13 pikel dengan menggunakan drum berputar molen. Sebelum dicuci, kulit ditimbang untuk
menentukan jumlah bahan pencuci yang akan digunakan sesuai dengan persentase yang sudah ditetapkan. Persentase bahan yang akan digunakan berbasis bobot total bahan kulit pikel. Kulit pikel
dicuci dengan menggunakan NaCl sebanyak 8 dan air sebanyak 200. Selanjutnya, kulit pikel yang telah bercampur dengan bahan pencuci diputar di dalam molen selama 20 menit. Kecepatan putaran
drum pada proses penyamakan awal dan penyamakan minyak adalah sebesar 12 rpm. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan air hasil pencucian dan menggantinya dengan bahan
pencuci baru, yaitu 10 NaCl dan 100 air. Molen kemudian diputar kembali selama 10 menit. Setelah pemutaran selesai, pengecekan pH dilakukan dengan standar nilai sebesar 3. Selanjutnya,
ditambahkan bahan pretanning yaitu Relugan GT50 sebanyak 3 dari bobot bahan. Relugan yang ditambahkan sebelumnya diencerkan dalam 9 air dan dimasukkan ke dalam molen dengan tiga kali
tahap pemasukan setiap 15 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama 30 menit dengan kecepatan putaran yang sama yaitu 12 rpm. Penambahan bahan berikutnya adalah 1 natrium formiat. Natrium
formiat diencerkan dalam air dengan perbandingan 1:10 air 10. Penambahan tersebut dilakukan dengan empat tahap pemasukan dengan selang waktu 10 menit. Pemutaran drum dilanjutkan selama
20 menit. Selanjutnya, ditambahkan Na
2
CO
3
sebanyak 2 yang telah dilarutkan dalam air sebanyak 10. Penambahan dilakukan dengan tiga kali tahap pemasukan setiap selang waktu 15 menit. Selain
itu, air ditambahkan sebanyak 10 dan selanjutnya dilakukan pemutaran drum kembali selama 60 menit. Setelah pemutaran selesai, dilakukan pengecekan pH dengan nilai standar sebesar 8. Jika pH
yang terukur kurang dari 8 maka perlu ditambahkan Na
2
CO
3
kembali. Tahap selanjutnya adalah pemeraman kulit selama 24 jam. Setelah itu, kulit di-shaving menggunakan mesin shaving dengan
tujuan untuk mengurangi ketebalan kulit dan menghilangkan lapisan grain pada kulit. Diagram alir proses penyamakan awal disajikan pada Lampiran 3.
3.3.2.2 Penyamakan Minyak
Penyamakan minyak dilakukan dengan menggunakan metode yang dimodifikasi dari Suparno et al. 2009a, seperti yang tersaji pada Tabel 3. Modifikasi yang dilakukan adalah waktu oksidasi
pada tahap penyamakan lanjutan 4 jam, 6 jam, dan 8 jam dan tahap oksidasi di toggle 1 hari, 2 hari, dan 3 hari.
Setiap kulit yang telah di-shaving kemudian ditimbang untuk diketahui bobotnya. Bobot tersebut yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan persentase bahan-bahan yang akan
digunakan dalam penyamakan. Kulit yang telah ditimbang selanjutnya dimasukkan ke dalam molen untuk proses pencucian ulang dengan menggunakan air sebanyak 200. Penambahan dan
penggantian air sebanyak tiga kali dengan selang waktu 10 menit. Setelah selesai, air pencucian dibuang dan diganti dengan air yang baru sebanyak 100 dan Na
2
CO
3
sebanyak 0.5, kemudian diputar selama 10 menit. Setelah itu, dilakukan pengecekan pH dengan standar nilai pH 8-9. Proses
selanjutnya adalah penirisan kulit pada kuda-kuda selama 1 jam dan dilanjutkan dengan setting out, yaitu proses untuk menghilangkan air yang masih tersisa pada kulit.
Kulit yang telah di-setting out selanjutnya disamak dengan menggunakan bahan penyamak yang merupakan campuran antara minyak biji karet sebanyak 30, natrium karbonat sebanyak 0.5,
dan air sebanyak 1.5. Penyamakan dilakukan dengan mengoleskan bahan penyamak secara merata ke seluruh permukaan kulit, selanjutnya kulit diperam selama 24 jam pada kotak penyimpan kulit.
