beberapa penelitian sebelumnya, antara lain: NAPS 1999, Sukirno 2004 dan Suparno 2010
yang menyatakan bahwa peningkatan pengangguran menyebabkan peningkatan kemiskinan.
Pengangguran menjadi
penyebab kemiskinan,
maka masalah
pengangguran harus segera diatasi untuk mencegah semakin meningkatnya kemiskinan di Nusa Tenggara Timur. Salah satu cara yang harus ditempuh untuk
menurunkan pengangguran adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan dengan peningkatan PDRB perkapita. Secara teori, peningkatan
pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan peningkatan jumlah lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan yang tercipta akan memperbesar peluang para
penganggur untuk bekerja sehingga tidak menganggur lagi. Dengan demikian kenaikan pertumbuhan ekonomi PDRB perkapita akan memberikan manfaat
bagi penduduk untuk meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini didukung dengan hasil estimasi yang menunjukkan peningkatan PDRB perkapita akan menurunkan
kemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
6.2.6 Tingkat Pendidikan
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah penduduk miskin adalah tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil estimasi dalam Tabel 8, rata-rata lama sekolah
tenaga kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pengurangan kemiskinan, dengan nilai koefisien sebesar -0,53. Hal ini berarti setiap kenaikan 1
persen rata-rata lama sekolah akan dapat mengurangi kemiskinan sebesar 0,53 persen, dengan asumsi cateris paribus. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
empiris penelitian Siregar dan Wahyuniarti 2007. Hasil estimasi tersebut menunjukkan pentingnya peran pendidikan sebagai
investasi modal manusia human capital dalam upaya pengurangan kemiskinan. Rendahnya tingkat pendidikan penduduk suatu daerah masih menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan tingginya persentase penduduk miskin daerah tersebut dan dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya lingkaran setan kemiskinan.
Menurut Wold Bank 2006, rendahnya tingkat pendidikan penduduk miskin akan menyebabkan produktivitasnya rendah, produktivitas yang rendah akan
membuat output dan pendapatan yang rendah, sehingga terjadi kemiskinan.
Rumah tangga miskin akan kesulitan untuk membiayai anak-anaknya sekolah sehingga akan melahirkan generasi selanjutnya yang berpendidikan rendah dan
menimbulkan kemiskinan baru. Dengan demikian, salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan sekaligus memotong rantai kemiskinan adalah
dengan meningkatkan pendidikan penduduk miskin sebab penduduk dapat berperan optimal sebagai sumberdaya manusia yang berkualitas dalam usaha
memajukan perekonomian dan menanggulangi kemiskinan jika diberikan bekal pendidikan dan keterampilan yang memadai.
Hasil estimasi pada Tabel 8, juga sesuai dengan hipotesis dan teori pertumbuhan endogen. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia melalui perannya dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian dan ketrampilan seseorang. Peningkatan pengetahuan dan keahlian akan mendorong
peningkatan produktivitas kerja dan meningkatkan output sehingga secara agregat perekonomian akan lebih maju. Secara teoritis peningkatan perekonomian akan
memberikan manfaat bagi masyarakat, antara lain peningkatan kesempatan kerja, turunnya pengangguran, harga barang kebutuhan lebih murah dan semuanya ini
akan meningkatkan kesejahteraan penduduk sehingga kemiskinan akan menurun. Jika tingkat pendidikan penduduk dikaitkan dengan kontribusi sektor-
sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB di Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia, maka sektor industri pengolahan menduduki posisi teratas. Kinerja
sektor industri pengolahan memerlukan keahlian dan keterampilan tertentu yang sulit didapatkan pada jenjang pendidikan dasar. Pendidikan setingkat SMU lebih
cocok bekerja di sektor ini karena dari sisi pengetahuan dan ilmu yang didapat dari bangku sekolah cukup untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang bergerak
di sektor industri pengolahan. Pihak perusahaan akan sulit menerima pegawai yang hanya lulus pendidikan dasar, sehingga semakin tinggi dominasi industri
pengolahan dalam perekonomian maka penduduk yang hanya lulus pendidikan dasar akan semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan di sektor formal.
Upaya pemerintah untuk memotong rantai kemiskinan dilakukan melalui program PKH dan PNPM generasi yang dijalankan sejak tahun 2007. PKH
bertujuan untuk meningkatkan aksebilitas masyarakat tidak mampu terhadap pelayanan publik, khususnya pendidikan dan kesehatan. Untuk jangka pendek,