model yang diharapkan dapat menangkap keterkaitan antar variabel dalam sistem Nachrowi dan Usman, 2006.
2.7 Vector Error Correction Model VECM
Vector Error Correction Model VECM digunakan jika peubah- peubah yang ada bersifat tidak stasioner. Hal ini terjadi karena setiap bentuk
persamaan kointegrasi akan mempunyai error correction model yang disebabkan dalam jangka pendek pergerakan dari setiap peubah mungkin saja
akan menyimpang dari long-run-track-nya, misalnya karena adanya guncangan harga atau karena adanya faktor musim yang tidak menentu.
Apabila kedua data yang dianalisis tidak stasioner tetapi saling berkointegrasi, berarti ada hubungan jangka panjang atau keseimbangan
antara kedua variabel tersebut. Dalam jangka pendek ada kemungkinan terjadi ketidakseimbangan atau disekuilibrium. Karena adanya
ketidakseimbangan ini maka diperlukan adanya koreksi dengan model koreksi kesalahan.
2.8 Penelitian Terdahulu
Indrazakti 2011 meneliti tentang peramalan penjualan dengan menggunakan metode kointegrasi pada Safe 1, dan Cypergard 500 ml dan
100 ml di PT Chemigard, data kuantitatif yang digunakan berupa laporan penjualan pestisida pembasmi rayap serta data kualitatif berupa penjelasan
dan keterangan-keterangan. Model yang digunakan adalah model analisis Vector Error Correction Model VECM yang selanjutnya ada uji stabilitas
data, kemudian memiliki analisis lanjutan yaitu Impuls Respons Function IRF dan Forecasting Error Variance Decomposition FEVD untuk
mendapatkan peramalannya, yang terlebih dahulu harus dilakukan uji stasioneritas, penentuan lag optimal dan uji kointegrasi. Berdasarkan hasil uji
kointegrasi data yang diolah memiliki hubungan kointegrasi pada produk Safe 1 dan Cypegard 500 ml dan 100 ml, dan berdasarkan IRF dan FEVD hasil
ramalan ketiga produk tersebut untuk enam periode cenderung mengalami peningkatan walaupun adanya fluktuasi ringan dan produk yang berpengaruh
baik terhadap peningkatan penjualan semua produk adalah produk Cypegard
baik kemasan 500 ml maupun 100 ml. Sedangkan produk Safe 1 berpengaruh positif terhadap penjualan dirinya sendiri dan penjualan produk Cypegard 500
ml, tetapi berpengaruh negatif terhadap penjualan produk Cypegard 100 ml. Penelitian lain yang terkait, Widyasari 2010 meneliti tentang
kointegrasi harga beberapa komoditas pangan utama pasca krisis ekonomi di Pulau Sumatera dan Jawa dengan menggunakan metode analisis Vector
Autoregression VAR dan Vector Error Correction Model VECM yang
dalam penggunaannya dibedakan menurut pola datanya, terlebih dahulu diuji
menggunakan uji stasioneritas. Apabila data yang digunakan stasioner pada level nol maka digunakan metode analisis VAR dan apabila data yang
digunakan tidak stasioner pada level nol maka digunakan metode analisis VECM. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis kointegrasi
harga beberapa komoditas pangan utama di tingkat produsen dan tingkat konsumen, dan menganalisis apakah terdapat pemimpin harga komoditas
pangan utama di tingkat produsen dan tingkat konsumen. Hasil yang diperoleh dengan metode analisis VAR dan VECM menunjukkan terdapat
kointegrasi harga komoditas jagung, kacang tanah, dan ketela rambat di Pulau Sumatera dan Jawa pada tingkat produsen maupun konsumen.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Setiap perusahaan memilki tujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal secara berkelanjutan. Untuk itu, setiap perusahaan harus
merencanakan atau merancang dan memiliki strategi manajemen yang baik. Proses penyusunan perencanaan membutuhkan suatu prediksi atau perkiraan
yang tepat terhadap suatu proyeksi keadaan pada masa yang akan datang dengan mengacu pada keadaan atau kondisi saat ini.
Penelitian meramalkan beberapa komoditas sayuran dengan
menggunakan metode kointegrasi, sehingga hasil ramalan yang diperoleh dari masing-masing komoditas sayuran dapat melihat hubungan dan pengaruh
komoditas sayuran yang satu dengan lainnya. Tujuan dari penelitian ini salah satunya adalah mengetahui pola data dan metode peramalan penjualan terbaik
yang digunakan pada komoditas sayuran oleh PT Saung Mirwan untuk mencapai tujuan yang direncanakan dalam strategi pemasarannya. Langkah
dalam melakukan penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang relevan mengenai perusahaan dan data permintaan dan penjualan komoditas
sayuran yang terdapat pada PT Saung Mirwan untuk kurun waktu selama tiga tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis time series deret waktu dan metode analisis regresi,
sebelumnya akan dibuat plot pola data penjualan selama kurun waktu yang diteliti. Setelah data penjualan dianalisis maka selanjutnya akan dilakukan uji
kointegrasi pada data tersebut untuk mengetahui kestasioneran data yang diperoleh. Uji kointegrasi selesai maka tidak akan sulit untuk menentukan
metode peramalan yang akan digunakan dan cocok pada data yang dihasilkan, karena data penjualan yang bersifat stasioner maka model yang dapat
digunakan untuk analisis peramalan adalah Vector Autoregression VAR, sedangkan untuk data penjualan yang bersifat tidak stasioner maka model yang
dapat digunakan pada analisis peramalannya adalah Vector Error Correction