80
4.8.3. Hubungan Karakteristik Budaya Organisasi dengan Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 45, terdapat perbedaan persepsi mengenai hubungan budaya organisasi di Fakultas Ekonomi
Universitas Pancasila dengan motivasi kerja antara dosen dan karyawan. Dosen mempersepsikan terdapat hubungan antara integrasi, dukungan institusi dan
disiplin terhadap motivasi kerja, sementara karyawan mempersepsikan ada hubungan antara inisiatif, toleransi, pengarahan, dukungan institusi, disiplin,
sistem penghargaan dan komitmen dengan motivasi kerja. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang menyatakan bahwa karakteristik budaya organisasi
dengan motivasi kerja memiliki hubungan positif, tidak terbukti. Tabel 45. Hubungan karakteristik budaya organisasi dengan motivasi kerja
No Karakteristik
Dosen Karyawan
Kor Sig
Ket Kor
Sig Ket
1 Inisiatif
0,336 0,137
Tidak ada hubungan
0,516 0,001
Ada hubungan
2 Toleransi
0,348 0,123
Tidak ada hubungan
0,432 0,005
Ada hubungan
3 Pengarahan
0,146 0,527
Tidak ada hubungan
0,429 0,006
Ada hubungan
4 Integrasi
0,818 0,000
Ada hubungan 0,264
0,100 Tidak ada
hubungan
5 Dukungan
Institusi
0,824 0,000
Ada hubungan 0,451
0,003 Ada hubungan
6 Pengawasan
0,395 0,076
Tidak ada hubungan
0,238 0,139
Tidak ada hubungan
7 Disiplin
0,552 0,010
Ada hubungan 0,555
0,000 Ada hubungan
8 Sistem
Penghargaan
0,311 0,170
Tidak ada hubungan
0,505 0,001
Ada hubungan
9 Komitmen
0,195 0,396
Tidak ada hubungan
0,423 0,007
Ada hubungan
10 Komunikasi
0,322 0,155
Tidak ada hubungan
0,054 0,740
Tidak ada hubungan
Keterangan: Kor = Besarnya KorelasiHubungan ; Sig = Tingkat Signifikansi; Ket = Keterangan; tanda bintang = ada hubungan
Jika dicermati lebih lanjut maka Tabel 45 menunjukkan bahwa ada dua karakteristik budaya organisasi yang dipersepsikan memiliki hubungan dengan
motivasi kerja, yaitu: dukungan institusi dan disiplin, baik oleh dosen maupun karyawan. Dukungan institusi tersebut juga dipersepsikan memiliki hubungan
yang positif dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil tersebut maka baik dosen maupun karyawan percaya bahwa kemampuan jajaran manajemen dalam proses
81
komunikasi, pembimbingan dan dukungan akan mampu meningkatkan motivasi kerja yang berujung pada terciptanya kepuasan kerja.
Motivasi kerja yang meningkat juga dapat berakibat pada keinginan untuk dapat menjalankan seluruh pekerjaan dengan baik dan memacu produktifitas
dalam bekerja. Dimana produktifitas adalah rasio output dan input suatu proses produksi dalam periode tertentu Mangkuprawira dan Hubeis, 2007. Dalam hal
ini produktifitas pada pegawai salah satunya dapat dilihat dari kelancaran proses administrasi, sementara pada dosen terkait dengan kelancaran proses kegiatan
belajar dan mengajar.
4.9. Implikasi Manajerial