3.4.1.9. Stabilitas emulsi AOAC 1995
Contoh es krim ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 45
o
C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu di bawah 0
o
C selama 1 jam. Contoh dimasukkan kembali ke dalam oven bersuhu 45
o
C selama 1 jam dan dibiarkan bobotnya konstan. Pengamatan dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya pemisahan emulsi. Jika terjadi
pemisahan, emulsi dikatakan tidak stabil dan tingkat kestabilannya dihitung berdasarkan persentase fase terpisah terhadap emulsi keseluruhan. Stabilitas
emulsi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
100 emulsi
bahan total
Berat tersisa
yang fase
Berat emulsi
Stabilitas
Keterangan:
Berat fase yang tersisa = berat emulsi pengovenan kedua + wadah - berat wadah Berat total bahan emulsi = berat bahan emulsi + cawan - berat cawan
3.4.1.10. Analisis kadar lemak SNI 01-2891-1992
Pengukuran kadar lemak es krim menggunakan metode ekstraksi langsung dengan alat extractor soxhlet. Sebanyak ± 1 g contoh ditimbang di atas
kertas saring. Selanjutnya labu lemak kosong juga ditimbang. Contoh dimasukkan ke dalam selongsong lemak dan diletakkan di atas labu lemak dan ke dalamnya
dimasukkan ± 150 ml dietil eter. Selanjutnya rangkaian soxhlet dipasang pada penangas dan diekstraksi pada suhu 60
o
C selama 6 jam. Dietil eter diuapkan kembali dan ditampung dalam wadah lain hingga labu lemak tidak berisi dietil
eter. Kemudian labu lemak dikeringkan di dalam oven selama 2 jam dan didiamkan selama ± 30 menit untuk ditimbang. Nilai kadar lemak dihitung
berdasarkan rumus:
100 W
W1 W2
lemak Kadar
Keterangan: W = Berat contoh g W2 = Berat labu sesudah ekstraksi g
W1 = Berat labu lemak sebelum diekstraksi g
3.4.1.11. Analisis kadar protein SNI 01-2891-1992
Pengukuran kadar protein menggunakan metode semimikro Kjeldahl. Prinsip metode ini adalah senyawa nitrogen diubah menjadi amonium sulfat oleh
H
2
SO
4
pekat. Amonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan
baku asam. Nilai kadar protein dihitung berdasarkan rumus:
100 1000
W fk
14,007 N
VB VA
protein Kadar
Keterangan: VA = Volume HCl yang dipergunakan penitaran contoh ml
VB = Volume HCl yang dipergunakan penitaran blanko ml
N = Normalitas HCl standar yang digunakan
14,007 = Berat atom nitrogen fk
= Faktor konversi untuk protein susu, yaitu 6,38 W
= Berat contoh g
3.4.1.12. Analisis logam Pb AOAC 1990