Impuls Respons Function and Forecast Error Variance Decomposition Penentuan Ordo VAR

3.9 Impuls Respons Function and Forecast Error Variance Decomposition

Fungsi Respon Impuls dan Dekomposisi Ragam Dekomposisi ragam memisahkan keragaman pada peubah endogen menjadi komponen-komponen yang ada di dalam sistem VAR. Dekomposisi ragam menginformasikan proporsi keragaman sisaan suatu peubah yang dijelaskan oleh sisaan masing-masing peubah dan sisaan peubah lain. Jika tidak menjelaskan sedikitpun ragam peramalan sisaan dari { } pada semua tahapan periode ramalan ke depan, maka dapat dikatakan bahwa { } bebas Enders, 2004. Misalkan model VAR pada persamaan 6 untuk panjang lag p=1 dan banyaknya peubah endogen n=2 peubah y dan z, peramalan untuk n tahapan periode ke depan Enders, 2004 adalah Dengan peramalan sisaan sebesar: Dimana Koefisien disebut sebagai fungsi respon impuls yang menginformasikan pengaruh perubahan shock atau guncangan suatu peubah terhadap peramalan peubah lain Enders, 2004. Pengaruh tersebut dapat dilihat secara visual dengan menggunakan plot antara koefisien dengan i. Impuls respon dapat diartikan bahwa suatu respon dari suatu peubah endogen ketika peubah endogen yang lainnya di-shock atau diguncangkan dalam peubah itu sendiri atau peubah endogen lainnya. Impuls Respon Function IRF digunakan untuk menelusuri pengaruh suatu standar deviasi shock atau guncangan terhadap inovasi pada nilai peubah endogen pada saat ini dan di masa yang akan datang. Suatu shock atau guncangan yang terjadi pada satu peubah akan langsung mempengaruhi peubah tersebut dan juga dilanjutkan atau diteruskan pada peubah endogen yang lainnya melalui struktur yang dinamis atau struktur lag dalam VAR.

3.10 Penentuan Ordo VAR

Penentuan ordo atau panjang beda kala lag dalam model VAR menunjukkan derajat bebas. Menurut Enders 2004 kriteria uji alternatif untuk menentukan panjang beda kala yang sesuai adalah dengan menggunakan statistik Akaike Information Criterion AIC atau Schwartz Bayesian Criterion SBC. Model yang baik adalah model yang mampu memberikan tingkat residual atau error yang paling kecil. Model dengan nilai AIC atau SBC terkecil dipilih sebagai model terbaik dengan beda kala yang cukup efisien. dimana: T = banyaknya pengamatan yang digunakan = determinan matriks ragam peragam dari sisaan N = total banyaknya parameter yang diduga dalam semua persamaan Jika setiap persamaan dalam n peubah VAR mempunyai p beda kala dan sebuah intersep, maka .

3.11 Uji Stabilitas Model