Definisi Operasional METODE PENELITIAN

lalu termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usahakegiatan ekonomi pada lapangan usaha pertanian. Jumlah pekerja sektor pertanian dihitung dalam satuan ribu orang. 4. Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata lamanya pendidikan yang telah ditempuh penduduk. Satuan rata-rata lama sekolah adalah tahun 5. PDRB perkapita adalah penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya yang dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000, dibagi dengan jumlah penduduk. Satuan PDRB perkapita adalah ribu rupiah. 6. Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran dihitung dalam satuan ribu orang. 7. Pengeluaran pembangunan APBD adalah nilai realisasi pengeluaran pembangunan APBD digunakan untuk melihat kemampuan daerah dalam segi pendanaan dalam rangka dalam pembangunan daerah. Satuan untuk pengeluaran pembangunan APBD adalah juta rupiah. 8. Pengeluaran keperluan pesta dan upacara adalah seluruh biaya keperluan pesta dan upacara tersebut kecuali pembelian makananbahan makanan untuk para tamu. Pengeluaran keperluan pesta dan upacara dihitung dalam satuan rupiah. 9. Pengeluaran tembakau dan sirih pinang adalah seluruh biaya konsumsi tembakau, dan sirih pinang. Pengeluaran tembakau dan sirih pinang dihitung dalam satuan rupiah. Halaman ini sengaja dikosongkan

IV. GAMBARAN UMUM DAN DINAMIKA KEMISKINAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

4. 1 Gambaran Umum 4.1.1 Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur terletak pada 8 -12 Lintang Selatan dan 118 -125 Bujur Timur. Secara geografis Nusa Tenggara Timur terletak di belahan paling Selatan Indonesia dan merupakan wilayah kepulauan. Luas wilayah daratan 47.350 km2 pada 566 pulau dengan 42 pulau berpenghuni. Luas wilayah perairan 191.800 km 2 , dengan panjang garis pantai 2.699 km. Secara geografis, dua per tiga wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur tergolong daerah curam-sangat curam. Musim penghujan relatif pendek 3-4 bulan, dengan rata- rata curah hujan berkisar 800-3.000 mm per tahun, panjang hari hujan rata-rata 100 hari per tahun BMG NTT, 2009 dengan suhu minimum dan maksimum berkisar antara 23 -34 celsius. Wilayah administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2004 terbagi menjadi 15 kabupaten dan 1 kotamadya, yang meliputi 198 kecamatan dan 2.167 desakelurahan dengan ibukota provinsi di wilayah administratif Kota Kupang. Sejak diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, pemekaran kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin banyak dilakukan sehingga pada tahun 2010 Provinsi Nusa Tenggara Timur terbagi menjadi 20 kabupaten dan 1 kotamadya, yang meliputi 215 kecamatan dan 2.762 desakelurahan Sejak tahun 2004 hingga tahun 2010 telah terbentuk 5 kabupaten baru di Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sabu Raijua BPS NTT, 2010. Pemekaran daerah kabupaen tersebut dimaksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan mempercepat proses pembangunan di daerah tersebut.

4.1.2 Kependudukan

Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010 adalah 4.683.827 jiwa. Dengan 952.508 rumah tangga dan tingkat kepadatan penduduk 90 jiwa per km 2 . Lebih dari 70 persen pendududk tinggal di pedesaan. Sebagian besar tenaga kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki mata pencaharian di Sektor pertanian 78 dan sebagian besar tenaga kerja memiliki pendidikan di bawah SD 70 dengan tingkat pengangguran penduduk usia kerja di atas 15 tahun adalah 5.46 persen. Tabel 5 memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah Kabupaten Manggarai dengan jumlah penduduk sebanyak 484.377 orang pada tahun 2005 dan mencapai 545.195 orang pada tahun 2010. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kabupaten Lembata yaitu pada Tahun 2010 hanya sebanyak 117.829 orang. Tabel 5. Jumlah penduduk di rinci menurut kabupatenkota di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2005-2010 Kabkota T A H U N 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Kab. Sumbar 400.244 409.851 419.308 427.908 436.422 458.381 Kab. Sumtim 211.178 217.454 223.116 228.351 233.568 227.732 Kab. Kupang 350.972 362.790 373.663 383.896 394.173 377.508 Kab.T T S 408.605 412.353 415.660 417.942 419.984 441.155 Kab.T T U 206.183 209.037 211.350 213.153 214.842 229.803 Kab. Belu 367.553 394.810 418.004 441.451 465.933 352.297 Kab. Alor 174.616 177.009 178.964 180.487 181.913 190.026 Kab. Lembata 100.046 102.344 104.440 106.312 108.152 117. 829 Kab. Flotim 219.268 225.268 229.918 234.076 238.166 232. 605 Kab. Sikka 271.766 275.936 277.627 278.628 279.464 300.328 Kab. Ende 235.414 237.555 238.040 238.127 238.195 260.605 Kab. Ngada 244.746 250.305 254.639 258.398 262.055 272.513 Kab. Manggarai 484.377 495.136 504.163 512.065 519.782 545.195 Kab. Rote ndao 108.615 110.617 112.553 114.236 115.874 119.908 Kab. Mabar 189.919 195.532 201.129 206.367 211.614 221.703 Kota Kupang 269.680 279.124 286.299 292.922 299.518 336.239 N T T 4.243.182 4.355.121 4.448.873 4.534.319 4.619.655 4.683.827 Sumber: BPS Provinsi NTT diolah Perkembangan penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 3. Pada tahun 2005, jumlah penduduk provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebesar 4.243.182 jiwa berkembang menjadi 4.683.827 jiwa pada tahun 2010 atau meningkat 10,38 persen. Jumlah penduduk yang besar akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional jika penduduk tersebut mempunyai kualitas yang baik. Pertumbuhan penduduk yang pesat akan berakibat pada sulitnya peningkatan kesejahteran yang layak dan merata sehingga akan berakibat pada rendahnya tingkat pendapatan perkapita penduduk.