Tabel 3. Kerangka identifikasi autokorelasi
Nilai DW Hasil
4 – dl DW 4 Terdapat korelasi serial negatif
4 – du DW 4- dl Hasil tidak dapat ditentukan
2 DW 4 – du Tidak ada korelasi serial
Du DW 2 Tidak ada korelasi serial
dl DW du Hasil tidak dapat ditentukan
0 DW dl Terdapat korelasi serial positif
Sumber: Gujarati, 2004
3.2.2.3 Evaluasi Model a. Uji-F
Uji-F digunakan untuk melakukan uji hipotesis koefisien slope regresi secara bersamaan. Jika nilai probabilitas F-statistic taraf nyata, maka tolak H
dan itu artinya minimal ada satu peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap peubah terikat, dan berlaku sebaliknya.
b. Uji-t
Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu dengan
menggunakan uji-t. Hipotesis pada uji-t adalah : H
: β
i
= 0 H
1
: β
i
≠ 0 Jika t-hitung t-tabel maka H
ditolak yang berarti peubah bebas secara statistik nyata pada taraf nyata yang telah ditetapkan dalam penelitian dan berlaku
hal yang sebaliknya. Jika nilai probabilitas t-statistik taraf nyata, maka tolak H dan berarti bahwa peubah bebas nyata secara statistik.
c. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi Goodness of Fit merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model
regresi yang terestimasi. Nilai R
2
mencerminkan seberapa besar variasi dari peubah terikat Y dapat diterangkan oleh peubah bebas X. Jika R
2
= 0, maka variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali; jika R
2
= 1, artinya bahwa variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memeriksa apakah error term mendekati distribusi normal atau tidak. Jika asumsi tidak terpenuhi maka prosedur pengujian
menggunakan statistik t menjadi tidak sah. Uji normalitas error term dilakukan dengan menggunakan uji Jarque Bera. Berdasarkan nilai probabilitas Jarque Bera
yang lebih besar dari taraf nyata 5, maka dapat disimpulkan bahwa error term terdistribusi dengan normal.
3.2.2.4 Spesifikasi Model Penelitian
Model dalam penelitian ini mengacu model yang telah digunakan oleh Siregar dan Wahyuniarti 2007 dengan dilakukan modifikasi sebagai berikut:
Tabel 4. Model acuan dan model penelitian N
o Model Acuan
No Model Penelitian
1 Semua variabel dalam bentuk
Asli 1
Semua variabel dalam bentuk Logaritma Natural LN
2 Terdapata 9 variabel bebas
2 Terdapat 8 variabel bebas
a. Jumlah Penduduk a. Jumlah penduduk
b. Share Pertanian terhadap PDRB
b. PDRB per kapita c. Persentase Lulusan SMP
c. Pengeluaran Pemb.APBD d. Persentase Lulusan SMA
d. Jumlah pekerja pertanian e. Persentase Lulusan Diploma
e. Pengangguran f. Share Industri terhadap
PDRB f. Rata-rata lama sekolah
g. PDRB g. Pengeluaran keperluan
pesta dan upacara h. Inflasi
h. Pengeluaran tembakau dan sirih pinang
i. Dummy Krisis
LN_MISKINit = β0 + β1 LN_PDDKit + β2 LN_PDRB-KPTit + β3 LN_APBDit + β4 LN_TANIit + β5 LN_NGANGGURit +
β6LN_LAMASKLHit + β7 LN_PESTAit + β8 LN_SIRIHPINANGit+εit……….…….1