Status Kepemilikan Lahan Luas Lahan Usia

61 Tabel 9. Karakteristik Responden Petani Jambu Biji di Kecamatan Tanah Sareal Tahun 2009 No. Karakteristik Responden Jumlah Petani Persentase 1. Status Kepemilikan Lahan a. Milik sendiri b. Sewa c. Milik sewa 5 19 8 16 59 25 2. Luas Lahan a. 0,5 ha b. 0,5 – 1 ha c. 1 ha 23 6 3 72 19 9 3. Usia a. 25 – 35 tahun b. 36 – 45 tahun c. 46 – 55 tahun d. ≥ 55 tahun 4 12 13 3 13 38 41 9 4. Tingkat Pendidikan a. Tidak tamat SD b. Tamat SD c. Tamat SMP d. Tamat SMA 8 16 7 1 25 50 22 3 5. Pengalaman Bertani Jambu biji a. 1 – 5 tahun b. 6 – 10 tahun c. 10 tahun 8 16 8 25 50 25 6. Kepemilikan Jumlah Pohon a. 100 pohon b. 100 – 300 c. 301 – 500 d. 500 9 15 4 4 28 47 13 13 7. Umur Pohon a. 1 – 3 b. 4 – 5 c. 5 4 13 15 13 41 47

5.3.1. Status Kepemilikan Lahan

Sebanyak 19 orang responden bertindak sebagai penyewa lahan dalam usahatani jambu biji di Kecamatan Tanah Sareal. Artinya sebagian besar petani 59 persen menggunakan lahan untuk usahatani dengan membayar biaya sewa lahan setiap tahunnya. Besarnya biaya sewa lahan bergantung pada produktivitas lahan, lokasi, dan luas lahan. Petani yang mengusahakan lahan pribadinya untuk 62 usahatani jambu biji hanya sekitar 16 persen saja atau sekitar lima orang dari total responden. Adapula petani yang bertindak sebagai penyewa lahan, namun mereka juga memiliki lahan milik sendiri untuk usahatani jambu biji, yaitu sekitar 25 persen atau 8 orang. Total luas lahan sewa yaitu sebesar 12,35 Ha dan luas lahan milik pribadi sekitar 2,42 Ha. Status kepemilikan lahan nantinya akan berpengaruh pada tingkat penerimaan yang diperoleh petani.

5.3.2. Luas Lahan

Luas areal rata-rata usahatani jambu biji getas merah di daerah penelitian adalah 0,48 Ha. Sebagian besar petani 72 persen menguasai lahan seluas kurang dari 0,5 Ha. Petani yang menguasai lahan lebih dari 1 Ha hanya sekitar 9 persen atau 3 orang dari total keseluruhan responden. Sisanya yaitu 19 persen atau sebanyak 6 orang petani menguasai lahan pada interval 0,5 – 1 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih memiliki keterbatasan dalam penguasaan lahan untuk usahatani jambu biji.

5.3.3. Usia

Penggolongan usia dibagi menjadi empat interval, yaitu usia antara 26 – 35, 36 - 45, 46 – 55, dan lebih dari 55 tahun. Usia petani responden mayoritas antara 46 hingga 55 tahun dengan jumlah 13 orang atau 41 persen, skala usia antara 36 – 45 tahun sejumlah 12 orang dan usia antara 26 – 35 tahun sejumlah 4 orang. Petani dengan usia lebih dari 55 tahun menempati persentase paling sedikit, yaitu 9 persen dari total petani responden. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa usia petani responden masih berada pada usia produktif. Pada usia ini, biasanya petani masih memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usahataninya, karena terdapat dorongan kebutuhan yang tinggi. 63

5.3.4. Tingkat Pendidikan