Definisi Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

waktu yang digunakan untuk pelatihan maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki karyawan. 8. Manfaat pelatihan memiliki hubungan yang nyata terhadap pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan setelah pelatihan. Semakin bermanfaat suatu pelatihan maka akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki karyawan. 9. Terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap antara sebelum dan sesudah pelatihan.

3.4. Definisi Operasional

1. Sistem pelatihan mutu produksi Sistem pelatihan mutu produksi adalah indikator-indikator yang digunakan untuk menganalisis keefektifan dari program pelatihan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Adapun indikator yang digunakan dalam sistem pelatihan mutu produksi ini adalah: a. Program pelatihan adalah sejumlah kegiatan terstruktur yang direncanakan untuk melatih karyawan. Program pelatihan bertujuan untuk membantu karyawan dalam menyelesaikan tugas, memberikan informasi baru, meningkatkan semangat kerja dan perencanaan yang baik serta harus sesuai dengan materi pelatihan. b. Metode pelatihan adalah cara sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas tentang penyelenggaraan pelatihan. Metode pelatihan meliputi metode didalam ruang kelas, demonstrasi atau contoh yang sesuai dengan tujuan awal perusahaan, metode didalam pekerjaan, metode dibawah bimbingan spesialis terampil dan metode simulasi yang menggambarkan keahlian yang diinginkan. c. Trainer atau instruktur adalah pelatih yang memiliki kompetensi dan keahlian untuk menyampaikan materi pelatihan kepada peserta pelatihan. Instruktur harus memiliki keahlian dalam penguasaan materi, melakukan pengawasan selama pelatihan, memberikan instruksi yang jelas, kemampuan memotivasi dan melibatkan secara aktif peserta pelatihan. d. Fasilitas pelatihan adalah alat bantu pelatihan yang digunakan untuk memperlancar komunikasi tentang gagasan, prinsip dan konsep serta memperlancar pelaksanaan pelatihan. Fasilitas pelatihan harus memenuhi standar kelayakan, masih layak untuk digunakan saat pelatihan, sesuai dengan kenyamanan peserta pelatihan, sesuai dengan materi pelatihan yang diadakan perusahaan dan fasilitas pelatihan yang dimiliki perusahaan harus sudah cukup baik. e. Kebutuhan akan pelatihan adalah mencari atau mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan oleh karyawan dalam rangka menunjang kebutuhan organisasi. Kebutuhan pelatihan terdiri dari analisis organisasi, analisis pekerjaan dan analisis pribadi. Kebutuhan pelatihan harus memenuhi standar kinerja bagi organisasi, pelaksanaannya dilakukan pada saat karyawan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas, sesuai dengan budaya perusahaan yang berlaku, membantu sikap, pengetahuan, dan keterampilan saat melaksanakan tugas serta dapat meningkatkan kinerja. f. Materi pelatihan adalah isi atau bahan pelatihan sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan. Materi pelatihan harus dapat mengubah sikap dan meningkatkan prestasi kerja karyawan, sesuai dengan daya serap peserta, mengikuti perkembangan teknologi serta dapat membantu karyawan saat menyelesaikan tugas. g. Waktu atau lamanya pelatihan adalah durasi pelatihan yang diberikan oleh perusahaan. Waktu pelatihan harus direncanakan secara bertahap dan berkelanjutan, pelaksanaannya rutin dilakukan setiap tahunnya, tidak mengganggu aktivitas karyawan saat menyelesaikan tugas, harus berjalan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan perencanaan. h. Manfaat pelatihan adalah manfaat yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan ketika karyawan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Manfaat pelatihan harus dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan unit kerja, dapat mengembangkan keterampilan dalam menangani tugas, mengurangi rasa takut saat menghadapi tugas baru, meningkatkan kepuasan dalam bekerja serta memberikan informasi dalam memperbaiki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 2. Pengetahuan Pengetahuan adalah keseluruhan kognisi dan keterampilan yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan masalah dengan efektif. Pengetahuan yang dikuasai tidak terbatas pada bidang ilmu-ilmu “keras”, tetapi juga ilmu “lunak”. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin tinggi daya inovatif dan produktivitasnya. Tingkat pengetahuan diukur dari pemahaman karyawan untuk menyelesaikan tugasnya sesuai dengan standar kerja yang berlaku di perusahaan, memiliki pengetahuan tentang konsep mutu produksi, urutan kerja dan karyawan memiliki kemampuan untuk bekerja lebih mandiri saat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugas. 3. Keterampilan Keterampilan adalah pengontrolan otot-otot sehingga orang dapat melakukan gerakan yang tepat dan memiliki keterampilan fisik tertentu. Keterampilan yang dibutuhkan meliputi penekanan angka kecacatan produk saat pengecekan produk kendaraan, memiliki keahlian dalam mengaplikasikan materi pelatihan yang telah diberikan, memiliki kemampuan untuk bekerjasama secara baik dengan sesama rekan kerja, pengurangan kesalahan saat menyelesaikan tugas, menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan melaksanakan perbaikan untuk kemajuan perusahaan. 4. Sikap Sikap adalah perasaan dan nilai yang membuat seseorang mempunyai perilaku tertentu. Sikap yang dibutuhkan meliputi peningkatan kedisiplinan, penemuan ide baru, perhatian yang lebih terhadap lingkungan perusahaan, dapat berkomunikasi dengan baik, keterbukaan untuk menerima saran dan kepatuhan karyawan dalam mematuhi aturan perusahaan.

IV. METODE PENELITIAN