Tabel 11. Karakteristik mutu natrium alginat
Parameter Natrium
Alginat Natrium Alginat
Komersil Standar
Rendemen 20,35 ± 0,18
- 18,00
Kadar air 10,32 ± 0,13
10,78 ± 0,57 -
Kadar abu 19,90 ± 0,08
57,14 ± 0,42 18,00-27,00
Viskositas cPs 540 ± 0,65
62,00 ± 3 27,00
pH 7,06 ± 0,06
- 3,5 – 10
Derajat putih 39,46 ± 0,01
- 52,80
Analisis yang dilakukan Subaryono 2009 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Winarno 1996
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Yunizal 2004
Sumber : Food Chemical Codex 1981
4.1.2.1. Rendemen
Salah satu parameter yang menentukan tingkat keberhasilan dalam produksi natrium alginat adalah nilai rendemen. Semakin tinggi rendemen yang
dihasilkan maka akan semakin baik karena dapat meningkatkan nilai ekonomi. Hasil pengukuran rendemen natrium alginat pada penelitian ini sebesar 20,35 .
Nilai rendemen ini telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FCC 1981, yaitu 18 . Soegiarto et al. 1978 menyatakan bahwa kandungan hidrokoloid
akan beragam dari jenis rumput laut yang berbeda. Hal ini sangat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain spesies, daerah, dan iklim tempat hidupnya.
Bahan baku rumput laut Sargassum sp. yang digunakan dalam proses ekstraksi natrium alginat diambil pada masa panen pada bulan Mei 2008 dan
mengalami proses pengeringan. Hal ini menyebabkan kadar air rumput laut menjadi turun dan dapat digunakan dalam proses ekstraksi dalam jumlah yang
lebih banyak sehingga rendemen natrium alginat yang dihasilkan juga cukup tinggi.
4.1.2.2. Kadar air
Nilai kadar air yang terkandung dalam natrium alginat pada penelitian ini adalah sebesar 10,32 . Kadar air yang cukup rendah ini dapat disebabkan
oleh pengeringan natrium alginat yang cukup lama di dalam alat pengering, yaitu selama 72-80 jam pada suhu 40
o
C. Kadar air suatu produk sangat penting karena terkait dengan daya simpan produk dan kualitasnya. Kadar air hidrokoloid yang
diinginkan rata-rata di bawah 20 untuk standar pasaran internasional Angka dan Suhartono 2000.
4.1.2.3. Kadar abu