Kekuatan Sobek Sifat Fisik Kulit

25 Gambar 10. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta daya serap air 24 jam Secara keseluruhan, nilai daya serap air kulit samoa pada penelitian ini telah memenuhi SNI 06-1752-1990 BSN, 1990, yaitu daya serap air minimal 100 untuk waktu 2 jam pertama dan 200 untuk waktu 24 jam pertama. Jika dibandingkan nilai daya serap air antara waktu pengujian 2 jam dan 24 jam maka dapat dilihat bahwa nilai daya serap air dengan waktu uji 24 jam lebih tinggi dibandingkan nilai daya serap air dengan waktu uji 2 jam. Hal ini disebabkan semakin lama waktu penyerapan semakin lama waktu kontak kulit dengan air, maka akan semakin banyak air yang diserap sampel sampai pada titik tertentu saat kulit tersebut sudah jenuh oleh air dan tidak terjadi penyerapan air lagi.

4.2.1.4 Kekuatan Sobek

Kekuatan sobek kulit menggambarkan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk merobek kulit per satuan mm ketebalan kulit. Semakin besar nilai kekuatan sobek menunjukkan bahwa semakin besar pula nilai ketahanan kulit terhadap sobekan. Pengujian kekuatan sobek dilakukan pada dua jenis sampel, yaitu sampel dengan arah sejajar tulang belakang parallel dan tegak lurus tulang belakang perpendicular. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa nilai kekuatan sobek pada sampel dengan arah parallel berkisar antara 47.68-62.84 Nmm Gambar 11. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam dan di luar molen, serta interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap nilai kekuatan sobek sampel parallel Lampiran 10. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan sobek sampel parallel tidak dipengaruhi oleh perlakuan waktu oksidasi. Perbedaan nilai kekuatan sobek yang terjadi pada beberapa perlakuan diduga karena pengaruh faktor luar seperti perbedaan mutu kulit yang menjadi bahan utama dalam proses penyamakan. Mutu kulit hewan dipengaruhi oleh kesehatan, nutrisi, umur dan jenis kelamin. Selain itu, perbedaan nilai tersebut juga dapat disebabkan oleh perbedaan posisi pengambilan sampel. 50 100 150 200 250 300 350 400 450 4 6 8 D aya S e r ap A ir Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari Waktu Oksidasi di Luar Molen 26 Gambar 11. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta nilai kekuatan sobek sejajar tulang belakang Pada sampel dengan arah perpendicular, nilai kekuatan sobek berkisar antara 67.32-78.78 Nmm Gambar 12. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam dan di luar molen, serta interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap nilai kekuatan sobek sampel perpendicular Lampiran 11. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan sobek sampel perpendicular tidak dipengaruhi oleh perlakuan waktu oksidasi. Perbedaan nilai kekuatan sobek yang tidak signifikan diduga karena pengaruh faktor luar. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai kekuatan sobek sampel perpendicular sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan sobek sampel parallel. Gambar 12. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta nilai kekuatan sobek tegak lurus tulang belakang Nilai kekuatan sobek rata-rata sampel parallel dan perpendicular berada pada kisaran 58.40-70.81 Nmm Gambar 13. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap nilai kekuatan sobek rata-rata Lampiran 12. 10 20 30 40 50 60 70 4 6 8 K e k ua ta n So be k N m m Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari 10 20 30 40 50 60 70 80 90 4 6 8 K e k ua ta n So be k N m m Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari Waktu Oksidasi di Luar Molen Waktu Oksidasi di Luar Molen 27 Berdasarkan uji lanjut wilayah berganda Duncan terhadap interaksi antara kedua faktor, dapat terlihat bahwa perlakuan waktu oksidasi 6 jam di dalam molen dan 2 hari di luar molen memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan 8 jam di dalam molen dan 3 hari di luar molen. Perlakuan 8 jam di dalam molen dan 3 hari di luar molen memberikan nilai rata-rata tertinggi yaitu 70.81 Nmm Lampiran 12. Saat oksidasi di luar molen, proses oksidasi dibantu oleh oksigen udara sehingga minyak dapat lebih banyak teroksidasi. Selain itu, saat oksidasi di luar molen, kulit dibentangkan pada toggle dryer, sehingga ada aliran udara kering yang mengenai kedua sisinya yang menyebabkan kulit menjadi lebih kaku, kering, dan semakin kuat sejalan dengan meningkatnya waktu oksidasi di dalam dan di luar molen. Secara keseluruhan, nilai kekuatan sobek sudah memenuhi SNI 06-1752-1990 BSN, 1990, yaitu kekuatan sobek minimal 15 Nmm. Gambar 13. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta nilai kekuatan sobek rata-rata Apabila dibandingkan antara kedua jenis sampel, maka rata-rata nilai kekuatan sobek sampel perpendicular lebih tinggi dibandingkan nilai kekuatan sobek sampel parallel. Hal ini dikarenakan pada sampel perpendicular, arah serat kulit sejajar dengan arah gaya sobekan sehingga gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan jalinan serat menjadi lebih besar. Sebaliknya, pada sampel parallel, arah serat tegak lurus terhadap arah gaya sobekan sehingga gaya yang dibutuhkan untuk merobek atan membuka tenunan serat menjadi lebih kecil. Selain dipengaruhi oleh faktor mutu kulit dan arah serat, kekuatan sobek juga dipengaruhi oleh susunan atau jalinan serat kolagen. Hubungan antara arah serat dan posisi pengambilan sampel kekuatan sobek dapat dilihat pada Gambar 14. Menurut Haines dan Barlow 1975, susunan atau jalinan serat kolagen dipengaruhi oleh ketebalan kulit dan lokasinya pada kulit tersebut. Kulit yang tipis mempunyai serat kolagen yang longgar sehingga mempunyai daya regang dan kekuatan sobek yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kulit yang lebih tebal. Lokasi pengambilan sampel pada kulit juga menggambarkan susunan atau jalinan serat kolagen. Pada kulit bagian krupon, jalinan serat kolagen lebih kuat dan rapat sehingga kekuatan sobek pada kulit bagian krupon akan lebih baik bila dibandingkan dengan kulit bagian perut yang jalinan serat kolagennya lebih longgar. 10 20 30 40 50 60 70 80 4 6 8 K e k ua ta n So be k N m m Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari Waktu Oksidasi di Luar Molen 28 Gambar 14. Hubungan antara arah serat dan posisi pengambilan sampel kekuatan sobek

4.2.1.5 Kekuatan Tarik