27
budaya organisasi terhadap motivasi, kepuasan kerja dan kinerja karyawan khususnya karyawan di bagian produksi, adapun analisis data dengan
menggunakan SEM Structural Equation Modelling program Analysis of Moment Structure AMOS Versi 5.0 disertai dengan uji kesesuaian model Goodness of
Fit pada persamaan stuktural. Analisis yang diuraikannya menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja
pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima. Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku
organisasi yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait dengan proses produksi.
Penelitian ini dapat memberikan informasi pada manajemen dalam mengelola sumber daya manusia, artinya bahwa mengelola sumber daya manusia
tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Pada prinsipnya tujuan mengelola sumber daya manusia adalah untuk mencapai
kesejahteraan bersama antara perusahaan dan semua karyawan yang terlibat dengan aktivitas perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada
perusahaan yang sejenis tetapi berskala besar dengan tujuan untuk mengetahui apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta
kinerja karyawan berlaku pula bagi perusahaan yang berskala besar. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan yang terjadi adalah adanya perbedaan pengaruh
motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan antara perusahaan skala menengah dan besar, disamping itu apakah ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja antara
perusahaan skala menengah dan besar.
2.7. Kajian Penelitian Terdahulu
Pada Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005, H. Teman Koesmono menulis tentang hasil penelitiannya yang berjudul
pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada sub sektor industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa
Timur. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menemukan bagaimana besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi, kepuasan kerja dan
kinerja karyawan, khususnya karyawan di bagian produksi. Analisis data
28
menggunakan SEM Structural Equation Modelling program Analysis of Moment Structure AMOS Versi 5.0 disertai dengan uji kesesuaian model Goodness of
Fit pada persamaan stuktural. Analisis yang diuraikannya menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja
pada karyawan industri pengolahan kayu skala menengah di Jawa Timur dapat diterima. Keempat variabel tersebut merupakan faktor-faktor dalam perilaku
organisasi yang harus mendapatkan perhatian khusus bagi semua pihak yang terkait dengan proses produksi. Penelitian ini dapat memberikan informasi pada
manajemen dalam mengelola sumberdaya manusia, artinya bahwa mengelola sumberdaya manusia tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kinerjanya. Pada prinsipnya tujuan mengelola sumber daya manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama antara perusahaan dan semua karyawan yang
terlibat dengan aktivitas perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada perusahaan yang sejenis tetapi berskala besar dengan tujuan untuk mengetahui
apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja serta kinerja karyawan pada perusahaan berskala kecil berlaku pula bagi perusahaan
yang berskala besar. Hal ini perlu dilakukan karena kemungkinan yang terjadi adalah adanya perbedaan pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan
antara perusahaan skala menengah dan besar, disamping itu apakah ada perbedaan kepuasan kerja dan kinerja antara perusahaan skala menengah dan besar.
Marifah 2005 dalam tesisnya yang berjudul pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pekerja sosial pada unit pelaksana teknis dinas
sosial Propinsi Jawa Timur. Tesis ini menggunakan alat ukur statistik berupa metode regresi dan korelasi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui tingkat
pengaruh motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja. Sementara itu analisis korelasi untuk menentukan hubungan antara motivasi dan budaya organisasi, serta
hubungan kedua faktor tersebut terhadap kinerja. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa motivasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dengan koefisien regresi dari motivasi yang sebesar 0,44 dan koefisien budaya organisasi yang bernilai 0,49.
Sementara itu hasil perhitungan dengan menggunakan analisis koefisien korelasi
29
menunjukkan nilai yang positif, yang berarti ketiga faktor tersebut bersifat saling mempengaruhi.
Arifian 2006 dengan tesisnya yang berjudul analisis pemahaman budaya perusahaan dengan motivasi kerja karyawan di PT. Pembangkitan, Jawa Bali
menyebutkan bahwa keseluruhan karyawan di perusahaan ini menganggap penting akan nilai-nilai budaya perusahaan yang ada yaitu integritas, keunggulan,
kerjasama, pelayanan dan sadar lingkungan, akan tetapi dalam penerapannya di lapangan, karyawan hanya melakukan budaya organisasi secara sebisanya saja.
Terdapat perbedaan kekuatan dan pandangan terhadap budaya organisasi pada tiap level tingkatan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank Order
Sperman, untuk menentukan adanya hubungan antara pemahaman budaya terhadap motivasi, dan pada penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat hubungan
yang positif antara pemahaman budaya terhadap motivasi karyawan pada PT. Pembangkitan, Jawa Bali.
Tesis Setya Hendro Wardhana 2008 yang berjudul hubungan motivasi kerja dan budaya kerja dengan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Siak bertujuan untuk menganalisis tingkat motivasi, budaya kerja dan kinerja, menganalisis hubungan motivasi kerja dengan kinerja, menganalisis hubungan
budaya kerja dengan kinerja dan merumuskan strategi peningkatan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Siak melalui motivasi kerja dan budaya
kerja pegawai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan metode survai, dimana data-data dikumpul diolah menggunakan teknik rentang
kriteria dalam rangka mendeskripsikan item-item pada setiap varibel yang digunakan dalam penelitian dan analisis Rank Spearman untuk melihat hubungan
yang terjadi diantara variabel-variabel yang ada pada penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan yang signifikan antara motivasi
kerja dengan kinerja pegawai Sekretariat daerah Kabupaten Siak artinya apabila motivasi kerja ditingkatkan, maka berhubungan dengan peningkatan kinerja
pegawai Sekretariat daerah Kabupaten Siak. Budaya kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Siak juga mempunyai hubungan yang signifikan dengan
kinerja pegawai Sekretariat daerah Kabupaten Siak. Artinya semakin
30
meningkatnya budaya kerja pegawai berhubungan dengan meningkatnya kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Siak.
Berdasarkan kajian penelitian terdahulu, didapat bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara budaya organisasi terhadap motivasi karyawan
dan antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian sebelumnya adalah lebih terfokus pada
hubungan budaya organisasi terhadap motivasi kerja dan kepuasan kerja karyawan dan dosen tetap. Lokasi penelitiannya pun berbeda yaitu di bidang jasa
pendidikan yang cenderung merupakan organisasi nirlaba dikarenakan lebih mementingkan tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa di Indonesia dalam
bidang pendidikan. Responden yang dipilih pun bukan hanya dari kalangan karyawan saja tetapi juga dosen tetap yang terlibat langsung dalam kegiatan
belajar mengajar guna memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi mahasiswa sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan
bermasyarakat. Metode pengukuran penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan analisis Rank Spearman untuk melihat hubungan yang terjadi diantara variabel-
variabel yang ada pada penelitian ini, melalui persepsi responden dan menganalisis secara kompleks dari kajian teoritis yang mendalam terhadap
penerapan budaya organisasi di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila, Jakarta.
2.8. Kerangka Pemikiran Konseptual