Analisis logam Hg Siswati 2002

sesuai dengan instruksi dalam panduan penggunaan. Larutan standar logam dan blanko diukur, begitu pula larutan contoh. Selama penetapan sampel, nilai standar diperiksa secara periodik hingga konstan. Pembuatan kurva standar dilakukan untuk masing-masing logam nilai absorpsiemisi vs konsentrasi logam mml. Analisis logam berat dilakukan menggunakan metode AAS. Prinsip metode ini berdasarkan Hukum Lambert-Beer, yaitu banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan kadar zat. Persamaan garis antara konsentrasi logam berat dengan absorbansi adalah persamaan linier dengan koefisien arah positif: Y = a + bX. Selanjutnya nilai absorbansi larutan contoh dimasukkan ke persamaan garis larutan standar sehingga kadar logam berat contoh dapat diketahui. Hasil analisis dapat diketahui melalui perhitungan rumus: Bs fp Bl Ct Absorban LB    Keterangan: Ct = Pembacaan AAS untuk contoh µgml Bl = Pembacaan AAS untuk blanko µgml fp = Faktor pengenceran ml Bs = Berat sampel µg LB = Logam berat µgml

3.4.1.13. Analisis logam Hg Siswati 2002

Kadar logam Hg dianalisis menggunakan alat pengukur Hg “Mercury analyzer” pada panjang gelombang 253,7 nm. Prosedur pengukurannya adalah sebagai berikut: Sebanyak 5 g contoh dimasukkan ke tabung beralas bulat dan ditambahkan 20 ml H 2 SO 4 .HNO 3 1:1. Kemudian dicerna dengan alat pencerna hingga mendidih, setelah itu labu dipindahkan dari alat tersebut dan didinginkan. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan beberapa tetes HClO 4 , lalu dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml dan diencerkan. Kemudian larutan contoh 50 ml dipindahkan ke dalam botol, ditambahkan ke dalamnya 5 ml HNO 3 35 dan dikocok, dibiarkan selama 15 detik. Selanjutnya ditambahkan 5 ml H 2 SO 4 sambil dikocok, lalu ditambahkan 5 g KMNO 4 5 . Untuk mengurangi kelebihan KMNO 4 ditambahkan 5 ml HONH 3 Cl lalu dikocok, ditambahkan 5 ml SnCl 2 10 dan 30 ml akuades. Larutan blanko juga dibuat dengan perlakuan yang sama tanpa penambahan contoh. Kadar logam Hg contoh dianalisis dengan menggunakan “Mercury analyzer” yang telah dikalibrasi. Kalibrasi alat dan penetapan contoh dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Alat “Mercury analyzer” diatur sesuai dengan instruksi dalam panduan penggunaan. Larutan standar logam dan blanko diukur, begitu pula larutan contoh. Selama penetapan sampel, nilai standar diperiksa secara periodik hingga konstan. Pembuatan kurva standar dilakukan untuk masing-masing logam nilai absorpsiemisi vs konsentrasi logam mml. Prinsip metode ini berdasarkan Hukum Lambert-Beer, yaitu banyaknya sinar yang diserap berbanding lurus dengan kadar zat. Persamaan garis antara konsentrasi logam berat dengan absorbansi adalah persamaan linier dengan koefisien arah positif: Y = a + bX. Selanjutnya nilai absorbansi larutan contoh dimasukkan ke persamaan garis larutan standar sehingga kadar logam berat contoh dapat diketahui. Hasil analisis dapat diketahui melalui perhitungan rumus: Bs fp Bl Ct Absorban LB    Keterangan: Ct = Pembacaan AAS untuk contoh µgml Bl = Pembacaan AAS untuk blanko µgml fp = Faktor pengenceran ml Bs = Berat sampel µg LB = Logam berat µgml

3.4.2. Uji sensori SNI 01-2346-2006