di Pulau Flores. “pasola” adalah suatu tradisi melakukan lempar lembing atau tombak dengan menunggang kuda.
Budaya yang bernilai negatif adalah suatu budaya yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan masyarakat, terutama masyarakat miskin yang
melakukannya. Bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur, pesta dan upacara adat serta mengkonsumsi Sirih Pinang sangat umum dan berlaku di hampir semua
kabupatenkota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
5.2 Pengeluaran Tembakau dan Sirih Pinang
Mengkonsumi sirih pinang bagi seluruh suku yang berada di Nusa Tenggara Timur adalah tradisi adat yang telah ada turun temurun bahkan menjadi
bagian penting dalam upacara-upacara adat suku-suku di Nusa Tenggara Timur. Sirih pinang dalam budaya ketimuran pada umumnya dan Nusa Tenggara Timur
khususnya memiliki nilai sosial yang tinggi. Memiliki nilai sosial yang tinggi, karena Sirih pinang berfungsi sebagai penghormatan dan penghargaan kepada
tamu yang berkunjung ke rumah. Sirih pinang biasa dipakai sebagai “snack” pembuka dalam setiap pertemuan atau dipakai sebagai simbol atau pelengkap
ritual adat. Intinya bahwa sirih pinang merupakan alat perekat persaudaraan dalam kehidupan masyarakat yang akan terus dicari untuk melengkapi kehidupan
masyarakat. Budaya “puah-manus” sirih pinang sebenarnya merupakan sisi lain dari
budaya “fetof-naof, olif-tataf “ persaudaraan. Artinya kebiasaan menyuguhi tamu dengan puah manus sirih pinang disaat tamu mengunjungi rumah atau
keluarga tertentu merupakan penjelmaan dari sikap membina persaudaraan dan persatuan universal. Kebiasaan puah-manus sesungguhnya mengekspresikan
sikap keterbukaan, sikap menerima kehadiran orang lain, sikap “welcome” terhadap sesama tanpa memandang suku, agama atau latar belakang orang
tersebut. Pokoknya setiap manusia yang hadir sebagai “tamu” bagi keluarga orang NTT diterima sebagai saudara, manusia yang sederajat, dan itu ditandai dengan
pemberian sirih pinang. Falsafah hidup orang NTT yaitu budaya “puah manus”, merupakan falsafah keterbukaan, penghargaan dan partnership dengan semua
manusia, Nakmofa, 2010.
Sumber: BPS Prov. NTT
Gambar 19. Persentas total peng
tahun 2005 da Berdasarkan
pengeluaran tembaka berkisar antara 0.51 pe
tahun 2010, berkisar a pengeluaran tembakau
2010, Gambar 19. Pe perubahan pemahama
memudar. Selain itu, penampilan seperti gig
Masyarakat pe dan sirih pinang lebih
terlepas dari terkikisnn yang lebih selektif d
tentang tradisi dan bud masyarakat pedesaan.
Pengeluaran m yang dilakukan tanpa
3,4 2,6
3,8 1,3
1,9 2,1
- 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
10.0
K ab
.S u
m b
a B
ar at
K ab
.S u
m b
a T
im u
r K
ab .K
u p
an g
Persen
TT diolah
ntase jumlah pengeluaran tembakau dan sirih p pengeluaran rumahtangga di Provinsi Nusa T
hun 2005 dan tahun 2010. n data susenas 2005 hingga 2010, perse
bakau dan sirih pinang terhadap total pengel 0.51 persen hingga 8,93 persen pada tahun 2005,
sar antara 0,29 persen dan 3,80 persen. Secara ke kau dan sirih pinang menurun dari tahun ke tahun
. Penurunan konsumsi sirih-pinang tersebut dise man budaya sirih pinang oleh kalangan generasi
itu, kebiasaan mengkonsumsi sirih pinang gigi kotor dan merusak penampilan.
perkotaan juga memiliki persentase pengelua bih kecil dibandingkan dengan daerah pedesaa
kisnnya nilai-nilai tradisi dan budaya di masya f dalam menjalankan tradisi dan budaya terse
n budaya yang merugikan belum dimiliki se an.
n masyarakat untuk menjalankan tradisi atau npa mempertimbangkan pendapatan masyara
3,8 4,0
2,9 3,5
2,5 0,8
0,9 2,1
1,7 2,0
8,9
2,1 3,7
2,7 2,1
2,8 1,1
0,9 0,6
1,3 1,1
0,9 1
K ab
.T T
S K
ab .T
T U
K ab
.B el
u K
ab .A
lo r
K ab
.L em
b at
a K
ab .F
lo ti
m K
ab .S
ik a
K ab
.En d
e K
ab .N
g ad
a
K ab
.M an
g g
ar ai
K ab
.R o
te N
d ao
h pinang terhadap Tenggara Timur
persentase jumlah ngeluaran makanan
2005, sedangkan pada keseluruhan trend
ahun hingga tahun disebabkan karena
rasi muda semakin ng dapat merusak
eluaran tembakau saan. Hal ini tidak
syarakat perkotaan rsebut. Kesadaran
sepenuhnya oleh
u adat sering kali arakat itu sendiri.
8,9
0,6 0,5
1,6 0,4 0,3
K ab
.R o
te N
d ao
K ab
.M ab
ar K
o ta
K u
p an
g
2005 2010
K a
b k
o ta