Forecast Error of Cauliflower Kembang kol

Impuls Response Function IRF untuk ketiga komoditas ketika tomat beef diguncang dapat dilihat pada Lampiran 17.

4.2.8 Forecast Error Variance Decomposition FEVD

Analisis dengan Forecast Error Variance Decomposition FEVD ini dapat menginformasikan mengenai ramalan dari variabel yang digunakan. Kemudian untuk mengetahui seberapa besar persen variasi sisaan suatu variabel yang dijelaskan oleh setiap sisaan masing- masing variabel dan sisaan variabel lain pada tahapan periode ramalan ke depan dalam model yang diaplikasikan. Tabel yang dijelaskan selanjutnya menunjukkan hasil variasi masing-masing variabel endogen oleh variabel endogen lainnya. Hasil dari uji Forecast Error Variance Decomposition FEVD dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 18.

1. Forecast Error of Cauliflower Kembang kol

Variabilitas data ramalan dapat diukur dengan peramalan kesalahan standar atau forecast standar error ditambah dengan nilai prediksi dari garis persamaan regresi. Persamaan regresi beda kala yang diperoleh dari pemodelan VECM untuk variabel kembang kol adalah : KKOL = 158 + 0,465 LAGKOL - 0,099 LAGLH + 0,327 LH + 0,062 LAGTR + 0,0185 TR Hasil dari persamaan regresi tersebut dapat mengetahui nilai prediksi permintaan kembang kol. Setelah mendapatkan persamaan regresi dapat menghitung nilai ramalannya. Tabel 9 berikut ini merupakan hasil ramalan satu tahun ke depan dari periode ke 31 Juli 2011 sampai dengan periode ke 42 Juni 2012 dengan satuan kilogram di setiap nilainya. Tabel 9. Hasil Peramalan Kembang Kol Periode Forecast SE Nilai Persamaan Nilai Forecast Nilai Aktual Keakuratan 31 ±342 1044 702 1386 579 tidak akurat 32 ±451 1147 696 1598 410 tidak akurat 33 ±554 1195 641 1749 354 tidak akurat 34 ±688 1222 534 1910 361 tidak akurat 35 ±795 1263 468 2058 591 Akurat 36 ±893 1323 430 2216 409 tidak akurat 37 ±992 1399 407 2391 38 ±1067 1481 414 2548 39 ±1124 1566 442 2690 40 ±1177 1650 473 2827 41 ±1218 1732 514 2950 42 ±1251 1811 560 3062 Tabel 9 hasil peramalan, dilihat dari nilai persamaan atau nilai prediksi sementara dari variabel kembang kol mengalami peningkatan. Nilai ramalan yang cenderung meningkat di setiap periodenya sampai dengan periode ke 42 Juni 2012. Nilai aktual selama periode ke 31 sampai dengan periode 34 tidak berada dalam rentang nilai forecast, sedangkan pada periode ke 35 nilai aktualnya berada pada nilai forecast, tetapi periode ke 36 nilai aktulanya kembali tidak berada pada rentang nilai forecast. Hal ini menunjukkan bahwa hitungan ramalan yang telah dilakukan menghasilkan nilai ramalan yang akurat dan tidak akurat. Nilai aktual yang tidak berada pada rentang nilai ramalan ini karena periode tersebut perusahaan memang melakukan pengurangan permintaan. Harga yang diminta oleh customer retail tidak bisa masuk ke dalam harga jual perusahaan dan adanya kompetisi harga dengan pesaing, sehingga perusahaan melakukan pengurangan permintaan terhadap komoditas kembang kol tersebut. Untuk peramalan enam periode berikutnya yaitu dari periode ke 37 sampai dengan periode ke 42 perusahaan dapat menentukan target permintaan terhadap penjualan komoditas kembang kol pada rentang nilai forecast. Untuk melihat lebih jelas perbedaan nilai aktual dan nilai forecast dapat melihat Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. Nilai Aktual dan Nilai Forecast Kembang kol Penelitian ini juga melakukan analisis peramalan dengan teknik dan metode peramalan lain untuk membandingkan hasil ramalan yang didapatkan. Hasil peramalan dengan metode pemulusan eksponensial Winter’s menghasilkan nilai kesalahan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode peramalan analisis tren dan time series decomposition. Nilai hasil ramalan dapat dilihat pada Lampiran 20. Hasil ramalan dengan metode pemulusan eksponensial Winter’s untuk satu tahun ke depan pada enam periode pertama nilai aktualnya semua berada pada rentang nilai forecast, sehingga nilai ramalannya akurat. Metode tersebut lebih sensitif terhadap tren dan pola musiman yang ada pada data kembang kol dari periode Januari 2009 sampai periode Desember 2011. Hasil peramalannya berfluktuatif dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan peningkatan periode ramalan pada penelitian. Bila dibandingkan hasilnya dengan menggunakan pendekatan kointegrasi, metode pemulusan eksponensial Winter’s lebih sensitif terhadap tren yang terdapat pada data komoditas kembang kol.

2. Variance Decomposition of Cauliflower Kembang kol