Hubungan Karakteristik Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja

78 Hal yang menyangkut budaya organisasi memang seringkali dipersepsikan berbeda oleh setiap individu. Di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, dosen mempersepsikan hanya dukungan institusi dan komunikasi yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Dukungan institusi dapat berupa kursus dan pelatihan bagi dosen juga adanya beasiswa untuk melanjutkan sekolah S2 dan S3 ke luar negeri. Selain dukungan institusi, berdasarkan persepsi dosen, komunikasi memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan kerja. Peran komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting Mangkuprawira dan Hubeis, 2007. Tidak ada seorangpun dalam keseharian tugasnya tanpa berkomunikasi. Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah diluar pekerjaan, semua pasti dilakukan lewat komunikasi. Juga baik itu dilakukan melalui jalur vertikal atasan-bawahan maupun jalur horizontal kolega setingkat. Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antarorang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan manajemen organisasi atau mengatasi konflik manajemen Boove dan Thill, 2002.

4.8.2. Hubungan Karakteristik Motivasi Kerja dengan Kepuasan Kerja

Motivasi diibaratkan sebagai jantungnya manajemen karyawan. Motivasi merupakan dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara dan untuk mencapai tujuan tertentu Mangkuprawira dan Hubeis, 2007. Tidak ada keberhasilan mengerjakan sesuatu, seperti mengelola karyawan tanpa adanya motivasi, baik dari manajer maupun karyawan. Di tingkat universitas dapat digambarkan sebagai motivasi dari diri karyawan maupun dosen dalam mengelola kegiatan universitas. Dalam penelitian ini, motivasi kerja tersebut akan berhubungan dengan kepuasan kerja. Tabel 44 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara karakteristik motivasi kerja dengan kepuasan kerja di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila. Hal ini ditunjukkan dengan 79 nilai signifikansi di bawah 0,05 untuk karakteristik motivasi kerja. Hal ini membuktikan hipotesis kedua yaitu motivasi kerja dengan kepuasan kerja memiliki hubungan positif, sehingga H2 diterima. Masing-masing karakteristik pada motivasi kerja memiliki hubungan dengan kepuasan kerja berdasarkan persepsi dosen maupun karyawan. Tabel 44. Hubungan karakteristik motivasi kerja dengan kepuasan kerja No Karakteristik Dosen Karyawan Kor Sig Ket Kor Sig Ket 1 Pertumbuhan 0,656 0,001 Ada hubungan 0,647 0,000 Ada hubungan 2 Jenis Pekerjaan 0,583 0,006 Ada hubungan 0,373 0,018 Ada hubungan 3 Tanggung Jawab 0,435 0,049 Ada hubungan 0,339 0,032 Ada hubungan 4 Pencapaian 0,544 0,011 Ada hubungan 0,487 0,001 Ada hubungan 5 Pengembangan 0,604 0,004 Ada hubungan 0,804 0,000 Ada hubungan 6 Pengakuan 0,511 0,018 Ada hubungan 0,672 0,000 Ada hubungan Keterangan: Kor = Besarnya KorelasiHubungan ; Sig = Tingkat Signifikansi; Ket = Keterangan; tanda bintang = ada hubungan Motivasi kerja memang selalu terkait dengan kinerja, seperti pada penelitian Jacobs dan Salomon 1977 diacu Spector 1997, dimana hubungan kepuasan kerja dan kinerja dapat memiliki tingkat keeratan yang lebih tinggi lagi ketika kinerja yang baik dari karyawan dihargai sebagaimana mestinya dimana hal ini membuat karyawan merasa puas sehingga termotivasi untuk terus berusaha meningkatkan kinerjanya. Namun demikian pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa motivasi kerja erat juga kaitannya dengan kepuasan kerja. Salah satu faktor yang menyebabkan nilai koefisien korelasi yang kuat juga dapat diamati dari nilai rentang kriteria yang tinggi pada hasil rataan skor mengenai jenis pekerjaan dalam dimensi motivasi kerja. Pernyataan ini menggambarkan bahwa baik karyawan maupun dosen sangat menikmati kepuasan dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang diberikan. Hal ini terkait dengan pernyataan kondisi kerja pada dimensi kepuasan kerja dimana karyawan dan dosen merasa nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya sehari-hari dan puas dengan kondisi kerja saat ini karena didukung oleh peralatan kerja yang sangat memadai. Kepuasan karyawan maupun dosen dalam menyelesaikan pekerjaan berhubungan erat dengan kondisi kerja yang nyaman dan dukungan peralatan kerja yang memadai. 80

4.8.3. Hubungan Karakteristik Budaya Organisasi dengan Motivasi Kerja