Estimasi VECM Vector Error Correction Model Uji Stabilitas Model

hubungan jangka pendek deret waktu tersebut. Langkah selanjutnya, untuk mengetahui keterkaitan jangka panjang antar variabel-variabel atau peubah permintaan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji kointegrasi Johansen. Variabel-variabel yang akan diuji harus merupakan variabel yang stasioner pada derajat yang sama. Hasilnya jika nilai Trace Statistic lebih kecil dibandingkan dengan nilai Critical Value maka variabel-variabel tidak terkointegrasi, sebaliknya jika nilai Trace Statistic-nya lebih besar dibandingkan dengan nilai Critical Value maka variabel-variabel terkointegrasi. Hasil uji kointegrasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Uji Kointegrasi Hypothesized Eigenvalue Trace 0.05 Prob. No. of CEs Statistic Critical Value None 0.981953 114.4954 29.79707 0.0000 At most 1 0.384318 18.14015 15.49471 0.0195 At most 2 0.237242 6.499555 3.841466 0.0108 Trace test indicates 3 cointegrating eqns at the 0.05 level Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa terdapat variabel-variabel atau peubah yang terindikasi terkointegrasi pada derajat kepercayaan 5 persen. Adanya kointegrasi variabel terhadap variabel lain, hal ini menandakan bahwa terdapat hubungan jangka panjang diantara komoditas sayuran kembang kol, lettuce head, dan tomat beef dalam penelitian ini. Hasil uji kointegrasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12.

4.2.5 Estimasi VECM Vector Error Correction Model

Variabel-variabel atau peubah tidak stasioner yang terintegrasi pada tingkat yang sama akan bersifat stasioner setelah dilakukan pembedaan. Setiap model persamaan kointegrasi akan mempunyai error correction model karena dalam jangka pendek pergerakan dari setiap variabel ada kemungkinan penyimpangan dari pergerakan jangka panjangnya, seperti karena terjadi shock atau guncangan harga atau karena adanya faktor musiman yang ada dalam variabel. Pengaruh suatu variabel yang terkointegrasi terhadap variabel atau peubah lainnya dalam jangka panjang dapat dilihat dari analisis menggunakan metode Vector Error Correction Model VECM. Interpretasi hasil dilakukan dengan melihat koefisien kointegrasinya dan pembacaan tanda adalah terbalik dari tanda koefisiennya. Namun, harus dilihat terlebih dahulu besar nilai t-statistic dari koefisien yang didapatkan dari hasil uji. Koefisien kointegrasi dikatakan signifikan jika mutlak nilai t-statistic lebih besar daripada nilai t-tabel yaitu 1.96, karena menggunakan derajat kepercayaan 5 persen. Hasil dari uji kointegrasi menggunakan analisis VECM akan dihasilkan matriks koefisien jangka panjang untuk permintaan komoditas. Tabel 7. Hasil Estimasi VECM KKOL LH TR 1.000000 -0.651990 -0.856092 [-2.27523] [-1.99967] Terlihat pada Tabel 7 di atas bahwa hasil nilai uji menunjukkan adanya hubungan jangka panjang antara permintaan komoditas sayuran kembang kol, lettuce head, dan tomat beef. Peningkatan permintaan lettuce head sebesar satu satuan akan meningkatkan permintaan kembang kol sebesar 0.65 satu satuan, dan kenaikan permintaan tomat beef sebesar satu satuan akan meningkatkan permintaan kembang kol sebesar 0,85 satu satuan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh komoditas sayuran dalam permintaan penjualan komoditas sayuran lainnya. Hasil estimasi VECM secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13.

4.2.6 Uji Stabilitas Model

Pengujian selanjutnya yang dilakukan adalah menguji stabilitas model VECM yang digunakan. Jika model memiliki stabilitas maka hasil estimasinya akan tidak berubah dengan deviasi yang besar meskipun periodenya diperpanjang sehingga hasil estimasinya dapat dipertanggungjawabkan Gujarati, 2004. Penelitian ini berdasarkan hasil AR Root Table model dapat dikatakan stabil apabila nilai modulusnya kurang dari satu. Hasil uji stabilitas model dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini dan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14. Tabel 8. Hasil Uji Stabilitas Model Root Modulus 0.979010 0.979010 0.823481 - 0.280355i 0.869896 0.823481 + 0.280355i 0.869896 -0.253100 - 0.440467i 0.508007 -0.253100 + 0.440467i 0.508007 0.195365 0.195365 Hasil uji stabilitas model yang terlihat pada Tabel 8 di atas, bahwa nilai akar karakteristik atau modulus semuanya menunjukan nilai kurang dari satu, sehingga dapat disimpulkan bahwa model VECM yang digunakan memiliki stabilitas model.

4.2.7 Impuls Response Function IRF