Pada hari kedua setelah 24 jam pemeraman, kulit kemudian diputar di dalam molen selama 8 jam untuk penetrasi minyak ke dalam kulit. Setelah itu, dilakukan penambahan hidrogen peroksida
H
2
O
2
sebanyak 6 yang telah dilarutkan dalam 70 air. Perhitungan masing-masing persentase
14 tersebut disesuaikan dengan bobot minyak biji karet yang digunakan. Molen kemudian diputar dengan
kecepatan 12 rpm selama 4 jam, 6 jam, dan 8 jam. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan kulit dari dalam molen kemudian membentangkan atau menggantungnya pada toggle dryer selama 1 hari, 2
hari, dan 3 hari. Hal ini bertujuan agar minyak yang menempel pada kulit dapat teroksidasi. Setelah penggantungan selama 1 hari, 2 hari, atau 3 hari, kulit kemudian dicuci melalui dua
tahap pencucian dalam molen. Pencucian pertama menggunakan air sebanyak 300, natrium karbonat sebanyak 4, dan degreaser sebanyak 2. Pemutaran drum dilakukan selama 60 menit. Selanjutnya,
bahan pencuci tersebut dikeluarkan dan diganti dengan air sebanyak 1000 lalu pemutaran molen dilanjutkan selama 15 menit. Setelah pemutaran selesai, air cucian dibuang dan kulit dikeluarkan dari
molen untuk kemudian di-setting out. Pada tahap pencucian kedua, kulit yang telah di-setting out dimasukkan kembali ke dalam molen dan dilakukan penambahan air sebanyak 1000, natrium
karbonat sebanyak 2, dan degreaser sebanyak 1. Molen kemudian diputar selama 60 menit. Selanjutnya, bahan pencuci tersebut dikeluarkan dan diganti dengan air sebanyak 1000 dan
pemutaran molen dilanjutkan selama 15 menit. Setelah pemutaran selesai, air cucian dibuang dan kulit dikeluarkan dari molen untuk kemudian di-setting out.
Kulit yang telah dicuci kemudian dikeringkan dalam ruangan dengan cara digantung selama 2x24 jam. Setelah kulit tersebut kering, selanjutnya kulit diketun menggunakan alat stacking dengan
tujuan agar kulit menjadi lemas dan lentur. Pada tahap terakhir dilakukan proses buffing. Proses ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan kulit terutama lapisan grain pada kulit. Selain itu, buffing
juga ditujukan untuk mengurangi ketebalan kulit, sehingga sesuai dengan tujuan pembuatan produk akhirnya. Diagram alir proses penyamakan minyak disajikan pada Lampiran 4.
Tabel 2. Proses penyamakan awal kulit Suparno et al., 2009a
Proses Bahan Kimia
Jumlah kulit pikel
bb Waktu
Keterangan
Penimbangan
Pencucian 1 NaCl
8-10 20 menit
Derajat Baumé diukur min. 8
o
Baumé, jika kurang dari 8 maka
ditambahkan NaCl Air
200
Pencucian 2 NaCl
8-10
10 menit • Diukur min. 8
o
Baumé, jika kurang dari 8
maka ditambahkan
NaCl • pH dicek min. 3,
jika kurang maka ditambahkan
asam formiat Air
100
15 Tabel 2. Proses penyamakan awal kulit Suparno et al., 2009a Lanjutan
Proses Bahan Kimia
Jumlah kulit pikel
bb Waktu
Keterangan
Pretanning Glutaraldehida
Relugan GT50 3
3x15 menit + 30 menit
Relugan GT50 diencerkan dengan
air, perbandingan 1:3
Air 9
Natrium formiat 1
4x10 menit + 20 menit
Natrium formiat diencerkan dengan
air, perbandingan 1:10
Air 10
Natrium karbonat 2
3x15 menit Air
10
Air 10
1 jam pH dicek min. 8,
jika kurang maka ditambahkan
natrium karbonat Shaving
Ketebalan 0.8-0.9 mm
Tabel 3. Proses penyamakan minyak modifikasi dari Suparno et al., 2009a
Proses Bahan Kimia
Jumlah kulit shaving
bb Waktu
Keterangan
Penimbangan Pencucian 1
Air 200
3x10 menit Air cucian dibuang
Prapenyamakan ulang
Natrium karbonat 0.5
10 menit pH dicek, nilai
standar: 8-9 Air
100 Penirisan
1 jam Setting out
Penyamakan minyak Minyak biji karet
30 Penyamakan yaitu
dengan mengoleskan
bahan penyamak pada kulit
Natrium karbonat 0.5
Air 1.5
16 Tabel 3. Proses penyamakan minyak modifikasi dari Suparno et al., 2009a Lanjutan
Proses Bahan Kimia
Jumlah kulit shaving
bb Waktu
Keterangan
Pemeraman Semalam
Disimpan dan didiamkan
Penetrasi minyak 8 jam
Diputar di dalam molen
Penyamakan lanjutan
H
2
O
2
6 dari minyak biji
karet 4 jam, 6
jam, dan 8 jam
Diputar di dalam molen
Air 70 dari
minyak biji karet
Oksidasi di toggle 1 hari, 2
hari, atau 3 hari
Dibentangkan pada toggle dryer
Pencucian 2 Air
300 60 menit
• Digunakan air hangat 40
o
C • Air sisa cucian
dibuang Natrium karbonat
4 Degreaser
2
Pencucian 3 Air
1000 15 menit
• Digunakan air hangat 40
o
C • Air sisa cucian
dibuang Setting out
Pencucian 4 Air
1000 60 menit
• Digunakan air hangat 40
o
C • Air sisa cucian
dibuang Natrium karbonat
2 Degreaser
1
Pencucian 5 Air
1000 15 menit
• Digunakan air hangat 40
o
C • Air sisa cucian
dibuang Setting out
Pengeringan 2x24 jam
Stacking
17 Tabel 3. Proses penyamakan minyak modifikasi dari Suparno et al., 2009a Lanjutan
Proses Bahan Kimia
Jumlah kulit shaving
bb Waktu
Keterangan
Buffing Ketebalan 0.3-1.2
mm SNI 06-1752- 1990
3.3.2.3 Analisis Karakteristik Kulit Samoa