Harga Bayangan Faktor Domestik Harga Bayangan Nilai Tukar Uang

45

4.3.3.3. Harga Bayangan Faktor Domestik

a Lahan Harga sosial lahan ditentukan menurut social opportunity cost lahan, yaitu pendapatan yang diperoleh apabila lahan ditanam oleh komoditi alternatif terbaiknya. Namun cara ini sulit dilakukan dan akan memakan waktu karena peneliti juga harus menganalisis pendapatan usahatani komoditi alternatifnya. Harga bayangan lahan didekati dengan harga sewa lahan karena sistem sewa- menywa lahan telah berkembang, artinya banyak petani yang mau menyewa atau menyewakan lahannya pada pihak lain untuk usahatani lainnya, sehingga pasar lahan diasumsikan berkerja dalam kondisi bersaing sempurna Pearson et. al, 2005. b Tenaga Kerja Harga tenaga kerja diklasifikasikan menjadi tenaga kerja terampil dan tidak terampil. Dalam penelitian ini upah tenaga kerja finansial sama dengan upah tenaga kerja bayangan, karena seluruh tenaga kerja yang digunakan adalah tenaga kerja tidak terampil dan para peneliti berpendapat tidak ada divergensi di pasar tenaga kerja pertanian tidak terampil di pedesaan. Tingkat upah ditentukan sama dengan upah tenaga kerja luar keluarga Pearson et. al, 2005. Upah tenaga kerja pertanian dihitung berdasarkan satuan hari kerja pria HKP, dimana dalam satu HKP adalah delapan jam dan seharga Rp 35.000HKP. c Bunga Modal Tingkat bunga modal diperlukan dalam menghitung biaya tunai yang dikeluarkan dalam proses produksi. Modal yang digunakan oleh petani pada penelitian ini seluruhnya menggunakan modal sendiri. Menurut Pearson et.al 46 2005, untuk menghitung harga bayangan bunga modal digunakan pendekatan suku bunga di negara berkembang lainnya Malaysia dan ditambahkan tingkat inflasi dalam negeri yaitu 2,09 persen.

4.3.3.4. Harga Bayangan Nilai Tukar Uang

Penentuan harga sosial nilai tukar uang digunakan rumus menurut Squire dan van der Tak 1975 dalam Gittinger 1986, yaitu: SER t = OER t SCF t Dimana: SERt = Shadow Exchange Rate tahun ke-t Nilai Tukar Bayangan, RpUS OERt = Official Exchange Rate tahun ke-t Nilai Tukar Resmi, RpUS SCFt = Standard Convertion Factor tahun ke-t Faktor Konversi Standar Nilai SCF ditentukan berdasarkan formulasi sebagai berikut Rosegrant, 1987 dalam Gittinger, 1986: SCF t = X t+ M t X t − Tx t + M t − Tm t Dimana: SCFt = Faktor Konversi Standar tahun ke-t Mt = Nilai Impor tahun ke-t Rp Tmt = Pajak Impor tahun ke-t Rp Xt = Nilai Ekspor tahun ke-t Rp Txt = Pajak Ekspor tahun ke-t Rp

4.4. Matriks Analisis Kebijakan Policy Analysis Matrix

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis matriks kebijakan Policy Analysis Matrix. PAM terdiri dari matriks yang disusun berdasarkan hasil analisis finansial privat dan analisis ekonomi sosial. Penerimaan dan biaya produksi pada harga finansial dan harga sosial dibagi menjadi komponen tradable asing dan nontradable domestik. Input yang digunakan seperti pupuk, pestisida, peralatan pertanian, dan lain-lain dipisahkan menjadi input yang dapat