17
2.2.6. Budaya Kerja
Manusia pada kenyataannya sudah lama mengenal budaya kerja, namun belum menyadari bahwa keberhasilan kerja dalam organisasi berakar pada nilai-
nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Nilai-nilai yang menjadi kebiasaan tersebut dinamakan budaya dan karena hal tersebut dikaitkan dengan
kerja dan mutu kerja maka dinamakan budaya kerja Triguno 2004. Selanjutnya budaya kerja adalah cara kerja sehari-hari yang bermutu dan selalu mendasari
nilai-nilai yang penuh makna, sehingga menjadi motivasi, member inspirasi untuk senantiasa bekerja lebih baik dan memuaskan bagi masyarakat yang dilayani
Kepmenpan No. 25KEPM.PAN42002.
Gambar 1. Proses terbentuknya budaya kerja Robbins, 1996 Proses terbentuknya budaya kerja dalam satuan kerja atau organisasi
diawali oleh para pendiri Founder atau pimpinan paling atas top management atau pejabat yang ditunjuk, dimana besarnya pengaruh yang dimiliki pimpinan
atau pejabat yang ditunjuk akan menentukan suatu cara tersendiri apa yang dijalankan dalam satuan kerja atau organisasi yang dipimpinnya. Robbins 1996
menjelaskan bagaimana budaya kerja dibangun dan dipertahankan serta ditunjukkan dari filsafat pendiri atau pemimpinnya. Budaya kerja sangat
dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan dalam memperkerjakan pegawai Gambar 1.
Aktualisasi budaya kerja produktif sebagai ukuran sistem nilai mengandung
komponen-komponen yang
dimiliki seorang
karyawan Djokosantoso 2005, yakni 1 pemahaman substansi dasar tentang makna
Filsafat dari pimpinan
Pimpinan Puncak
Kriteria seleksi
Sosialisasi Budaya
Kerja
18
bekerja, 2 sikap terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan, 3 perilaku ketika bekerja, 4 etos kerja, 5 sikap terhadap waktu, dan 6 cara atau alat yang
digunakan untuk bekerja. Semakin positif nilai komponen-komponen budaya tersebut dimiliki oleh seorang karyawan maka akan semakin tinggi kinerjanya,
ceteris paribus. Kemudian, agar budaya kerja ini dapat tumbuhkembang dengan subur di kalangan karyawan dan staf maka dibutuhkan pendekatan-pendekatan
melalui tindakan manajemen puncak dan proses sosialisasi.
2.2.7. Budaya Korporat