23 Gambar 8. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta suhu kerut
Hasil analisis ragam pada pengujian seluruh perlakuan Ts menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam molen dan waktu oksidasi di luar molen tidak memberikan pengaruh
yang berbeda nyata terhadap Ts, begitu pula dengan interaksi antara kedua faktor Lampiran 7. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan percobaan pada semua sampel telah memberikan pengaruh
penyamakan terhadap kulit, akan tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Ts. Reaksi oksidasi minyak yang dihasilkan oleh kombinasi perlakuan waktu oksidasi memberikan
pengaruh yang hampir sama terhadap Ts. Pada penyamakan minyak menggunakan minyak biji karet, bahan aktif dalam reaksi
oksidasi dapat dimodelkan dengan asam linoleat, karena sebagian besar asam lemak tidak jenuh penyusun minyak biji karet adalah asam linoleat. Asam linoleat akan mengalami oksidasi
membentuk linoleat hidroperoksida. Hidroperoksida yang terbentuk selanjutnya mengalami degradasi sekunder yang akan membentuk senyawa-senyawa hidrokarbon dengan berat molekul
yang lebih rendah melalui reaksi polimerisasi. Asam linoleat,
CH
3
CH
2 4
CH=CHCH
2
CH=CHCH
2 7
COOH, diketahui dapat berpolimerisasi. Ikatan-ikatan hidrokarbon terpolimerisasi kemudian akan membentuk matriks polimer di dalam matriks
kolagen yang akan menahan struktur serat kolagen terpisahberjauhan dan menjadi lebih renggang, sehingga dapat memberikan efek penyamakan minyak yaitu berupa kulit samoa yang
lembut, halus, serta lebih mudah mengerut bila dibandingkan dengan kulit samak aldehida.
4.2.1.3 Daya Serap Air
Daya serap air merupakan kemampuan kulit untuk mengabsorpsi air ml per satuan bobot kulit gram dan hasilnya dinyatakan dalam persen. Daya serap air merupakan parameter
terpenting dalam menentukan mutu kulit samoa, karena penggunaan utama kulit samoa adalah sebagai alat pencuci dan pengering yang memiliki kelebihan, yaitu kapasitas mengabsorpsi air
yang tinggi. Semakin tinggi daya serap air kulit samoa, maka akan semakin baik mutunya. Pengukuran daya serap air dilakukan pada waktu 2 jam dan 24 jam pertama, sesuai dengan
SNI. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa daya serap air pada waktu 2 jam pertama berada pada kisaran 291.36-357.62 Gambar 9. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa daya serap
air 2 jam dipengaruhi oleh waktu oksidasi di dalam molen, sedangkan waktu oksidasi di luar 10
20 30
40 50
60 70
80
4 6
8
Suhu K e
r ut
o
C
Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam
1 hari 2 hari
3 hari
Waktu Oksidasi di Luar Molen
24 molen dan interaksi antara kedua faktor tidak berpengaruh nyata terhadap nilai daya serap air
yang dihasilkan Lampiran 8. Berdasarkan uji lanjut wilayah berganda Duncan, terlihat bahwa perlakuan waktu oksidasi
4 jam di dalam molen memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan waktu oksidasi 6 jam. Waktu oksidasi 4 jam memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 344.02 Lampiran 8. Hal ini dapat
disebabkan semakin lama waktu oksidasi di dalam molen dapat mengakibatkan reaksi oksidasi lebih banyak terjadi pada permukaan kulit, sehingga pada saat kulit dioksidasi di udara terbuka
luar molen, oksigen dari udara tidak dapat mengoksidasi minyak pada lapisan terdalam kulit karena terhalang oleh hasil oksidasi minyak yang banyak terdapat di permukaan kulit.
Gambar 9. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta daya serap air 2 jam
Pengukuran daya serap air pada waktu 24 jam pertama memberikan hasil bahwa daya serap air berada pada kisaran 316.19-400.36 Gambar 10. Hasil analisis ragam menunjukkan
bahwa daya serap air 24 jam tidak dipengaruhi oleh waktu oksidasi di dalam molen, waktu oksidasi di luar molen, serta interaksi antara kedua faktor Lampiran 9. Hal ini dikarenakan
penyerapan air yang cukup lama yaitu selama 24 jam telah mengakibatkan kulit cukup jenuh terhadap air, sehingga kemampuan kulit untuk menyerap air pada masing-masing perlakuan tidak
lagi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai daya serap. 50
100 150
200 250
300 350
400
4 6
8
D aya
S e
r ap
A ir
Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam
1 hari 2 hari
3 hari
Waktu Oksidasi di Luar Molen
25 Gambar 10. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta daya serap air
24 jam Secara keseluruhan, nilai daya serap air kulit samoa pada penelitian ini telah memenuhi
SNI 06-1752-1990 BSN, 1990, yaitu daya serap air minimal 100 untuk waktu 2 jam pertama dan 200 untuk waktu 24 jam pertama. Jika dibandingkan nilai daya serap air antara waktu
pengujian 2 jam dan 24 jam maka dapat dilihat bahwa nilai daya serap air dengan waktu uji 24 jam lebih tinggi dibandingkan nilai daya serap air dengan waktu uji 2 jam. Hal ini disebabkan
semakin lama waktu penyerapan semakin lama waktu kontak kulit dengan air, maka akan semakin banyak air yang diserap sampel sampai pada titik tertentu saat kulit tersebut sudah jenuh
oleh air dan tidak terjadi penyerapan air lagi.
4.2.1.4 Kekuatan Sobek