12
III. METODE PENELITIAN
3.1 BAHAN DAN ALAT
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas bahan baku utama dan bahan pembantu. Bahan baku utama yang digunakan adalah kulit kambing pikel dan minyak biji karet
sebagai bahan penyamak. Bahan pembantu adalah bahan-bahan kimia yang digunakan selama proses penyamakan dan analisis kimia minyak dan kulit. Bahan pembantu penyamakan adalah degreaser
soaking agent, natrium formiat, natrium karbonat Na
2
CO
3
, hidrogen peroksida H
2
O
2
, NaCl, dan Relugan GT50. Bahan pembantu analisis minyak dan kulit adalah alkohol 95, KOH 0.1 N dan 0.5
N, indikator PP, KI 15, indikator pati, natrium tiosulfat, aquades, HCl 0.5 N, heksan, khloroform, dan larutan Wijs.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas alat penyamak, alat analisis minyak dan kulit tersamak, dan alat ukur fisik kulit. Alat yang digunakan selama penyamakan adalah molen
drum berputar, alat stacking, mesin buffing, mesin shaving, mesin sammying, toggle dryer, dan kuda-kuda penjemur kulit. Alat untuk analisis kimia adalah grinder, shaker, oven, desikator, tanur,
timbangan, pH meter, kertas saring, gelas ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, labu ukur, dan buret. Alat ukur fisik kulit adalah thickness gauge, kubelka glass apparatus, tensile strength tester, jangka
sorong, mistar, dan gunting. Foto-foto peralatan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2 WAKTU DAN TEMPAT
Penelitian dilaksanakan selama lima bulan, yaitu mulai bulan Maret sampai dengan Juli 2011. Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian ini adalah Laboratorium Penyamakan Kulit,
Laboratorium DIT, Laboratorium Pengawasan Mutu, dan Laboratorium Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Pertanian Fateta IPB; Laboratorium UTM Instron Departemen Teknologi Hasil
Hutan Fahutan IPB; dan Unit Zoologi LIPI Cibinong Bogor.
3.3 METODE PENELITIAN
3.3.1 Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah karakterisasi minyak biji karet yang akan digunakan sebagai bahan penyamak. Karakterisasi tersebut meliputi analisis bilangan asam, kadar
asam lemak bebas, bilangan iod, bilangan peroksida, bilangan penyabunan, warna, dan bobot jenis. Prosedur analisis minyak biji karet disajikan pada Lampiran 2.
3.3.2 Penelitian Utama
3.3.2.1 Penyamakan Awal Aldehida
Penyamakan awal dilaksanakan dengan mengikuti metode yang dilakukan oleh Suparno et al. 2009a, seperti yang tersaji pada Tabel 2. Proses penyamakan awal dimulai dengan pencucian kulit
13 pikel dengan menggunakan drum berputar molen. Sebelum dicuci, kulit ditimbang untuk
menentukan jumlah bahan pencuci yang akan digunakan sesuai dengan persentase yang sudah ditetapkan. Persentase bahan yang akan digunakan berbasis bobot total bahan kulit pikel. Kulit pikel
dicuci dengan menggunakan NaCl sebanyak 8 dan air sebanyak 200. Selanjutnya, kulit pikel yang telah bercampur dengan bahan pencuci diputar di dalam molen selama 20 menit. Kecepatan putaran
drum pada proses penyamakan awal dan penyamakan minyak adalah sebesar 12 rpm. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan air hasil pencucian dan menggantinya dengan bahan
pencuci baru, yaitu 10 NaCl dan 100 air. Molen kemudian diputar kembali selama 10 menit. Setelah pemutaran selesai, pengecekan pH dilakukan dengan standar nilai sebesar 3. Selanjutnya,
ditambahkan bahan pretanning yaitu Relugan GT50 sebanyak 3 dari bobot bahan. Relugan yang ditambahkan sebelumnya diencerkan dalam 9 air dan dimasukkan ke dalam molen dengan tiga kali
tahap pemasukan setiap 15 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama 30 menit dengan kecepatan putaran yang sama yaitu 12 rpm. Penambahan bahan berikutnya adalah 1 natrium formiat. Natrium
formiat diencerkan dalam air dengan perbandingan 1:10 air 10. Penambahan tersebut dilakukan dengan empat tahap pemasukan dengan selang waktu 10 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama
20 menit. Selanjutnya, ditambahkan Na
2
CO
3
sebanyak 2 yang telah dilarutkan dalam air sebanyak 10. Penambahan dilakukan dengan tiga kali tahap pemasukan setiap selang waktu 15 menit. Selain
itu, air ditambahkan sebanyak 10 dan selanjutnya dilakukan pemutaran drum kembali selama 60 menit. Setelah pemutaran selesai, dilakukan pengecekan pH dengan nilai standar sebesar 8. Jika pH
yang terukur kurang dari 8 maka perlu ditambahkan Na
2
CO
3
kembali. Tahap selanjutnya adalah pemeraman kulit selama 24 jam. Setelah itu, kulit di-shaving menggunakan mesin shaving dengan
tujuan untuk mengurangi ketebalan kulit dan menghilangkan lapisan grain pada kulit. Diagram alir proses penyamakan awal disajikan pada Lampiran 3.
3.3.2.2 Penyamakan Minyak