Plastik Polietilen Kemasan Plastik

densitas sedang Medium Density PolyethyleneMDPE, polietilene densitas tinggi High Density PolyethyleneHDPE, dan Linear-low- density polyethylene LLDPE yaitu kopolimer etilen dengan sejumlah kecil butana, heksana atau oktana, sehingga mempunyai cabang pada rantai utama dengan interval jarak yang teratur. LLDPE lebih kuat daripada LDPE dan sifat heat sealing-nya juga lebih baik Julianti dan Nurminah, 2006.

b. Plastik Polipropilen

Plastik polipropilen PP termasuk jenis plastik olefin dan termasuk polimer dari propilen dengan sifat utama ringan dan mudah dibentuk. Sifat plastik PP antara lain ringan, dengan densitas 0,9 gcm 3 , kekuatan tarik lebih besar dari PE, pada suhu rendah akan rapuh sehingga tidak dapat digunakan untuk kemasan beku, lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek, permeabilitas uap air rendah, permeabilitas gas sedang, tidak baik untuk makanan yang peka terhadap oksigen, tahan terhadap suhu tinggi hingga 150 o C, titik lebur tinggi, tahan terhadap asam kuat, basa dan minyak pada suhu tinggi, namun bereaksi dengan benzene, siklen, toluene, terpentin, dan asam nitrat kuat Syarief et al., 1989. Menurut Julianti dan Nurminah 2006, kemasan plastik polietilen dan polipropilen mempunyai daya toksisitas yang rendah yaitu dengan ambang batas maksimum 60 mgkg bahan pangan. Tabel 4. Daya tembus plastik terhadap N 2 , O 2 , CO 2 dan H 2 O. Sumber : Buckle et al. 1988 E. PENENTUAN UMUR SIMPAN Istilah umur simpan secara umum mengandung pengertian rentang waktu antara saat produk mulai dikemas atau diproduksi sampai dengan mutu produk masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi Hine, 1987. Floros 1993, menyatakan bahwa umur simpan adalah waktu yang diperlukan oleh produk pangan, dalam kondisi penyimpanan, untuk sampai pada suatu level atau tingkatan degradasi mutu tertentu. Lebih lanjut, Floros 1993 menyatakan umur simpan produk pangan dapat diduga kemudian ditetapkan waktu kadaluwarsanya dengan menggunakan dua konsep studi penyimpanan produk pangan yaitu dengan Extended Storage Studies ESS dan Accelerated Shelf Life Testing ASLT. ESS juga sering disebut sebagai metode konvensional, yaitu penentuan tanggal kadaluwarsa dengan jalan menyimpan suatu produk pada kondisi normal sehari-hari dan dilakukan pengamatan terhadap penurunan mutunya hingga mencapai tingkat mutu kadaluwarsanya. Penentuan umur simpan produk dilakukan dengan