Tabel 1. Rentang skala pengambilan keputusan Rentang Skala Kriteria Jawaban
Interpretasi Hasil 1.0
– 1.80 1.81 – 2.60
2.61 – 3.40 3.41 – 4.20
4.21 – 5.00 Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju Kurang Setuju
Setuju Sangat Setuju
Sangat buruk Buruk
Kurang baik Baik
Sangat baik
4.4.5. Korelasi Rank Spearman
Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan program pelatihan mutu
produksi yang dilaksanakan PT. KRM dengan kinerja karyawan setelah pelatihan. Hubungan antara program pelatihan dengan kinerja
karyawan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik analisis non parametrik, yaitu korelasi Rank Spearman dengan
menggunakan program komputer SPSS Statistical Package for Sosial Science
versi 11.5. Menurut Dergibson 2006 koefisien korelasi Rank
Spearman digunakan untuk mengetahui derajat keeratan dua variabel
yang memiliki skala pengukuran minimal ordinal. Pada korelasi Spearman data peringkatnya yang dikorelasikan. Tahapan kerja
pengolahan data kuesioner untuk menganalisis hubungan pelatihan dengan kinerja karyawan adalah sebagai berikut:
1. Memberi skor pada masing-masing jawaban responden
berdasarkan bobot tertentu pada setiap jawaban dengan skala likert. Skala Likert berhubungan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu, yaitu: a.
Sangat tidak setuju = 1
b. Tidak setuju
= 2 c.
Kurang setuju = 3
d. Setuju
= 4
e. Sangat setuju
= 5 Setiap jawaban responden dari pernyataan dalam kuesioner
diberikan bobot atau skor rataan. Cara menghitung skor rataan adalah sebagai berikut:
fi wi
fi x
∑ ⋅
∑ =
…………………………………….......................6 Dimana:
X = rata-rata berbobot fi =
frekuensi wi = bobot
Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
menggunakan nilai skor. Setiap bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara
1 hingga 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang sangat positif, kemudian dihitung rentang skala
dengan rumus sebagai berikut: M
bobot R
Rs =
……………………………………………7 Dimana:
R bobot = bobot terbesar – bobot terkecil M = banyaknya kategori bobot
2. Memindahkan jawaban dari lembar kuesioner ke lembar tabulasi dan menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan
program komputer Microsoft Excel. 3. Memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dan dianalisis
menggunakan komputer SPSS 11,5 menggunakan uji korelasi Rank Spearman
. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengukur korelasi pada statistik non parametrik khusus data
ordinal, yaitu data yang mempunyai skala pengukuran berjenjang dan merupakan pengamatan variabel X dan variabel Y. Rumus
koefisien korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 6
1
2 2
− ∑
− =
n n
di r
s
………………………………..............8 Dimana:
r
s
= Koefisien korelasi Rank Spearman
di =
Selisih antara peringkat X dan Y
N = Jumlah sampel
Besarnya nilai terletak antara −1r
s
1, artinya: r
s
= 1, hubungan x dan y sempurna positif. Mendekati 1,
hubungan sangat kuat dan positif. r
s
= −1, hubungan x dan y sempurna negatif.
r
s
= 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada
hubungannya. Batasan yang digunakan untuk mengategorikan nilai rs yaitu
sebagai berikut: 1.
0.00 sampai 0.25 atau 0.00 sampai −0.25 disebut no
association , yaitu kondisi yang menunjukkan tidak adanya
hubungan antara variabel X dan variabel Y. 2.
0.26 sampai 0.50 atau −0.26 sampai −0.50 disebut
moderately low association , yaitu kondisi yang menunjukkan
hubungan yang lemah antara variabel X dan variabel Y. 3.
0.51 sampai 0.75 atau −0.51 sampai −0.75 disebut
moderately high association , yaitu kondisi yang
menunjukkan hubungan yang agak kuat antara variabel X dan variabel Y.
4. 0.76 sampai 1.00 atau
−0.76 sampai −1.00 disebut high association,
yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y.
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05 5. Angka ini dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan
antara dua variabel dan cukup banyak digunakan dalam penelitian tentang ilmu-ilmu sosial. Hasil perbandingan nilai r
hitung tersebut dikonsultasikan dengan tabel r yang digunakan
dalam memutuskan apakah pendapat diterima atau ditolak. Kriteria pengujian hubungan observasi Ho adalah sebagai
berikut: Tolak Ho : Jika r hitung r tabel
Tolak H
1
: Jika r hitung r tabel
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Umum
Perusahaan 5.1.1. Sejarah, Visi dan Misi Perusahaan
PT. Krama Yudha Ratu Motor KRM merupakan sebuah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan
kendaraan bermotor jenis niaga dan bagian dari Krama Yudha Mitsubshi Group KYMG. Awal berdirinya PT. KYMG bermula
dari banyaknya kendaraan bermotor dari Eropa yang diimpor ke Indonesia. Untuk mengurangi impor kendaraan tersebut, maka para
pengusaha melakukan pertemuan dan sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor di Indonesia dengan
menggunakan lisensi Mitsubishi Motor Corporation MMC yang berada di Jepang.
PT. KYMG terbagi atas PT. Krama Yudha Holding yang berdiri pada tahun 1969 di Jakarta. Kemudian perusahaan ini menjadi
induk dari beberapa perusahaan di bidang produksi kendaraan bermotor merk Mitsubishi. Krama Yudha Mitsubishi Group yang
terdiri dari: 1.
PT. Krama Yudha Ratu Motor KRM merupakan pabrik perakitan kendaraan bermotor Mitsubishi jenis niaga yang berdiri
pada tanggal 1 Juni 1973. 2.
PT. Mitsubishi Krama Yudha Motor and Manufacturer MKM I dan II didirikan pada tahun 1975 dan 1981. PT. MKM ini
merupakan pabrik pembuatan komponen dan suku cadang kendaraan bermotor merk Mitsubisi yang dirakit dari dalam
negeri. 3.
PT. Krama Yudha Tiga Berlian KTB berdiri pada tahun 1972, bertindak sebagai importir serta distributor tunggal kendaraan
bermotor merk Mitsubisi.