Stabilitas emulsi AOAC 1995 Analisis kadar lemak SNI 01-2891-1992 Analisis kadar protein SNI 01-2891-1992

3.4.1.9. Stabilitas emulsi AOAC 1995

Contoh es krim ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam oven bersuhu 45 o C selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu di bawah 0 o C selama 1 jam. Contoh dimasukkan kembali ke dalam oven bersuhu 45 o C selama 1 jam dan dibiarkan bobotnya konstan. Pengamatan dilakukan terhadap kemungkinan terjadinya pemisahan emulsi. Jika terjadi pemisahan, emulsi dikatakan tidak stabil dan tingkat kestabilannya dihitung berdasarkan persentase fase terpisah terhadap emulsi keseluruhan. Stabilitas emulsi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 100 emulsi bahan total Berat tersisa yang fase Berat emulsi Stabilitas   Keterangan: Berat fase yang tersisa = berat emulsi pengovenan kedua + wadah - berat wadah Berat total bahan emulsi = berat bahan emulsi + cawan - berat cawan

3.4.1.10. Analisis kadar lemak SNI 01-2891-1992

Pengukuran kadar lemak es krim menggunakan metode ekstraksi langsung dengan alat extractor soxhlet. Sebanyak ± 1 g contoh ditimbang di atas kertas saring. Selanjutnya labu lemak kosong juga ditimbang. Contoh dimasukkan ke dalam selongsong lemak dan diletakkan di atas labu lemak dan ke dalamnya dimasukkan ± 150 ml dietil eter. Selanjutnya rangkaian soxhlet dipasang pada penangas dan diekstraksi pada suhu 60 o C selama 6 jam. Dietil eter diuapkan kembali dan ditampung dalam wadah lain hingga labu lemak tidak berisi dietil eter. Kemudian labu lemak dikeringkan di dalam oven selama 2 jam dan didiamkan selama ± 30 menit untuk ditimbang. Nilai kadar lemak dihitung berdasarkan rumus: 100 W W1 W2 lemak Kadar    Keterangan: W = Berat contoh g W2 = Berat labu sesudah ekstraksi g W1 = Berat labu lemak sebelum diekstraksi g

3.4.1.11. Analisis kadar protein SNI 01-2891-1992

Pengukuran kadar protein menggunakan metode semimikro Kjeldahl. Prinsip metode ini adalah senyawa nitrogen diubah menjadi amonium sulfat oleh H 2 SO 4 pekat. Amonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan diikat dengan asam borat dan kemudian dititar dengan larutan baku asam. Nilai kadar protein dihitung berdasarkan rumus: 100 1000 W fk 14,007 N VB VA protein Kadar        Keterangan: VA = Volume HCl yang dipergunakan penitaran contoh ml VB = Volume HCl yang dipergunakan penitaran blanko ml N = Normalitas HCl standar yang digunakan 14,007 = Berat atom nitrogen fk = Faktor konversi untuk protein susu, yaitu 6,38 W = Berat contoh g

3.4.1.12. Analisis logam Pb AOAC 1990