serta sarana dan prasarana lainnya yang menunjang kegiatan produksi hingga distribusi dari produk yang dihasilkan dari perusahaan.
Visi PT Saung Mirwan adalah menjadi salah satu leader di bidang agribisnis dengan menerapkan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian. Sedangkan misinya, antara lain:
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi secara berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pasar.
2. Senantiasa meningkatkan kualitas produk, kualitas sumber daya manusia dan kualitas pelayanan untuk memberikan kepuasan
pelanggan. 3. Mengembangkan sistem agribisnis melalui jaringan kemitraan.
4. Bekerjasama dengan berbagai lembaga penelitian untuk menerapkan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk pelaku agribisnis.
4.1.4 Hasil Produksi
PT Saung Mirwan memproduksi berbagai jenis sayuran yang terdiri dari sayuran dataran rendah dan sayuran dataran tinggi seperti
berbagai jenis lettuce, kedelai jepang atau edamame, tomat, pakchoy, bawang daun, buncis mini, okra, dan lain sebagainya. Komoditi sayuran
yang ditanam di dalam green house termasuk dalam kategori eksklusif diantaranya adalah tomat cherry, tomat besar dikenal dengan tomat
beef arau tomat rianto, rukola, timun mini, dan timun jepang, diproduksi sendiri oleh perusahaan dengan luasan sekitar 0.7 ha.
Sebagian besar produksi yang dilakukan oleh para petani mitra tani di lahan milik mereka masing-masing dengan komoditas sayuran yang
sudah direncanakan sebelumnya dan cocok pada lahan yang digunakan. Komoditi bunga yang ditanam di dalam green house diantaranya
adalah krisan pot, kalanchoe, kalandiva, dan kastuba. Lokasi tanaman induk krisan untuk produksi stek pucuk terbagi menjadi dua, yaitu 0.5
ha untuk induk krisan yang memproduksi stek pucuk untuk pasar lokal dan 0.9 ha untuk induk krisan yang memproduksi stek pucuk untuk
pasar ekspor. Lahan luar dimanfaatkan untuk produksi benih edamame, bawang daun, buncis mini, caisim, lettuce, selada keriting, dan rukola.
Tetapi sekarang sebagian besar produk sayuran PT Saung Mirwan
dipasok dari petani, baik dari mitra tani maupun mitra beli.
PT Saung Mirwan menyadari kemungkinan orang yang sakit diakibatkan oleh produk yang dihasilkannya. Sayur itu sehat, tetapi
kalau sayuran yang bersentuhan langsung dengan lingkungan yaitu tanah harus dicuci dengan air yang bersih, bila dibersihkannya dengan
air yang kotor maka akan tercemar dengan bakteri yang menyebabkan
penyakit seperti E. Coli. Untuk itu pencegahan dilakukan dalam
menjamin bahwa perusahaan berada di posisi paling depan dalam menyiapkan metode pengolahan dan penanganan yang benar untuk
mencegah terjadinya hal tersebut. Saat ini dalam persaingan yang semakin ketat, citra PT SM tetap tinggi karena konsistensinya di dalam
menjaga kualitas. Kualitas adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk suatu produk yang diminta.
Produk yang diusahakan oleh PT Saung Mirwan mengutamakan kualitas yang diinginkan oleh customer. Keunggulan produk PT SM
terletak pada daya tahan ketika disimpan dibandingkan dengan produk perusahaan lainnya. Faktor yang membedakan produk PT Saung
Mirwan dengan perusahaan lainnya yang paling dominan adalah dari segi harga, tetapi kalau sayuran dari sumber yang sama bila sudah
dikirim ke beberapa perusahaan sayuran tidak akan berbeda, akan berbeda bila sayuran yang dibudidayakan di dalam green house sendiri.
Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point HACCP secara konsisten menjadi bagian dari budaya kerja dari seluruh karyawan PT
SM sehingga kualitas produknya berada di atas yang lainnya. Penerapan HACCP dimulai dari sejak persiapan tanam, waktu tanam dan proses
pemeliharaan sampai dengan waktu panen serta pascapanen komoditas
sayuran.
