Uji Stabilitas Model Vector Error Correction Model VECM

3.10 Penentuan Ordo VAR

Penentuan ordo atau panjang beda kala lag dalam model VAR menunjukkan derajat bebas. Menurut Enders 2004 kriteria uji alternatif untuk menentukan panjang beda kala yang sesuai adalah dengan menggunakan statistik Akaike Information Criterion AIC atau Schwartz Bayesian Criterion SBC. Model yang baik adalah model yang mampu memberikan tingkat residual atau error yang paling kecil. Model dengan nilai AIC atau SBC terkecil dipilih sebagai model terbaik dengan beda kala yang cukup efisien. dimana: T = banyaknya pengamatan yang digunakan = determinan matriks ragam peragam dari sisaan N = total banyaknya parameter yang diduga dalam semua persamaan Jika setiap persamaan dalam n peubah VAR mempunyai p beda kala dan sebuah intersep, maka .

3.11 Uji Stabilitas Model

Uji stabilitas digunakan untuk melihat apakah model yang digunakan sudah stabil atau tidak. Estimasi harus mempunyai validitas yang tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya. Hasilnya dapat dipercaya jika model yang digunakan mempunyai stabilitas model. Apabila model VAR yang digunakan tidak stabil, maka hasil estimasi dengan menggunakan model VAR tidak memiliki tingkat validitas yang tinggi. Stabilitas dapat diartikan bahwa hasil estimasinya mendekati nol jika model diperpanjang periode waktunya. Model dikatakan memiliki validitas yang tinggi bila inverse akar karakteristiknya mempunyai modulus kurang dari satu atau berada pada lingkaran, maka model cukup stabil. Namun sebaliknya, jika modulusnya bernilai satu, atau lebih dari satu, atau kebanyakan modulusnya berada di luar lingkaran maka dapat dipastikan bahwa modelnya tidak stabil. Hasil dari estimasi model VAR tersebut meragukan, apabila model VAR tersebut memiliki tingkat stabilitas yang rendah atau semua inverse akar karakteristiknya berada di luar unit circle.

3.12 Vector Error Correction Model VECM

Peubah-peubah tidak stasioner yang terintegrasi pada tingkat yang sama akan membentuk kombinasi linear yang bersifat stasioner Enders, 2004. Setiap bentuk persamaan kointegrasi akan mempunyai error correction model karena dalam jangka pendek pergerakan dari setiap peubah mungkin saja akan menyimpang dari long-run-track-nya, misalnya karena adanya guncangan harga atau karena adanya faktor musim. Apabila kedua data yang dianalisis tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi, berarti ada hubungan jangka panjang atau keseimbangan antara kedua variabel tersebut. Dalam jangka pendek ada kemungkinan terjadi ketidakseimbangan atau disekuilibrium. Karena adanya ketidakseimbangan ini maka diperlukan adanya koreksi dengan model koreksi kesalahan atau Error Corection Model ECM. Model ECM ini diperkenalkan oleh Sargan, dikembangkan oleh Hendry, dan dipopulerkan oleh Engle dan Granger. Model koreksi kesalahan EG-nya dapat dituliskan sebagai berikut: Y : variabel dependen X : variabel independen : koreksi kesalahan atau residual lag 1 dari persamaan awal. Model koreksi kesalahan yang diajukan oleh Engle-Granger memerlukan dua tahap, sehingga disebut dengan two steps EG. Tahap tertama adalah menghitung nilai residual dari persamaan regresi awal. Tahap kedua adalah melakukan analisis regresi dengan memasukkan residual dari langkah pertama Winarno, 2007. Komponen dari vektor dikatakan terintegrasi jika ada vektor β’=β 1, β 2 , ..., β n sehingga kombinasi linear β bersifat stasioner, dengan syarat ada unsur β bernilai tidak sama dengan nol. Vektor β disebut vektor kointegrasi atau parameter jangka panjang. Rank kointegrasi r dari vektor adalah banyaknya vektor kointegrasi yang saling bebas. Nilai r diperoleh melalui uji Johansen. Hipotesis yang diuji adalah : H : rank ≤ r H 1 : rank r Statistik uji yang digunakan adalah : Dengan: : akar ciri ke-i matriks , diperoleh dari persamaan 6 T : banyaknya pengamatan. Jika maka keputusan yang diambil adalah menerima H , artinya kointegrasi terjadi pada rank r. Jika rank kointegrasi r kurang dari atau sama dengan nol maka VAR dapat langsung digunakan, tetapi jika rank kointegrasi r lebih besar dari nol maka harus digunakan Vector Error Correction Model VECM. Untuk data deret waktu yang tidak stasioner, VECM dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat dan dapat memperbaiki peramalan untuk jangka panjang. VECM ordo p dituliskan sebagai: Dengan π = αβ’ β : vektor kointegrasi berukuran r x 1 α : vektor adjustment berukuran r x 1 Pendugaan parameter dilakukan dengan menggunakan metode kemungkinan maksimum. VECM dapat dituliskan dalam bentuk model VAR dengan menguraikan nilai diferensi .

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Saung Mirwan

PT Saung Mirwan SM berdiri sejak tahun 1984. PT Saung Mirwan didirikan oleh Tatang Hadinata yang pada awalnya adalah seorang pengusaha konstruksi. Kegiatan berawal dari kegemaran pemilik sekaligus pimpinan perusahaan terhadap tanaman. Tatang Hadinata atau biasa disebut juga dengan nama Theo merupakan seorang yang otodidak di bidang pertanian dan memulai segalanya dari bawah. Sejak pendirian perusahaan, PT SM hanya memiliki empat orang staf dan beberapa karyawan harian mulai dengan menanam melon di atas lahan terbuka, tepatnya di daerah Sukamanah. Tahun 1985, perusahaan mulai mengembangkan usaha dengan menanam bawang putih seluas 7 hektar di Cipanas, Kabupaten Cianjur. Lahan tersebut juga ditanami dengan berbagai sayuran. Usaha tersebut terus berkembang selama tiga tahun, tetapi pada tahun terakhir mengalami penurunan. Kemudian pimpinan perusahaan akhirnya memutuskan untuk mengembalikan usahanya di sekitar Desa Sukamanah. Tahun 1988, perusahaan melakukan perubahan terhadap pola usahanya yaitu dari cara tradisional di lahan terbuka menjadi hidroponik dalam green house rumah kaca dengan menggunakan sistem irigasi tetes. Hasil percobaan awal menunjukkan hasil yang sangat memuaskan sehingga membuat pimpinan perusahaan memutuskan untuk memperbesar usahanya dengan menanam tanaman melon, paprika, tomat, kyuuri timun jepang, dan shisito. Luas areal lahan green house yang digunakan hingga mencapai 1,5 hektar. Banyaknya relasi dan kedekatan T. Hadinata dengan para ahli pertanian di Negara Belanda memberikan keuntungan sendiri bagi perusahaan. Para ahli tersebut memberikan konsultasi mengenai pertanian