54 Keteranagan:
koefisien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah skor item butir soal ke-i, untuk
= jumlah skor dari subyek ke-i, untuk = jumlah kuadrat skor tiap butir soal
= jumlah kuadrat skor total n
= jumlah subjek peserta didik yang diteliti. Nilai
akan dibandingkan dengan koefisien . Jika
maka instrumen dikatakan valid.
73
2. Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal –soal tes dari segi
kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal –soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran soal tes dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = tingkat kesukaran butir i
73
Ibid h.38
55 = jumlah skor butir i yang dijawab oleh peserta tes
= skor maksimum N = jumlah peserta tes.
74
Selanjutnya penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut L. Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam Anas Sudijono sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
75
Besar P Interprestasi
P 0,30 0,31
0,70 0,71
P ≥ 1,00
Terlalu Sukar Cukup Sedang
Terlalu Mudah
Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat kesukaran butir cukup sedang.
76
3. Uji Daya Pembeda
Menganalisis daya beda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk dalam
kategori lemahrendah dan kategori kuattinggi prestasinya.
77
Rumus untuk
menentukan daya beda adalah sebagai berikut :
74
Harun Rasyid dan Mansur, Penelitian Hasil Belajar Bandung : CV Wacana Prima, 2007, h.225
75
Anas Sudijono, Op. Cit. h.167
76
Ibid h.373
77
Novalia dan M. Syazali. Olah Data Penelitian Pendidikan. Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja, 2013, h.49
56 Dimana :
Keterangan: = daya pembeda suatu butir soal
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar
= 27 banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = 27 banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
= jumlah skor ideal peserta didik kelompok atas = jumlah skor ideal peserta didik kelompok bawah
Adapun klasifikasi interpretasi untuk daya beda yang digunakan menurut Anas Sudjiono adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Beda
78
Daya Pembeda Interpretasi
Jelek Sedang
Baik Baik sekali
Bertanda negatif - Jelek sekali
78
Anas Sudijono, Op. Cit. h.172
57
4. Uji Reliabilitas