi kemampuan penalaran matematis, yaitu bagaimana guru memberikan faktor pembelajaran
metode pembelajaran dan motivasi belajar peserta didik. Motivasi belajar akan mempengaruhi proses belajar peserta didik itu sendiri. Peserta didik yang
memiliki motivasi tinggi akan lebih aktif dalam mengeksplorasikan ide-ide matematisnya. Kebiasaan mengeksplorasi ide-ide matematis dalam rangkaian
pembelajaran dengan metode mathemagics mendorong peserta didik untuk berpikir dan menalar. Hal tersebut merupakan latihan yang baik untuk
mengembangkan kemampuan penalaran matematis siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional peserta
didiknya lebih terkesan pasif karena peserta didik hanya mendengarkan, menyimak, dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut
menyebabkan kemampuan peserta didik dalam menuangkan ide dan pemikiran pun masih terbatas. Selain itu, kurangnya motivasi belajar peserta didik
menyebabkan peserta didik akan cepat merasa bosan ketika belajar matematika dengan menggunakan metode tersebut.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan rumus ANOVA dua jalan, hipotesis ketiga pada penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara
metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori tersebut diduga
105 karena terdapat peserta didik yang kurang serius dalam kegiatan kerjasama antar
peserta didik dalam mengerjakan soal tes kemampuan penalaran matematis. Ketidaksesuaian hasil penelitian juga diduga karena terdapat beberapa peserta
didik yang tidak mengikuti pembelajaran sehingga informasi materi pembelajaran yang disampaikan tertinggal. Hal tersebut membuat peserta didik mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal tes, sehingga berpengaruh terhadap hasil yang tidak sesuai dengan teori, yang seharusnya terdapat interaksi antara metode
pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan penalaran matematis.
106
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
4. Terdapat perbedaan pengaruh antara metode mathemagics dan metode konvensional terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Metode
mathemagics memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
5. Terdapat pengaruh motivasi belajar tinggi, sedang, rendah terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Motivasi tinggi memiliki pengaruh
yang lebih baik dari motivasi sedang dan rendah terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
6. Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan penalaran matematis siswa.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, ada beberapa hal yang perlu penulis sarankan, yaitu:
1. Penggunaan metode mathemagics merupakan alternatif dalam mengajar matematika agar dapat menumbuhkan motivasi siswa sehingga memiliki
pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan penalaran matematisnya.