Kemuluran Putus Elongation at Break

31 Gambar 18. Hubungan antara arah serat dan posisi pengambilan sampel kekuatan tarik

4.2.1.6 Kemuluran Putus Elongation at Break

Kemuluran putus menunjukkan nilai elastisitas kulit yang dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi nilai kemuluran putus maka mutu kulit akan semakin baik karena kulit menjadi tidak mudah sobek atau putus saat digunakan. Pengujian kemuluran putus kulit dilakukan pada dua jenis sampel, yaitu sampel dengan arah sejajar tulang belakang parallel dan tegak lurus tulang belakang perpendicular. Berdasarkan pengujian terhadap kemuluran putus kulit, kemuluran putus sampel dengan arah parallel berkisar antara 81.07-107.21 Gambar 19. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam dan di luar molen memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap nilai kemuluran putus sampel parallel Lampiran 16. 32 Gambar 19. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta kemuluran putus sejajar tulang belakang Pada sampel dengan arah perpendicular, kemuluran putus berkisar antara 191.35-260.91 Gambar 20. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam dan di luar molen, serta interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap nilai kemuluran putus sampel perpendicular Lampiran 17. Gambar 20. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta kemuluran putus tegak lurus tulang belakang Nilai kemuluran putus rata-rata sampel parallel dan perpendicular berada pada kisaran 138.34-175.70 Gambar 21. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa faktor waktu oksidasi di dalam dan di luar molen, serta interaksi antara kedua faktor memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kemuluran putus rata-rata Lampiran 18. Secara keseluruhan, nilai kemuluran putus sudah memenuhi SNI 06-1752-1990 BSN, 1990, yaitu kemuluran putus minimal 50. 20 40 60 80 100 120 4 6 8 K e m ul ur a n P ut us Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari 50 100 150 200 250 300 4 6 8 K e m ul ur a n P ut us Waktu Oksidasi di Dalam Molen Jam 1 hari 2 hari 3 hari Waktu Oksidasi di Luar Molen Waktu Oksidasi di Luar Molen 33 Gambar 21. Hubungan antara waktu oksidasi di dalam dan di luar molen serta kemuluran putus rata-rata Perlakuan waktu oksidasi yang memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap nilai kemuluran putus menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya nilai kemuluran putus dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar perlakuan penyamakan. Kulit yang tersamak dengan baik akan memiliki nilai elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kulit yang kurang tersamak. Proses penyamakan minyak terjadi ketika minyak berpenetrasi ke dalam kulit dan mengalami proses oksidasi yang mengakibatkan terjadinya ikatan antara minyak dan protein kolagen pada kulit melalui pembentukan matriks polimer. Kemuluran kulit samak juga sangat dipengaruhi oleh mutu kulit, susunan serat kolagen dan ketebalan kulit seperti faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan tarik dan kekuatan sobek. Apabila dibandingkan antara kedua jenis sampel, maka rata-rata kemuluran putus sampel perpendicular lebih tinggi dibandingkan kemuluran putus sampel parallel. Hal ini berbanding terbalik dengan nilai kekuatan tarik, dimana sampel parallel memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan sampel perpendicular. Tingginya kemuluran putus sampel perpendicular dikarenakan pada sampel ini, arah serat kulit sejajar dengan arah gaya tarikan sehingga kulit menjadi lebih mudah mengalami perpanjangan atau kemuluran dan pada akhirnya kulit akan putus. Sebaliknya, pada sampel parallel, arah serat tegak lurus terhadap arah gaya tarikan sehingga pada saat ditarik, kulit menjadi sulit mengalami kemuluran karena kurang elastis atau lentur. Hal ini yang menyebabkan pada sampel parallel dibutuhkan gaya tarik kekuatan tarik yang lebih besar.

4.2.2 Sifat Kimia Kulit