periode, tahun, dan lainnya. Data yang diperlukan untuk peramalan time series adalah nilai masa lalu dari suatu produk dianalisis pola data
tersebut apakah berpola trend, musiman, atau siklus. Meramalkan berdasarkan data time series berarti nilai masa depan yang diperkirakan
hanya dari nilai masa lalu dan bahwa peubah lain diabaikan, walaupun peubah-peubah lain tersebut mungkin sangat bermanfaat pada analisis.
Data deret waktu dapat dibedakan menjadi data deret waktu yang bersifat stasioner dan tidak stasioner. Data stasioner memiliki nilai rata-
rata dan variansi yang relatif konstan dari waktu ke waktu, sedangkan data yang tidak stasioner relatif bervariansi dari waktu ke waktu
Aritonang, 2002. Data time series dapat juga dibedakan menjadi empat komponen, yaitu trend, musim, siklus, dan variasi acak atau
random variation.
2.3 Teori Pemasaran
Menurut Kotler 2009, pemasaran berhubungan dengan
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Setiap orang mungkin bisa menghasilkan produk, tetapi tidak semua bisa
menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dengan harga yang murah dan memuaskan. Pemasaran di sini adalah suatu proses
yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain yaitu pelanggan. Pemasaran merupakan seni dalam menjual suatu produk yang dihasilkan oleh
individu, kelompok, maupun organisasi dalam hal ini perusahaan. Pemasaran tidak hanya fokus pada penjualan produk, tetapi untuk dapat mengetahui dan
memahami keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga produk diterima dan cocok dengannya dan selanjutnya memberikan pelayanan lain atas
produknya. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci utama untuk mencapai
tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan,
dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Pemasar harus terampil dalam mengelola permintaan yang berasal dari
individu dan masyarakat, berupaya untuk memengaruhi level, waktu, dan komposisi permintaan. Produk yang dipasarkan oleh pemasar bisa berupa
barang, jasa, acara khusus atau event, pengalaman, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan gagasan. Pemasar dapat beroperasi
dalam empat tempat pasar yang menjadi targetnya yaitu konsumen, bisnis, global, dan nirlaba.
2.4 Peramalan Penjualan
Peramalan yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya hasilnya akan berimplikasi pada peramalan penjualan. Teknik dan metode analisa yang
sangat erat kaitannya dengan perencanaan atau peramalan, khususnya disini tentang permintaan atau penjualan. Hal ini disebabkan oleh maksud dan
tujuan dari suatu analisa kegiatan usaha yang menitikberatkan pada mengkaji situasi dan kondisi sekarang dengan situasi dan kondisi pada masa yang akan
datang Aritonang, 2002. Kegiatan peramalan tersebut untuk melihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang mengenai penjualan sayuran.
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang Assauri, 1984.
Peramalan bisa mempengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya di masa yang akan datang, keberhasilannya yang diperoleh dari kebijakan
yang diterapkan dan dilaksanakan. Jadi, dalam menentukan kebijakan perlu diperkirakan peluang yang ada dan ancaman yang mungkin terjadi serta harus
dihadapi dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan, kelemahan bukan menjadi hambatan bagi perusahaan untuk tetap menjalankan usahanya. Dalam
usaha untuk mengetahui atau melihat yang terjadi di masa depan, peramalan dibutuhkan untuk menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu
kebutuhan akan sesuatu timbul, sehingga dapat dipersiapkan kebijakan atau langkah – langkah tindakan yang perlu dilakukan Aritonang, 2002.
Sebagian besar perusahaan membutuhkan hasil peramalan penjualan untuk dapat memprediksi kebutuhan sumber daya yang akan diproduksi untuk
menghasilkan produk yang nantinya akan ditawarkan kepada pelanggannya. Peramalan yang dilakukan perusahaan tidak hanya untuk jangka pendek saja
tetapi juga jangka panjang. Oleh karena itu, peramalan penjualan merupakan hal yang penting dan strategis dilakukan oleh perusahaan agar dapat
memprediksi dan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang di dalam perusahaan. Peramalan yang dilakukan oleh manajemen
puncak biasanya melihat faktor-faktor baik internal maupun eksternal, tetapi sebagian besar akan dipengaruhi oleh faktor eksternalnya, seperti kondisi
ekonomi, kondisi politik, kondisi sosial, perubahan teknologi, dan lingkungan eksternal lainnya yang secara strategis mempengaruhi kinerja perusahaan.
Hasil ramalan penjualan manajemen puncak yang nantinya akan digunakan oleh seluruh bagian perusahaan yang dijadikan sebagai acuan untuk
penganggaran dan perencanaan produk yang hasilnya harus benar-benar diimplementasikan.
Menurut Sugiarto dan Harijono 2000, peramalan penjualan jangka panjang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam keputusan pengembangan
produk baru, penambahan lini produk dan juga keputusan untuk mengurangi jumlah produk yang dihasilkan atau dipasarkan. Selain itu ramalan penjualan
jangka panjang juga sangat menentukan dalam proses penganggaran modal, pembukaan daerah pemasaran baru, pengambilalihan perusahaan lain,
pengembangan saluran distribusi baru dan keputusan-keputusan strategis lainnya. Sedangkan pada jangka pendek perusahaan melakukan peramalan
juga terhadap permintaan dan penjualan untuk setiap produk per daerah geografis dan konsumen yang menjadi target pemasaran perusahaan,
perencanaan periklanan, rekrutmen sales force dan berbagai strategi pemasaran yang dapat dibuat peramalannya, perencanaan jadwal produksi,
perencanaan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan, rekrutmen tenaga kerja, prediksi arus kas, tingkat komposisi biaya dan pendapatan, dan lain
sebagainya.
2.5 Kestasioneran Data