Kegiatan utama yang dilakukan PT Saung mirwan diantaranya adalah:
1. Memproduksi berbagai jenis sayuran segar yang dibudidayakan secara hidroponik di dalam green house dan juga sayuran segar
dibudidayakan di lahan terbuka. 2. Mengemas sayuran segar hasil produksi dalam kemasan.
3. Memproses sayuran segar menjadi sayuran fresh cut sayuran siap masak yang mempunyai kecenderungan besar menjadi produk
pilihan bagi customer. 4. Memproduksi stek bibit bunga krisan untuk bunga pot krisan.
Inovasi produk yang dilakukan oleh perusahaan pada sayuran segar seperti fresh cut yang sudah lama diterapkan pada hortikultura
segar, tetapi tetap menjadi inovasi utama. Perusahaan sudah menerapkan pilihan produk ini sejak tahun 2003 dengan menggunakan
logo fresh quality. PT SM melakukan hal tersebut karena adanya kecenderungan bahwa dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan
kepraktisan dan penghematan, permintaan sayuran fresh cut diperkirakan akan meningkat dan karena adanya permintaan dari
pelanggannya. PT SM memanfaatkan peluang tersebut dengan memproduksi sayuran fresh cut yang kemudian melakukan percobaan
ke beberapa supermarket dan ternyata mendapatkan respon yang cukup baik.
Produk fresh cut merupakan sayuran segar atau buah segar atau kombinasi keduanya yang secara fisik telah dirubah dari bentuknya
semula, tetapi tetap dijaga kondisi kesegarannya yang ditempat pada suatu wadah. Produk fresh cut dijamin bersih, aman, dan sehat karena
sudah melewati proses yang menambah nilai yang merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan
pengawasan kualitas yang konsisten. Hal ini dilakukan pada Divisi Packaging atau Pengemasan. Divisi Packaging pada PT Saung Mirwan
terdiri dari dua bagian pengemasan dan processing vegetable. Pengemasan sayuran untuk produk-produk yang akan dikirim ke
supermarket, sedangkan processing sayuran untuk dikirim ke customer hotel, restoran, dan katering Horeka ini berdasarkan produk dan
customer-nya. Menurut unitnya dalam Divisi Packaging ada unit Penerimaan Sayur, Pengemasan Sayur, dan Processing Sayur. Divisi
Packaging bekerja berdasarkan sales order dari customer pada Divisi Penjualan.
Produk untuk customer retail hanya dikemas saja tidak ada proses pada sayuran selanjutnya. Pada produk yang diminta oleh
customer industri horeka menginginkan adanya food safety yaitu Hazard Analysis Critical Control Point HACCP, produk yang diminta
diolah terlebih dahulu yaitu dipotong-potong, dan bisa saja dicampur dengan sayuran lainnya yang kemudian dipack dalam satu kemasan.
Produk-produk fresh cut yang langsung dikonsumsi harus ada uji laboratorium yang sesuai dengan peraturan pemerintah untuk uji
mikrobiologi dan ada juga uji air untuk pencucian sayuran dengan standar air yang digunakan adalah air minum.
Beberapa faktor yang menyebabkan produk PT Saung Mirwan lebih mahal dari yang lain yaitu karena perusahaan menggunakan
sistem food safety, faktor kehilangan lebih besar pada sayuran yang dibeli pada tempat yang jauh dari packing house, transportasi ganda
karena sistem hanya memuat biaya pengiriman, dan ada biaya penyimpanan serta persediaan lebih besar.
Sayuran harus diperhatikan kebersihan dan suhu penyimpanan agar produk tetap baik. Kriteria penyimpanan sayuran yang dilakukan
oleh perusahaan dilakukan pada suhu 6-10ÂșC. Sayuran disimpan dalam ruang penyimpanan hasil produksi dengan suhu tertentu yaitu cold
storage yang dimiliki perusahaaan ada dua yaitu raw material storage dan end product storage.
4.1.5 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan