Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data

48 e. Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. 71 Adapun yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan penalaran matematis siswa kelas A dan B.

2. Instrumen Penelitian

a. Angket Motivasi Angket motivasi diberikan kepada siswa kelas A dan B. Angket ini berfungsi untuk mengetahui motivasi siswa kelas tersebut terhadap pelajaran matematika. Adapun angket ini terdiri dari beberapa butir pernyataan positif + dan pernyataan negatif - yang berpedoman terhadap indikator motivasi. Jawaban pernyataan positif dan negatif dalam skala Likert dikategorikan dengan skala SS sangat setuju, S setuju, TS tidak setuju, STS sangat tidak setuju. Adapun pedoman penskoran angket motivasi siswa menurut skala Likert adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Skor Skala Likert Pernyataaan SS S TS STS Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 Sumber: Arikunto 71 Ibid h.170 49 Setiap pernyataan dalam angket dijumlahkan untuk mendapatkan skor, kemudian diubah dalam bentuk persentase nilai dengan rumus sebagai berikut: 100 Selanjutnya dikualifikasikan dengan ketentuan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 3.3 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Motivasi Belajar Tinggi Sedang Rendah Kriteria Nilai Nilai Keterangan: = Rata-rata SD = Standar deviasi atau simpangan baku b. Tes Tes digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran matematis peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari. Tes yang akan diberikan kepada peserta didik berbentuk soal uraian. Pedoman soal tes berpedoman terhadap indikator kemampuan penalaran matematis. c. Kisi–kisi Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 50 instrumen tes tes kemampuan penalaran matematis. Tes yang akan diberikan kepada peserta didik berbentuk soal yang berisi soal-soal tentang kemampuan penalaran matematis. Nilai kemampuan penalaran matematis siswa diperoleh dari penskoran terhadap jawaban siswa tiap soal. Pedoman penskoran tes kemampuan penalaran matematis menggunakan penskoran holistik. Adapun kriteria pemberian skornya berpedoman pada indikator disajikan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Kemampuan Penalaran Matematis No Indikator Respon Skor 1 Memberikan penjelasan dengan model, fakta, sifat- sifat, dan hubungan Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 2 Memperkirakan jawaban dan proses solusi Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 51 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 3 Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematis Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 4 Menyusun dan mengkaji konjektur Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 5 Menyusun argument yang valid Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 52 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 6 Memeriksa validitas argument Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 7 Menyusun pembuktian langsung, tak langsung, dan menggunakan induksi matematis Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 8 Menarik kesimpulan logis Tidak ada jawaban menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan 53 Terdapat jawaban dengan menggunakan cara tetapi jawaban salah 1 Memberikan jawaban tetapi tidak semua benar 2 Memberi jawaban benar, tetapi tidak disertai argumen logis 3 Menjawab dengan lengkap, jelas dan benar disertai argumen logis 4 Skor kemampuan penalaran matematis siswa dihitung kemudian diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 100

E. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2016/2017)

0 32 59

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 MARBAU TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 28

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 4 22

Pengaruh metode hypnoteaching terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas VIII SMP IT Insan Mulia Batanghari tahun ajaran 2016 2017

5 19 184

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DITINJAU DARI JENIS KELAMIN SISWA MTs MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

4 23 194

PENERAPAN METODE CERITA BERGAMBAR DI RA RAIHAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

1 5 82

Kemampuan penalaran matematis dalam menyelesaikan soal garis singgung lingkaran ditinjau dari gaya belajar pada siswa kelas VIII D SMP N 1 Nanggulan tahun ajaran 2016 2017

1 19 287

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN STRATEGI BRAINSTORMING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS DITNJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 125

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 SIDAREJA

1 9 16