- Transparan sehingga isinya dapat diperlihatkan dan dapat dihias - Dapat dibentuk menjadi berbagai bentuk dan warna
- Memberikan nilai tambah bagi produk - Rigid kaku, kuat dan dapat ditumpuk tanpa mengalami kerusakan
Sedangkan kelemahan kemasan gelas antara lain: - Berat sehingga biaya transportasi mahal
- Resistensi terhadap pecah dan mempunyai thermal shock yang rendah - Dimensinya bervariasi
- Berpotensi menimbulkan bahaya yaitu dari pecahan kaca. Julianti dan Nurminah, 2006.
Secara fisika gelas dapat didefenisikan sebagai cairan yang lewat dingin supercolled liquid, tidak mempunyai titik lebur tertentu dan
mempunyai viskositas yang tinggi 103 Poise untuk mencegah kristalisasi. Secara kimia gelas didefinisikan sebagai hasil peleburan berbagai oksida
anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari peruraian senyawa- senyawa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu Julianti dan
Nurminah, 2006.
3. Kemasan Plastik
a. Plastik Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping
industri minyak dan batubara. Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel,
mempunyai kekuatan benturan dan kekuatan sobek yang baik. Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan
cair pada suhu 110
o
C. Sifat permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen dengan ketebalan 0.001 – 0.01
inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan. Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk
menjadi kantung dengan derajat kerapatan yang baik. Berdasarkan densitasnya, polietilen dibagi menjadi 4, yaitu
polietilen densitas rendah Low Density PolyethyleneLDPE, polietilen
densitas sedang Medium Density PolyethyleneMDPE, polietilene densitas tinggi High Density PolyethyleneHDPE, dan Linear-low-
density polyethylene LLDPE yaitu kopolimer etilen dengan sejumlah
kecil butana, heksana atau oktana, sehingga mempunyai cabang pada rantai utama dengan interval jarak yang teratur. LLDPE lebih kuat
daripada LDPE dan sifat heat sealing-nya juga lebih baik Julianti dan Nurminah, 2006.
b. Plastik Polipropilen
Plastik polipropilen PP termasuk jenis plastik olefin dan termasuk polimer dari propilen dengan sifat utama ringan dan mudah dibentuk.
Sifat plastik PP antara lain ringan, dengan densitas 0,9 gcm
3
, kekuatan tarik lebih besar dari PE, pada suhu rendah akan rapuh sehingga tidak
dapat digunakan untuk kemasan beku, lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek, permeabilitas uap air rendah, permeabilitas gas sedang,
tidak baik untuk makanan yang peka terhadap oksigen, tahan terhadap suhu tinggi hingga 150
o
C, titik lebur tinggi, tahan terhadap asam kuat, basa dan minyak pada suhu tinggi, namun bereaksi dengan benzene,
siklen, toluene, terpentin, dan asam nitrat kuat Syarief et al., 1989. Menurut Julianti dan Nurminah 2006, kemasan plastik polietilen
dan polipropilen mempunyai daya toksisitas yang rendah yaitu dengan ambang batas maksimum 60 mgkg bahan pangan.